Ini Penyebab Utama Erupsi Gunung Merapi Diprediksi Masih Terus Beranjut

Senin, 13 Maret 2023 06:04 WIB

Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, Ahad, 12 Maret 2023. Menurut data BPPTKG pengamatan 12 Maret 2023 pukul 06:00 - 12:00 WIB telah terjadi 6 awan panas guguran dengan jarak luncur antara 1500 meter hingga 2500 meter ke arah barat daya. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Awan panas yang dikeluarkan Gunung Merapi sejak Sabtu siang 11 Maret 2024 masih terus berlajut hingga Ahad petang, 12 Maret 2023. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, gunung tersebut total telah mengeluarkan awan panas sebanyak 56 kali hingga Ahad pukul 18.00 WIB.

Awan panas terakhir pada Ahad kemarin meluncur pada pukul 17.42 sejauh 1,2 kilometer ke arah barat daya atau Kali Bebeng. Dengan kejadian masif dua hari ini, BPPTKG memprediksikan awan panas masih bisa terjadi lagi beberapa waktu ke depan.

"Prediksi awan panas masih bisa terjadi lagi ke depan karena melihat data seismik dan kegempaan yang ada saat ini di dalam Merapi," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Ahad, 12 Maret 2023.

BPPTKG Yogyakarta mencatat, data kegempaan Merapi saat ini masih terhitung tinggi. Antara lain gempa vulkanik dalam yang masih terjadi 60-70 kali per hari. Lalu gempa vulkanik dangkal tiga kejadian per hari dan gempa multifase 17 kejadian per hari.

"Angka-angka kegempaan itu masuk kategori tinggi, bahkan ketika gunung itu tidak erupsi," kata Agus.

Masyarakat diminta tetap menjauhi daerah rawan bahaya

Advertising
Advertising


Dari situasi itu, Agus melanjutkan, jika rentetan awan panas guguran selesai atau menurun intensitasnya hari ini, maka ke depan rentetan awan panas itu masih berpotensi berulang lagi.

"Oleh sebab itu kami meminta masyarakat tetap menjauhi daerah rawan bahaya yang sudah ditetapkan," kata Agus.

Agus mengatakan, lontaran material awan panas dua hari terakhir juga membuat beberapa sungai berhulu Merapi kembali penuh. Jika terjadi hujan deras maka potensi bahaya lahar dingin jadi berlipat.

Tim badan geologi telah menerbangkan drone pada 12 Maret 2023 untuk memvalidasi jarak luncur erupsi di mana jarak luncur terjauh awan panas 3,7 km ke arah Kali Bebeng.

"Jarak luncur ini masih berada di daerah potensi bahaya saat ini, yaitu sejauh 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng, Krasak, Bedog," kata dia.

Semua kejadian awan panas guguran mengarah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

"Kami sebut Kali Krasak karena ada dua cabang hulu sungai yakni Bebeng dan Krasak yang itu menyatu membentuk Sungai Krasak," kata Agus.

Awan panas guguran Gunung Merapi menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Boyolali, Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah mengalami hujan abu. Sementara Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengambil langkah antisipasi dengan menutup kawasan wisata dan penambangan pasir serta batu di kaki gunung tersebut.

Berita terkait

Mulai Digelar, Ini Sederet Acara Menarik di Jogja Bike Rendezvous 2024

5 jam lalu

Mulai Digelar, Ini Sederet Acara Menarik di Jogja Bike Rendezvous 2024

Salah satu yang menarik dari Jogja Bike Rendezvous Globe of Death, semacam atraksi sirkus paling mendebarkan dan menegangkan, hampir mirip tong setan

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi untuk Membantu Pemulihan Pasien Patah Tulang

23 jam lalu

Tim Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi untuk Membantu Pemulihan Pasien Patah Tulang

Tim mahasiswa UGM berhasil mengubah kreativitas menjadi produk inovasi di bidang kesehatan yaitu manfaat sandal untuk membantu pasien patah tulang

Baca Selengkapnya

Tiket Kereta Api Dari Yogyakarta dan Solo yang Hanya Dibayar 79 Persen

1 hari lalu

Tiket Kereta Api Dari Yogyakarta dan Solo yang Hanya Dibayar 79 Persen

Dalam rangka HUT KAI ke-79, berikut ini tiket kereta api dari Yogykarta dan Solo yang diskon 21 persen

Baca Selengkapnya

Genta Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Dipamerkan di Rijksmuseum Belanda

1 hari lalu

Genta Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Dipamerkan di Rijksmuseum Belanda

Genta Kalasan dan lampu minyak abad ke-8 milik Museum Sonobudoyo, Yogyakarta dipajang di pameran perunggu Asia di Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda

Baca Selengkapnya

Sembilan Stasiun Kereta Api di Yogyakarta - Solo Sudah Terintegrasi Dengan Moda Transportasi Lain

1 hari lalu

Sembilan Stasiun Kereta Api di Yogyakarta - Solo Sudah Terintegrasi Dengan Moda Transportasi Lain

Stasiun terintegrasi di Yogyakartahadir untuk mempermudah dan mempercepat masyarakat menuju tempat tujuan serta memperkuat konektivitas.

Baca Selengkapnya

Buat 913 Miniatur Tugu Jogja, Mahasiswa Baru UMY Pecahkan Rekor MURI

2 hari lalu

Buat 913 Miniatur Tugu Jogja, Mahasiswa Baru UMY Pecahkan Rekor MURI

Di masa silam, Tugu Jogja ini menjadi simbol persatuan rakyat Yogyakarta melawan penjajahan Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Tangguhkan Perijinan Kampanye Pilkada yang Berpotensi Ganggu Wisata Yogyakarta

2 hari lalu

Polisi Bakal Tangguhkan Perijinan Kampanye Pilkada yang Berpotensi Ganggu Wisata Yogyakarta

Kepolisian mewanti-wanti agar pelaksanaan kampanye pilkada tak sampai mengusik ekosistem perekonomian, khususnya sektor pariwisata di Yogyakarta

Baca Selengkapnya

Tabrakan Truk vs Kereta di Perlintasan Sebidang Yogyakarta Ganggu 12 Perjalanan, KAI Tuntut Perusahaan

2 hari lalu

Tabrakan Truk vs Kereta di Perlintasan Sebidang Yogyakarta Ganggu 12 Perjalanan, KAI Tuntut Perusahaan

Kerugian PT KAI akibat kecelakaan di perlintasan sebidang itu mencapai hampir Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Kereta Api di Bantul, Truk Molen Terabas Palang Pintu Tertemper KA Taksaka

2 hari lalu

Kecelakaan Kereta Api di Bantul, Truk Molen Terabas Palang Pintu Tertemper KA Taksaka

Kecelakaan kereta api itu berawal saat truk molen melintasi rel di perlintasan sebidang tanpa mengindahkan sirine yang sudah meraung-raung.

Baca Selengkapnya

Kampanye Pilkada Dimulai, Yogyakarta Diminta Steril dari Knalpot Blombongan

3 hari lalu

Kampanye Pilkada Dimulai, Yogyakarta Diminta Steril dari Knalpot Blombongan

Pemerintah dan kepolisian diminta mengutamakan kenyamanan dan keramatamahan khas Yogyakarta di musim kampanye Pilkada serentak 2024 ini.

Baca Selengkapnya