MUI Desak Polisi Ungkap Motif Penembakan Kantornya

Rabu, 3 Mei 2023 12:26 WIB

Wasekjen MUI Ikhsan Abdullah saat memberi keterangan pers setelah penyerangan kantor MUI Pusat, Selasa, 2 Mei 2023. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah, meminta aparat kepolisian untuk mendalami motif Mustofa NR pelaku penembakan di kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Mei 2023.

“MUI meminta aparat kepolisian perlu mendalami motif sekaligus memastikan pengusutan kasus penembakan hingga tuntas,” kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 2 Mei 2023.

Ikhsan menyebut teror yang dilakukan Mustofa tidak mencerminkan Islam Wasathiyah dan merupakan bentuk teror terhadap umat Islam. Apalagi, adanya fakta dan data bahwa pelaku memiliki niat untuk melakukan kekerasan terhadap pimpinan MUI dan petinggi negara.

“Pelaku yang telah tewas mengaku Nabi/Tuhan yang jelas-jelas menyalahi syariat Islam,” kata dia.

Kirim surat ancaman

Mustofa sempat mengirim surat ancaman pada 25 Juli 2022. Dalam surat itu, ia menyampaikan pesan kepada Kapolda Metro Jaya dan mengaku membawa pisau ke Polda Metro Jaya. Saat itu Kapolda Metro Jaya yang menjabat adalah Inspektur Jenderal Fadil Imran.

Advertising
Advertising

Mustofa kecewa karena tidak dipertemukan dengan Ketua MUI. Lebih lanjut, ia meminta agar kepolisian menjarakannya seumur hidup atau ditembak mati jika tidak dipertemukan.

Ikhsan Abdullah mengatakan surat pelaku itu tidak digubris staf karena mengaku sebagai Tuhan. Staf sempat menyampaikan surat itu kepada pimpinan yang kemudian diteruskan ke Komisi Pengkajian MUI untuk dikaji.

“Jadi surat ini kan tidak direspons baik karena kita anggap ‘kok orang ngaku Tuhan, jangan-jangan dia kurang waras’ kan begitu. Jadi kajiannya belum sempat disampaikan ke yang bersangkutan, lalu yang bersangkutan datang lagi yang ngancam itu,” kata Ikhsan.

Tiga orang terluka

Kemarin Mustofa menembaki kantor MUI Pusat dengan peluru karet. Penembakan itu terjadi di halaman depan kantor MUI Pusat saat acara halal bihalal dan rapat pimpinan pada pukul 11.00 WIB. Teror ini menyebabkan tiga orang terluka dan kaca kantornya pecah. Ikhsan mengatakan korban sudah dilarikan ke rumah sakit.

“Mereka terluka tangan dan punggung akibat peluru karet. Tiga orang, satu sekuriti, satu staf front office, sama satu staf,” kata Ikhsan.

Pelaku penembakan Kantor MUI berinisial M dinyatakan meninggal setelah menyerang kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi Menteng Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin mengatakan pelaku penembakan ditangkap dan dibawa ke Polsek Metro Menteng dengan keadan tidak sadar, akan tetapi nyawanya tidak tertolong ketika sampai di Puskesmas Menteng. Namun penyebab kematian pelaku penembakan kantor MUI ini masih diselidiki.

EKA YUDHA SAPUTRA | M FAIZ ZAKI

Pilihan Editor: Minta Ditembak Mati, Ini Isi Surat Ancaman Pelaku Penembakan di MUI Pusat

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya