Jokowi Heran Banyak Ketum Parpol Minta Restu Saat Bikin Koalisi

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 2 April 2023 13:45 WIB

Presiden Joko Widodo membagikan paket sembako kepada warga saat melakukan kunjungan di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 29 Maret 2023. Dalam kunjungannya di Sulawesi Selatan, Presiden meninjau sejumlah lokasi di daerah itu dan meresmikan pengoperasian Kereta Api Makassar-Parepare untuk rute Maros-Barru serta membagikan paket sembako kepada pedagang dan warga setempat. ANTARA FOTO/Arnas Padda

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku heran dengan tingkah ketua umum partai politik yang ingin membuat koalisi. Menurut dia, banyak ketua umum yang datang kepadanya sebelum membuat koalisi, kemudian mengaku mendapatkan restu dari Presiden.

"Yang namanya Pilpres itu urusannya partai atau gabungan partai, jangan presiden itu diikutkan, tapi sering ketua partai ini dikit-dikit sudah direstui presiden," kata Jokowi di acara silaturahmi Ramadan bersama ketua umum partai pendukung pemerintah di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Ahad, 2 April 2023. Ucapan Jokowi itu disambut tawa oleh para peserta.

Jokowi mengaku sempat bertanya-tanya mengenai hubungan antara presiden dengan pembentukan koalisi. Dia menilai sebetulnya antara koalisi dengan presiden itu tidak berhubungan. Makanya dia heran ketika ketua umum parpol datang kepadanya untuk meminta restu pembentukan koalisi untuk Pilpres 2024.

Meski demikian, Jokowi mengaku selalu terbuka ketika ada koalisi yang bertanya mengenai persetujuannya. Namun, kata dia, dirinya hanya bersikap pasif, yakni menyatakan persetujuannya ketika ditanya.

"Ya kalau saya ditanya saya jawab 'Pak Bapak setuju tidak Pak Prabowo jadi capresnya? Ya saya kalau ditanya saya jawab, kalau saya setuju ya saya ngomong setuju kalau tidak ya tidak," kata dia.

Bantah Penggagas KIB

Advertising
Advertising

Meski kerap ditanya dan menjawab, Jokowi mengklaim tak pernah ikut campur mengenai pembentukan koalisi. Misalnya saja soal isu bahwa dirinya adalah pihak yang mendorong terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu. KIB adalah koalisi yang berisi Partai Golkar, PPP dan PAN.

Jokowi membantah bahwa dirinya merupakan penggagas koalisi tersebut. Dia mengatakan koalisi itu terbentuk karena pertemuan antara 3 ketua umum partai, yakni Airlangga Hartartarto, M. Mardiono dan Zulkifli Hasan. Setelah dibentuk, kata dia, barulah ketum parpol itu bertemu dengannya.

"Setelah terbentuk baru datang ke saya 'Pak saya mohon restu' kalau saya ditanya itu ' ya saya restui'," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan peristiwa serupa terjadi dalam pembentukan Koalisi Indonesia Raya yang diisi Partai Gerindra dan PKB. Dia mengatakan koalisi itu terbentuk lebih dahulu, barulah ketua umum parpol mendatanginya.

Pilihan Editor: Perindo Bakal Lakukan Poling Soal Usulan TGB Jadi Cawapres di 2024

Berita terkait

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

23 menit lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

1 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

8 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

10 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

10 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

11 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

11 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

11 jam lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya