BPJS Kesehatan Ancam Putus Kerja Sama dengan Rumah Sakit yang Diskriminasi Pasien

Editor

Amirullah

Selasa, 14 Maret 2023 17:18 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengancam bakal memutus kerja sama kepada rumah sakit yang masih melakukan diskriminasi terhadap pasien BPJS. Hal ini menyusul laporan dari masyarakat soal masih adanya rumah sakit yang menempatkan pasien BPJS di basement.

"Contoh sebuah rumah sakit ya, (pasien) BPJS itu di basement. Jadi kami sampaikan, kalau dalam dua bulan tidak ada perbaikan, kami akan putus kerja sama dengan pihak rumah sakit. Ternyata sudah diperbaiki. Kami berharap semakin hari, semakin tidak ada perbedaan," ujar Ghufron di Balai Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Maret 2023.

Ghufron menyebut diskriminasi terhadap pasien itu terjadi lantaran pernah ada kejadian defisit dan pembayaran telat BPJS ke rumah sakit. Hal itu membuat rumah sakit membuat kebijakan sendiri dan merugikan pasien.

Namun, Ghufron mengklaim saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi, sehingga rumah sakit diminta tidak melakukan diskriminasi terhadap pasien BPJS. "Karena itu melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2021, juga melanggar sumpah dokter. Kalau kita sudah sumpah, dokter tidak boleh membedakan pasien berdasarkan agama, suku, dan status sosial ekonomi," kata Ghufron.

Klaim tidak punya utang di rumah sakit

Advertising
Advertising

Ghufron menyebut BPJS Kesehatan saat ini tidak memiliki utang dengan rumah sakit. Bahkan, Ghufron menyebut BPJS Kesehatan memberikan uang muka kepada rumah sakit agar pelayanan dapat ditingkatkan.

"Bahkan bulan kemarin, akhir Januari bersama Kemenkes, kami naikan tarif kepada rumah sakit. Jadi kami bayarkan supaya bisa lebih bagus. Kami inginkan tanpa diskriminasi," kata Ghufron.

Meski sudah menaikan tarif rumah sakit, Ghufron menyebut pendapatan tenaga kesehatan di daerah belum meningkat. Dalam kasus ini, BPJS Kesehatan menyebut hal tersebut bergantung pada kebijakan pemrintah daerah masing-masing.

"Kalau pemdanya berubah peraturan intensifnya dinaikkan, bisa naik. Tarifnya sendiri cukup besar, tergantung tarifnya sendiri ada yang 200 persen, ada yang sedikit tarif rumah sakitnya," kata Ghufron.

Pilihan Editor: Ketua IPW Laporkan Wamenkumham Edward Omar Sharif Hariej ke KPK

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

3 hari lalu

Program JKN Bisa Layani Pengobatan dengan KTP

Salah satu kemudahan yang diberikan saat ini adalah peserta JKN aktif dapat berobat hanya dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

3 hari lalu

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Masyarakat Jalani Pengobatan

Kehadiran aplikasi Mobile JKN kemudahan layanan kesehatan bagi peserta JKN

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya