AS: Warga Indonesia Tidak Akan Jadi Target Operasi Antiterorisme

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 15:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Amerika Serikat menjamin bahwa warga Indonesia yang tinggal di AS tidak akan menjadi target operasi antiterorisme. Hal ini terkait dengan pemberlakuan ketentuan wajib lapor bagi warga asing dari negara-negara yang sebagian besar berpenduduk mayoritas muslim, termasuk Indonesia. Warga Indonesia tidak akan menjadi target, kata Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS di Jakarta, Stephen Mull, dalam acara jumpa pers di kantornya, Jumat (24/1) sore. Dia juga meyakinkan warga Indonesia tidak akan mendapat perlakuan diskriminatif, meskipun ada beberapa warga Indonesia seperti Hambali dan Kadungga yang diduga terkait dengan jaringan Al-Qaidah. AS sendiri sudah memberlakukan wajib lapor tersebut sejak 1 Oktober tahun lalu sampai 24 Maret 2003. Berdasarkan pengumuman dari Kementerian Kehakiman AS tertanggal 16 Januari lalu, Indonesia bersama Bangladesh, Mesir, Kuwait, dan Yordania, termasuk dalam daftar terakhir. Pada tahun 2005 nanti, semua negara akan terkena wajib lapor. Ketentuan ini berlaku bagi warga Indonesia laki-laki yang berusia 16 tahun ke atas, yang tinggal di negara adidaya tersebut lebih dari 30 hari. Mereka diminta mendaftar di kantor imigrasi setempat, dan akan dimintai keterangan mengenai latar belakang tinggal di AS, kegiatan, dan tempat tinggal. Selain itu, warga Indonesia juga akan dimintai sidik jari dan diambil fotonya. Ketentuan ini tidak berlaku bagi wanita, permanent residence, dan pemegang visa A dan G (paspor diplomatik). Mull menambahkan, pemberlakuan wajib lapor ini bukanlah tindakan diskriminatidf atas suatu ras atau agama tertentu. Peraturan ini antimuslim tidak benar, tegas dia seraya menambahkan walaupun sebagian besar negara yang masuk dalam daftar sebagian besar rakyatnya mayoritas muslim. Selain itu, masuk pula sejumlah negara-negara yang merupakan sekutu militer AS, seperti Kuwait dan Yordania. Dijelaskannya, pemberlakuan wajib lapor itu dalam rangka upaya memerangi terorisme. Namun bukan berarti masuknya Indonesia ke dalam daftar negara yang terkena kewajiban lapor tersebut bukan berarti Indonesia negara teroris. Kriterianya adalah ukuran negara, ancaman terorisme, dan kemampuan dalam menanggulangi terorisme, jelas dia, menanggapi belum masuknya tiga negara mayoritas muslim termasuk Turki, Malaysia, dan Bosnia, dalam daftar. Lebih lanjut Mull menjelaskan, bagi warga Indonesia yang ilegal, tidak akan dikenai tindakan hukum. Mereka tidak akan ditangkap dan dipenjara, tambah dia. Malahan, kata Mull, imigran gelap tersebut akan diberi waktu selama beberapa bulan untuk melengkapi dokumen dan semua persyaratan yang diperlukan. Namun jika dalam waktu yang sudah ditentukan dokumen belum lengkap, para imigran gelap asal Indonesia tersebut akan diminta meninggalkan AS. Jadi tidak ada deportasi secara paksa, tegas dia. Mull menambahkan, pemerintah AS meminta kepada seluruh rakyat Indonesia agar memahami dan menerima dengan lapang dada ketentuan ini. Pasalnya, ketentuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan dalam negeri AS. Dengan diberlakukannya wajib lapor tersebut, lanjut Mull, tidak akan mempengaruhi proses pengurusan visa bagi warga Indonesia yang akan berkunjung ke AS. Kita hanya akan lebih hati-hati, kata dia. Mull menjelaskan, dengan adanya sistem ini, pemerintah AS berharap dapat mencegah tindakan terorisme di dalam negeri dan menghentikan aksi terorisme. Teroris bisa datang dari negara mana saja. Kita harus menghentikannya dan mencegah mereka membunuh orang-orang, tegas dia. Dia juga menyadari, sebelumnya, sistem imigrasi AS cukup lemah, sehingga peristiwa 11 September 2001 terjadi. (Faisal-Tempo News Room)

Berita terkait

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

27 menit lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

28 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

35 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

46 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

49 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

50 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

57 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

59 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 jam lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya