SBMI Ungkap Modus Perekrutan WNI Masuk Sindikat Penipuan Online di Myanmar

Sabtu, 6 Mei 2023 13:31 WIB

Ketua Umum SBMI, Hariyanto Suwarnono, dampingi pihak korban dugaan Tindak Pidana Perdagangan Online (TPPO) ke Badan Reserse Kriminal Kepolisiam Republik Indonesia atau Bareskrim Polri. Jakarta, Selasa 2 Mei 2023. Foto: Tempo-Magang/Reyhan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Hariyanto Suwarno membeberkan modus perekrutan WNI untuk dipaksa melakukan penipuan online di Myanmar dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan korban 20 WNI.

Berdasarkan penelusuran SBMI, Hariyanto mengatakan para pelaku berinisial P dan A, yang merupakan perekrut, memakai pola yang sama sehingga diyakini mereka tergabung dalam sindikat perdagangan orang internasional. Ia mengatakan SBMI telah menelusuri kasus ini sejak 2015. Bahkan, Hariyanto mengatakan pihaknya pernah menggerebek tempat penampungan korban di Jakarta Barat pada 2019.

“Pola-polda yang dibangun di Myanmar ini ketika satu pulang ke Indonesia, kemudian minta ganti tiga atau lima. Artinya, dengan analisis itu saudara A dan P ini sudah lama sebagai spesialis online scam,” kata Hariyanto saat dihubungi, Jumat, 5 Mei 2023.

Hariyanto menjelaskan 20 korban berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia. Modus pelaku mendekati korban melalui media sosial Facebook, kemudian ada yang kediamannya berdekatan dengan pelaku, hingga dikenalkan seseorang. Bahkan, kata Hariyanto, ada satu calon korban yang mengaku diberangkatkan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

“Nah ini dari LPK yang mana, ini informasi baru yang sedang kami dalami juga. Karena dia mau berangkat ke negara lain, kemudian ditawarkan untuk ke Thailand. Tapi kemudian masuk ke Myanmar dari LPK,” kata Hariyanto.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan P dan A diyakini merupakan orang lapangan yang ditugaskan sindikat merekrut calon korban. Untuk menyamarkan aksinya, sindikat sengaja memberangkatkan korban dalam waktu berbeda dan jauh dari lokasi tempat tinggal korban.

“Polanya itu ketika berangkat ke sana kan tidak bareng-bareng, dua atau tiga orang. Kemudian bandaranya itu ada yang dari Jakarta, ada dari Bali. Kemudian tidak langsung ke Myanmar, harus ke Thailand dulu. Kemudian dari Thailand dibawa melalui jalur darat ke Myanmar,” kata Hariyanto.

Ia meyakini berdasarkan pola tersebut A dan P tidak mungkin kerja sendiri dan ada orang lain dengan pembagian tugas, mulai dari pembuatan dokumen hingga mengurus embarkasi. Pasalnya, kata Hariyanto, korban biasanya diterbangkan tidak dari bandara domisili.

“Karena tidak mungkin dia pindah penerbangan kembali kalau sudah dapat info dari Cengkareng. Kenapa mesti di Bali padahal orangnya Jawa Barat?” tuturnya.

Hariyanto mengatakan, berdasarkan informasi yang ditelusuri SBMI, sindikat ini mengejar WNI karena menargetkan penipuan terhadap orang-orang Indonesia. Sehingga mereka mencari orang yang bisa berbahasa Indonesia agar bisa bekerja menipu orang-orang Indonesia. Pasalnya, Hariyanto mengungkapkan sindikat menargetkan mereka untuk bekerja mencari nomor kontak orang-orang Indonesia.

“Teman-teman dijebak untuk masuk ke dalam penipuan online. Kemudian kemahiran mereka berbahasa Indonesia itu yang dimanfaatkan untuk bisa menipu orang-orang Indonesia,” tutur Hariyanto.

Ia menyebut pola sindikat yang berorientasi bisnis. Menurut dia, operasi sindikat ini tidak khusus spesifik dilakukan di Myanmar, akan tetapi bisa juga beroperasi di negara lain. Sebab ini sindikat, Ia pun memastikan ada aktor intelektual dalam sindikat ini dan berharap kepolisian bisa menangkapnya.

“Tinggal yang perlu dicari adalah ada tidak korban yang ditipu dari Indonesia, itu perlu kita cari,” kata dia.

Pilihan Editor: Ramai soal Penyekapan WNI di Myanmar, Migrant Care Catat Ada 200 Kasus Serupa di 2022

Berita terkait

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

3 hari lalu

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

3 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

9 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

10 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

11 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

12 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

14 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

15 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

15 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

15 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya