5 Fakta Terbaru Upaya Pembebasan Pilot Susi Air Memasuki Bulan Kedua Penyanderaan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 12 Maret 2023 06:51 WIB

TNI-Polri menyiapkan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera TPN Papua Barat sejak 7 Februari lalu.

TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan TNI-Polri saat ini terus melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM) diduga kabur dari Kabupaten Paro ke Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

TPNPB-OPM menyandera Kapten Philips Max Mehrtens sejak 7 Februari 2023. Penyanderaan itu bermula ketika Philips mendaratkan pesawat Susi Air yang dikemudikan di Bandara Paro, Kabupaten Nduga. Pasukan pimpinan Egianus Kogoya langsung menyergap pesawat tersebut dan membakarnya. Setelah melepaskan para penumpang, mereka lantas menyandera Philips hingga saat ini.

Tempo merangkum fakta terbaru seputar upaya pembebasan Pilot Susi Air tersebut.

TNI-Polri Perluas Pencarian Pilot Susi Air

Tim gabungan TNI-Polri dari Satgas Damai Cartenz memperluas pencarian Kapten Philips karena OPM telah kabur dari Kabupaten Nduga. Komandan Satgas Cartenz 2023 Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, pencarian kali ini diperluas hingga Kabupaten Lanny Jaya.

"Karena Egianus Kogoya dan kelompoknya sudah meninggalkan Paro, Kabupaten Nduga," kata Faizal dalam keterangannya pada Senin, 6 Maret 2023.

Advertising
Advertising

Menurut dia, perluasan pencarian untuk menemukan pilot Susi Air itu dilakukan sejak 7 Februari 2023. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua itu mengatakan perluasan pencarian ini diharapkan bisa menemukan titik terang keberadaan Kapten Philips.

"Tidak ada batas waktu untuk melakukan pencarian dan penyelamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru," kata Kombes Faizal.<!--more-->

Alasan Tidak Ada Pengerahan Pasukan Khusus untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pasukannya bersama Polri tetap bergerak hati-hati menindak Organisasi Papua Merdeka dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air Philips Max Merthens agar warga sipil tidak terdampak.

“Kita tetap menjaga supaya masyarakat sipil tidak terlibat, tidak kena. Kalau kita mau operasi, istilahnya serentak, itu khawatir penduduk yang akan kena karena mereka ini bersama-sama dengan penduduk,” kata Yudo Margono setelah upacara pembukaan gelar Operasi Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) dan Yustisi POM TNI Tahun Anggaran 2023 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 8 Maret 2023.

Ia menjelaskan banyak pertimbangan agar TNI tidak serta-merta mengeksekusi operasi penyelamatan, antara lain keselamatan warga sipil, Kapten Philips Max Mehrtens, dan kondisi medan maupun cuaca.

“Jadi ini bukan seperti penyelamatan sandera di suatu pesawat, bukan, ini dibawa berpindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini,” kata Yudo.

Yudo menegaskan operasi penyelamatan Kapten Philips bukan operasi militer sehingga tidak bisa langsung cepat sekejap. Yudo mengatakan, meski TNI memiliki prajurit berkemampuan khusus dan mempunyai alutsista yang mendukung operasi semacam itu.

“Tapi ini bukan, ingat ini adalah operasi penegakkan hukum sehingga harus mengedepankan hukum,” tutur Yudo.

OPM Sengaja Berpencar untuk Kelabui Pasukan TNI-Polri

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Kavaleri Herman Taryaman mengatakan Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya itu sengaja berpencar untuk mengecoh tim gabungan. Alhasil, tim Satgas Damai Cartenz yang memburu mereka mesti memperluas pencarian.

“Proses pencarian dikembangkan ke wilayah lainnya karena diketahui KST mulai berpencar untuk mengelabui aparat gabungan TNI-Polri yang sedang melakukan pencarian,” kata Kolonel Kav Herman Taryaman dalam pesan tertulisnya, Rabu, 8 Februari 2023.

Perihal syarat tebusan senjata dan amunisi yang diminta OPM, Herman mengatakan tim gabungan hanya fokus dalam pencarian dan keselamatan Kapten Philips maupun warga sipil.

“TNI melakukan pencarian Pilot Susi Air yang dibawa KST untuk membantu Polri dalam penegakkan hukum dan melindungi keselamatan masyarakat, serta memastikan pembangunan tetap berjalan,” tuturnya.<!--more-->

OPM dan TNI-Polri Saling Pecah Konsentrasi dan Kekuatan

Komandan Resor Militer 172/PWY Brigadir Jenderal TNI Juinta Omboh Sembiring, mengatakan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air Philips Kapten Max Mehrtens berupaya memecah konsentrasi aparat.

"Mereka berupaya memecah konsentrasi aparat keamanan dan posisinya berpindah-pindah. Tapi kami juga sudah bisa memecah kekuatan KKB untuk tidak bersatu," kata komandan yang memimpin operasi pembebasan pilot Susi Air dalam keterangan resmi, Jumat 10 Maret 2023.

Selain itu, Sembiring mengatakan hasil investigasi di Yahukimo menemukan kelompok-kelompok OPM di Yahukimo ada yang merupakan pecahan dari pasukan Egianus Kogoya. Kelompok ini, kata dia, sengaja memutarbalikkan fakta dan memprovokasi.

"Aksi teror Egianus Kogoya terus berlanjut. Untuk itu saya menghimbau kepada masyarakat agar berani melapor kepada aparat keamanan apabila ada kelompok KKB masuk ke kampung dengan memanfaatkan alat komunikasi yang ada di desa dan distrik. Jadi masyarakat jangan takut dan melaporkan kepada aparat keamanan,” ujar dia.

Sembiring menambahkan tindakan menyandera Kapten Philips adalah tindakan pengecut. “Membunuh masyarakat sipil yang tidak bersenjata dan Menyandera pilot adalah tindakan pengecut,” kata Sembiring.<!--more-->

TNI-Polri Kuasai Markas TPNPB-OPM Pimpinan Egianus Kogoya

Sembiring menyatakan tim gabungan TNI-Polri sudah menguasai Kampung Aluguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, yang menjadi persembunyian dan markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya. Meskipun demikian, pasukan gabungan belum dapat menyelamatkan Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, yang disandera kelompok tersebut sejak awal Februari 2023.

Sembiring yang merupakan komandan operasi pembebasan Philips menantang Egianus Kogoya untuk membuktikan ancamannya agar pasukan TNI-Polri tidak memasuki Kampung Aluguru. Dia menyatakan Egianus sempat memviralkan video tersebut di dunia maya.

“Maka (saya) sampaikan kepada KST (Kelompok Separatis Teroris) Egianus Kogoya buktikan omongannya, bahwa Aluguru sudah dikuasai dan duduki tim gabungan TNI-Polri," kata Komandan Resor Militer 172/PWY tersebut dalam keterangan resminya, Jumat, 10 Maret 2023.

EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA

Pilihan Editor: Alasan TPNPB-OPM Sandera Pilot Susi Air Asal Selandia Baru

Berita terkait

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

2 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

3 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

3 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

17 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

1 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

2 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

2 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Kesaksian Pejabat Kementan di Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

9 hari lalu

Top 3 Hukum: Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Kesaksian Pejabat Kementan di Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

Sampai hari ini, terhitung pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens telah disandera TPNPB-OPM selama 14 bulan.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

10 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya