Jokowi Ingin Kepemimpinannya Berkelanjutan, Hasto PDIP: Jangan Sampai Seperti Terjadi di Jakarta
Reporter
Ima Dini Shafira
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 21 Maret 2023 02:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menaruh perhatian serius terhadap keberlanjutan kepemimpinannya. Menurut dia, Jokowi enggan mengulangi pengalaman saat kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak dilanjutkan.
Kendati tidak menyebutkan nama yang dimaksud, pernyataan Hasto diduga mengarah pada mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Pasalnya, selama ini PDIP kerap menyebut Anies sebagai antitesa Presiden Jokowi.
“Pak Jokowi sangat concern bagaimana kepemimpinan beliau selama dua periode itu berkelanjutan, jangan sampai seperti terjadi di Jakarta,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin, 20 Maret 2023.
Pernyataan Hasto dilontarkan kala menceritakan pertemuan antara Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka beberapa hari lalu. Hasto menjelaskan, Jokowi dan Mega berdialog mengenai perlunya kepemimpinan nasional yang berkesinambungan serta satu nafas dengan gagasan Bung Karno.
“Dialog antara Ibu Mega dan Pak Jokowi itu membahas bagaimana kepemimpinan yang satu nafas sejak Bung Karno. Juga bagaimana kepemimpinan yang akan datang ditopang oleh kekuatan politik PDIP serta partai lain dalam kerja sama,” kata dia.
Selain itu, Hasto menyebut persamuhan itu turut membahas dinamika politik nasional dan arah masa depan bangsa. Ia menampik jika pertemuan Jokowi dan Megawati menghasilkan kesepakatan soal sosok calon presiden yang bakal diusung partai berlambang banteng moncong putih ini.
Kendati demikian, Hasto menyebut pertemuan Jokowi dengan Megawati menghasilkan kesepahaman soal perlunya sosok pemimpin yang berkesinambungan.
Selanjutnya, soal nama disampaikan Megawati...
<!--more-->
“Soal nama nanti Ibu Mega yang akan sampaikan. Ini kan pertemuan antar kader, nggak menghasilkan kesepakatan. Pertemuan antar kader ini (menghasilkan) kesepahaman bagaimana gagasan Bung Karno diwujudkan,” kata dia.
Hasto Singgung Anies
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat menyinggung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan saat berpidato di acara pelantikan Ketua Umum Taruna Merah Putih di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin, 20 Maret 2023.
Dalam pidatonya, Hasto menyebut jika Anies Baswedan melanjutkan program Jokowi serta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat jadi Gubernur DKI Jakarta, maka hasilnya akan baik.
Namun, Hasto mengatakan Anies malah menempatkan diri sebagai antitesa dari kedua bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
“Coba kalau beliau jalankan kesinambungan dengan Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot (Wakil Ahok), pasti hasilnya juga baik,” kata Hasto.
Mulanya, Hasto bercerita mengenai dirinya yang ditanya ihwal safari politik Anies ke Surabaya. Menurut Hasto, kunjungan bakal calon presiden itu sekaligus menyadarkannya bahwa kepemimpinan di Surabaya jauh lebih maju daripada Jakarta.
Hasto menjelaskan, Surabaya mampu menunjukkan kemampuannya sebagai kota dengan sungai yang bersih, menurunkan angka stunting, serta punya infrastruktur yang baik. Tak hanya itu, dia menyebut Surabaya yang dipimpin kader PDIP Eri Cahyadi ini mampu menangani orang miskin dengan baik dan warganya jauh lebih bahagia.
“Dalam persepsi positif, saya tegaskan kehadiran Pak Anies di Surabaya menyadarkan beliau bahwa Surabaya dalam 6 tahun terakhir ternyata kepemimpinannya jauh lebih maju daripada Jakarta,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan jika Anies Baswedan memenangkan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, maka Anies akan lebih leluasa memilah program mana yang akan diteruskan. Dia menjelaskan, bekas Gubernur DKI Jakarta itu akan tetap objektif kala memilah program yang akan dilanjutkan.
“Kalau Anies menang, tentu dan pasti Anies akan leluasa untuk memilah-milai program mana yang akan diteruskan,” kata Hermawi saat dihubungi, Senin, 20 Maret 2023.
Hermawi mengatakan Anies akan bekerja untuk bangsa dan negara. Sehingga, kata dia, Anies akan menempatkan objektivitas di atas pandangan-pandangan yang sempit.
“Karena bekerja untuk bangsa, dia akan menempatkan objektivitas di atas pandangan-pandangan yang sempit,” kata Hermawi.