KSAD Jenderal Dudung Perintahkan Evaluasi Sistem Latihan Seusai Serangan OPM di Nduga

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 17 April 2023 14:25 WIB

KASAD Jenderal Dudung Abdurachman saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 September 2022. Rapat tersebut membahas penyesuain rencana kerja dan anggaran Kementerian atau Lembaga tahun 2023 sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman memerintahkan evaluasi terhadap sistem pembinaan personelnya yang akan ditempatkan dalam operasi militer. Pernyataan ini disampaikan guna menanggapi kabar tewasnya sejumlah personel TNI dalam upaya pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Marthens di Papua.

“KSAD memerintahkan seluruh jajaran TNI AD untuk terus menyiapkan pasukan guna mendukung segala bentuk tugas operasi sesuai dengan kebijakan Panglima TNI,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Hamim Tohari lewat keterangan tertulis, Senin, 17 April 2023.

Hamim mengatakan evaluasi secara menyeluruh dilakukan terhadap sistem pembinaan latihan bagi prajurit dan satuan yang akan ditugaskan untuk melaksanakan operasi militer. TNI AD, kata dia, juga akan mengamblil langkah strategis yang diperlukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, serta kewenangan yang ada pada TNI AD.

Sebelumnya, satuan tugas TNI dari Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Nduga, Papua pada Sabtu, 15 April 2023. Serangan dilakukan ketika satuan tugas tersebut sedang mendekati lokasi penyanderana pilot Philip. Philip telah disandera oleh KKB sejak 7 Februari 2023.

Jumlah korban dari pihak TNI dalam serangan ini masih belum bisa dipastikan. Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan terdapat satu korban tewas, yakni Pratu Miftahul Arifin. Dia mengatakan Miftahul tewas setelah tertembak lalu jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter. Dia mengatakan perkembangan kondisi prajurit di lapangan masih sulit diketahui karena kendala komunikasi.

Advertising
Advertising

Sementara, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim menembak mati 9 prajurit TNI dalam serangan tersebut. Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan selain menewaskan prajurit, kelompoknya juga merampas 9 pucuk senjata.

Hamim mengatakan TNI AD berbelasungkawa terhadap tewasnya beberapa prajurit TNI. Dia mengatakan rentetan serangan yang dilakukan oleh KKB merupakan teror yang dilakukan kepada masyarakat maupun negara. “Serangan kemarin menjadi bukti dari kebiadaban Kelompok Separatis Teroris Papua yang terus menerus memberikan teror,” kata dia.

Pilihan Editor: Pratu Arifin Tewas Saat Operasi Pembebasan Pilot Susi Air, Ini Kronologinya

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

8 jam lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

23 jam lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

2 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Kesaksian Pejabat Kementan di Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

4 hari lalu

Top 3 Hukum: Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Kesaksian Pejabat Kementan di Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

Sampai hari ini, terhitung pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens telah disandera TPNPB-OPM selama 14 bulan.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

4 hari lalu

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

Edy Rahmayadi mengambil formulir untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024 di DPD PDIP Sumatera Utara. Kompetitor Bobby Nasution?

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

6 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

6 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

6 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya