Jokowi Panggil Mentan Hingga Kepala Badan Pangan Bahas Kelangkaan Pupuk

Editor

Febriyan

Rabu, 15 Maret 2023 16:58 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada peresmian pabrik pupuk di Dermaga 3 PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat 10 Februari 2023. Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Pabrik Pupuk Nitrogen, Fosfat, dan Kalium (NPK) PT PIM yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, hingga Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Bakir Pasaman ke Istana Negara untuk membahas kelangkaan pupuk. Dalam arahannya, presiden menginginkan ketiga anak buahnya itu menyelesaikan persoalan pupuk yang tidak kunjung selesai.

"Bapak Presiden sangat mewanti-wanti kami yang berkait dengan pupuk ada Badan Pangan Nasional, Menteri Keuangan, Menperin dan Mentan langsung ditanya satu-satu oleh Presiden seperti apa pupuk ini. Karena setiap Bapak Presiden turun, selalu pertanyaannya tentang pupuk," ujar Syahrul di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Maret 2023.

Dari hasil rapat tersebut, Syahrul menyebut Jokowi setuju memangkas jumlah komoditas yang disubsidi oleh pemerintah dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK). Dari yang awalnya 69 jenis dengan 6 jenis di antaranya pupuk, kini menjadi 9 jenis saja.

Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa pemangkasan itu dilakukan karena anggaran negara hanya sanggup mensubsidi 9 jenis kebutuhan petani.

"Sembilan jenis sudah dirancang sedemikian rupa karena memang kebutuhan pupuk kita sangat besar kalau dalam rencana RDKK di atas 20 juta (ton), kesiapan anggaran kita hanya mencapai 8 mendekati 9 juta ton. Oleh karena itu Bapak Presiden memerintahkan pada kami tidak boleh pupuk kurang," kata Syahrul.

Harga pupuk melambung 3 kali lipat

Advertising
Advertising

Syahrul memaparkan persoalan utama dari kelangkaan pupuk ini adalah harganya yang mahal atau naik hingga 3 kali lipat. Dengan anggaran subsidi yang hanya Rp 25 triliun, Syahrul menyebut pihaknya harus memangkas jumlah RDKK yang disubsidi agar bisa lebih tepat sasaran ke pupuk.

Selain itu, Syahrul menyebut pihaknya akan fokus mendistribusikan 9 juta ton stok pupuk yang ada saat ini agar tepat sasaran ke petani.

"Kami akan bekerja di sekitar 9 juta ton (pupuk) yang ada untuk validasi sampai lapangan. Sistem aplikasi dan platform 3 bulan ini harus selesai sehingga ini bisa di-tracing (dilacak), dicari orangnya, di mana tempatnya, kapan dipakai dan pupuknya apa," kata Syahrul.

Jokowi kebanjiran keluhan soal pupuk

Sebelumnya, Jokowi menyebut dirinya mendapatkan banjir keluhan dari para petani soal kelangkaan pupuk. Menurut presiden, kelangkaan pupuk ini diakibatkan perang di Rusia-Ukraina. Rusia dan Ukraina merupakan negara pengimpor pupuk dan bahan baku pupuk untuk Indonesia.

"Selalu, saya kemarin di Kabupaten Bandung yang dikeluhkan pupuk, di sini yang dikeluhkan pupuk, baik harga maupun barangnya sering tidak ada, utamanya yang pupuk bersubsidi," kata Jokowi saat mengikuti panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis, 9 Maret 2023

Jokowi menjelaskan, saat ini kebutuhan pupuk nasional kurang lebih di angka 13 juta ton per tahun. Sementara pabrik industri pupuk di Indonesia baru mampu memproduksi 3,5 juta ton saja. Pabrik Iskandar Muda yang didirikan di Aceh, kata dia, hanya bisa menambah produksi 570 ribu ton.

"Ada tambahan, (tapi) impor kita 6,3 juta ton, artinya apa? Memang kita masih kurang pupuknya ini, nanti yang akan kita segera usahakan, tapi kita semua harus tahu tempat bahan baku, maupun produksi pupuk. Ini baru perang, itu Rusia dan Ukraina, ini problem yang dihadapi semua negara di dunia," kata Jokowi.

Jokowi akan bangun pabrik pupuk baru di Papua Barat

Pemerintah berencana membuka pabrik pupuk baru di Papua Barat guna menanggulangi kelangkaan pupuk urea dan NPK akibat perang Rusia-Ukraina.

"Karena suplai bahan bakunya dari Rusia, dari Ukraina itu baru mereka baru perang. Sehingga dunia sekarang ini kesulitan pupuk. Kalau suplainya kurang kemudian yang terjadi pasti harganya naik," kata Jokowi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 Maret 2023.

Jokowi menyebut pemerintah masih harus mengandalkan impor sampai saat ini sehingga memerlukan lebih banyak pabrik pupuk baru

"Sehingga ini perlu lagi, mungkin tahun ini kita buka lagi industri pupuk di Papua Barat. Karena gasnya ada di sana, bahan bakunya ada di sana," kata Jokowi.

Meski begitu, Jokowi menyebut pabrik pupuk di Papua Barat tak bakal menyelesaikan masalah kelangkaan pupuk. Ia menyebut pemerintah masih harus mengimpor bahan baku dari luar.

"Sehingga kesulitan-kesulitan yang tadi disampaikan, selalu saya kalau ke desa ke petani mesti keluhannya yang pertama pasti selalu pupuk. Dan memang bener itu bukan barang yang gampang sekarang ini bahan bakunya dicari," kata Jokowi.

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

8 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

58 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

1 jam lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya