Kader Nahdlatul Ulama Berpeluang Bertarung di Pilpres 2024, Alissa Wahid: Yang Penting Punya Asas Kebangsaan

Reporter

Tika Ayu

Editor

Febriyan

Kamis, 30 Maret 2023 23:11 WIB

Alissa Wahid. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid mengatakan kalau pihaknya tidak mempermasalahkan siapapun kader organisasinya yang maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Asalkan, kata Alissa, yang bersangkutan punya asas kebangsaan.

"Menjaga perjalanan bangsa tetap pada jalur asasinya," ujarnya saat dihubungi, Kamis, 30 Maret 2023.

Alissa juga menyampaikan kalau PBNU tidak akan mengusulkan nama-nama tertentu untuk maju di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

"Eggak, secara lembaga tidak akan mencalonkan nama," kata dia.

PBNU tak ingin berpolitik praktis

Putri sulung Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid tersebut menjelaskan PBNU tak akan mencalonkan nama agar menghindari terjadinya politik praktis. Dimana kata Alissa, politik praktis memiliki dampak yang tidak baik, seperti disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Advertising
Advertising

"Gus Yahya pernah sampaikan di publik kalau NU ikut mendukung si A, maka NU akan menempatkan diri berhadapan dan pendukung lawan si A," ujarnya.

Mengingat kondisi tersebut, Alissa menilai tentu keberpihakkan dapat berbahaya, mengingat jumlah warga NU sangat besar.

Sebagai bagian organisasi masyarakat, Alissa menyebutkan bahwa PBNU memiliki sikap politik kebangsaan. NU memiliki kepentingan untuk menjaga perjalanan bangsa tetap pada jalur asasinya. Karena relasi NU, diukur dari asas-asas itu.

"Bisa mendukung negara saat taat asas. Bisa mengkritisi saat pemerintah tidak taat asas bangsa," ucapnya.

Disebut Alissa, jika NU sikap politiknya berpihakan pada satu nama atau kandidat justru akan mengantarkan NU pada sikap tidak netral dan keluar dari asas. Sehingga dari itu menurut Alissa NU pemting sekali menjaga sikap politik kebangsaannya.

"Kalau ikut dukung mendukung, nanti tidak bisa netral dan tidak berbasis asas," kata dia.

Bangga kader NU banyak didukung untuk maju Pilpres 2024

Alissa mengakui bahwa banyak yang berharap kader NU untuk mengisi posisi Capres atau Cawapres. Hal itu, menurut dia, tak lepas dari banyaknya kader NU yang bagus dalam memimpin. Dia pun menilai hal itu tak menjadi masalah bagi organisasi tersebut.

"Justru bangga," katanya.

Sejumlah kader Nahdlatul Ulama diprediksi akan meramaikan kontestasi Pilpres 2024. Diantaranya adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menjadi rebutan untuk mendampingi Capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Ada juga nama Yenny Wahid yang didorong oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai Cawapres Ganjar Pranowo. Selain itu, terdapat pula nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar yang telah dideklarasikan sebagai Capres atau Cawapres oleh partainya.

Berita terkait

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

6 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

7 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

8 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

9 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

11 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

11 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

12 jam lalu

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

Viva Yoga mengatakan PAN tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

12 jam lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

14 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

15 jam lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya