Jokowi Ingin Kepemimpinannya Berkelanjutan, Hasto PDIP: Jangan Sampai Seperti Terjadi di Jakarta

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 21 Maret 2023 02:05 WIB

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menyampaikan sambutan saat acara Makan Bareng 10.000 Warga DKI Jakarta di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Ahad, 8 Januari 2023. Kegiatan yang digelar oleh DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta tersebut dalam rangka menyambut HUT ke-50 PDIP. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menaruh perhatian serius terhadap keberlanjutan kepemimpinannya. Menurut dia, Jokowi enggan mengulangi pengalaman saat kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak dilanjutkan.

Kendati tidak menyebutkan nama yang dimaksud, pernyataan Hasto diduga mengarah pada mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Pasalnya, selama ini PDIP kerap menyebut Anies sebagai antitesa Presiden Jokowi.

“Pak Jokowi sangat concern bagaimana kepemimpinan beliau selama dua periode itu berkelanjutan, jangan sampai seperti terjadi di Jakarta,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin, 20 Maret 2023.

Pernyataan Hasto dilontarkan kala menceritakan pertemuan antara Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka beberapa hari lalu. Hasto menjelaskan, Jokowi dan Mega berdialog mengenai perlunya kepemimpinan nasional yang berkesinambungan serta satu nafas dengan gagasan Bung Karno.

“Dialog antara Ibu Mega dan Pak Jokowi itu membahas bagaimana kepemimpinan yang satu nafas sejak Bung Karno. Juga bagaimana kepemimpinan yang akan datang ditopang oleh kekuatan politik PDIP serta partai lain dalam kerja sama,” kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, Hasto menyebut persamuhan itu turut membahas dinamika politik nasional dan arah masa depan bangsa. Ia menampik jika pertemuan Jokowi dan Megawati menghasilkan kesepakatan soal sosok calon presiden yang bakal diusung partai berlambang banteng moncong putih ini.

Kendati demikian, Hasto menyebut pertemuan Jokowi dengan Megawati menghasilkan kesepahaman soal perlunya sosok pemimpin yang berkesinambungan.

Selanjutnya, soal nama disampaikan Megawati...

<!--more-->

“Soal nama nanti Ibu Mega yang akan sampaikan. Ini kan pertemuan antar kader, nggak menghasilkan kesepakatan. Pertemuan antar kader ini (menghasilkan) kesepahaman bagaimana gagasan Bung Karno diwujudkan,” kata dia.

Hasto Singgung Anies

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat menyinggung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan saat berpidato di acara pelantikan Ketua Umum Taruna Merah Putih di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin, 20 Maret 2023.

Dalam pidatonya, Hasto menyebut jika Anies Baswedan melanjutkan program Jokowi serta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat jadi Gubernur DKI Jakarta, maka hasilnya akan baik.

Namun, Hasto mengatakan Anies malah menempatkan diri sebagai antitesa dari kedua bekas Gubernur DKI Jakarta itu.

“Coba kalau beliau jalankan kesinambungan dengan Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot (Wakil Ahok), pasti hasilnya juga baik,” kata Hasto.

Mulanya, Hasto bercerita mengenai dirinya yang ditanya ihwal safari politik Anies ke Surabaya. Menurut Hasto, kunjungan bakal calon presiden itu sekaligus menyadarkannya bahwa kepemimpinan di Surabaya jauh lebih maju daripada Jakarta.

Hasto menjelaskan, Surabaya mampu menunjukkan kemampuannya sebagai kota dengan sungai yang bersih, menurunkan angka stunting, serta punya infrastruktur yang baik. Tak hanya itu, dia menyebut Surabaya yang dipimpin kader PDIP Eri Cahyadi ini mampu menangani orang miskin dengan baik dan warganya jauh lebih bahagia.

“Dalam persepsi positif, saya tegaskan kehadiran Pak Anies di Surabaya menyadarkan beliau bahwa Surabaya dalam 6 tahun terakhir ternyata kepemimpinannya jauh lebih maju daripada Jakarta,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan jika Anies Baswedan memenangkan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, maka Anies akan lebih leluasa memilah program mana yang akan diteruskan. Dia menjelaskan, bekas Gubernur DKI Jakarta itu akan tetap objektif kala memilah program yang akan dilanjutkan.

“Kalau Anies menang, tentu dan pasti Anies akan leluasa untuk memilah-milai program mana yang akan diteruskan,” kata Hermawi saat dihubungi, Senin, 20 Maret 2023.

Hermawi mengatakan Anies akan bekerja untuk bangsa dan negara. Sehingga, kata dia, Anies akan menempatkan objektivitas di atas pandangan-pandangan yang sempit.

“Karena bekerja untuk bangsa, dia akan menempatkan objektivitas di atas pandangan-pandangan yang sempit,” kata Hermawi.

Berita terkait

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

47 menit lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

2 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

3 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

4 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

5 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

8 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

8 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

9 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

9 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya