Kasus Rafael Alun Trisambodo, KPK Bicara Anomali LHKPN Pejabat

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Kamis, 2 Maret 2023 16:20 WIB

Mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. KPK meminta klarifikasi terhadap Rafael terkait ketidaksesuaian antara profil kekayaannya yang mencapai sekitar Rp56 miliar dengan jabatannya sebagai pegawai Dirjen Pajak. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan kasus pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo dan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara miliknya yang mencurigakan hanya secuplik dari fenomena keanehan laporan kekayaan pejabat negara.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan LHKPN yang disoroti KPK bukan hanya yang bernilai fantastis, namun LHKPN yang bernilai minimalis bisa juga sama mencurigakannya. Dia menyebut temuan mencurigakan itu sebagai anomali.

“Anomali ini tidak saja terkait hartanya yang tinggi, yang rendah pun kalau lihat profil yang bersangkutan bisa mencurigakan,” kata Alex di kantornya, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.

Alex menyebut temuan LHKPN minimalis sebagai anomali sebab terdapat dugaan bahwa si pelapor berupaya untuk menyembunyikan hartanya. Dia mengatakan untuk mengkategorikan LHKPN sebagai minimalis, KPK akan membandingkan laporan itu dengan laporan harta pejabat yang selevel dengannya.

“Kenapa jabatannya cukup strategis dan gajinya sebetulnya sudah memadai, tetapi kekayaan yang dilaporkan sedikit,” tutur dia. “Jangan-jangan asetnya didaftarkan dengan menggunakan nama orang lain,” kata dia.

Advertising
Advertising

Alex berkata dua model LHKPN itu yang selalu menjadi sorotan KPK. LHKPN yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, kata dia, bisa sama-sama mencurigakan. Dia bilang KPK punya banyak data mengenai pejabat-pejabat yang memiliki harta terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam LKHPN yang mereka setorkan ke komisi antirasuah. “Ada banyak,” ujar dia.

Menurut Alex, untuk menelusuri dugaan rekayasa LHKPN tersebut, KPK biasanya akan menggunakan temuan lain sebagai pembanding. Misalnya, laporan hasil analisis dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). “Kemudian kami akan meminta kepada PPATK, atau kalau ada surat kuasanya kami akan meminta kepada perbankan untuk memberikan informasi terkait transaksi yang bersangkutan,” ujar dia.

Harta para pejabat di LHKPN tengah menjadi sorotan setelah terungkapnya LHKPN milik mantan Kepala Bagian Umum di Kanwil Ditjen Pajak Jakarta II Rafael Alun. Dalam laporannya yang terakhir, Rafael memiliki harta sebanyak Rp 56 miliar atau hanya beda tipis dari atasannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani.

KPK menyatakan bahwa LHKPN tersebut mencurigakan sebab tidak sesuai dengan upah yang diterima Rafael selaku pejabat eselon III di Kemenkeu. KPK telah meminta klarifikasi mengenai kejanggalan harta tersebut kepada Rafael Alun pada Rabu, 1 Maret 2023.

Pilihan Editor: Sambangi Kantor Demokrat, Anies Baswedan Ajak Ratusan Kader Menyongsong Kemenangan Bersama

Berita terkait

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

3 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

6 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

7 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

9 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

9 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

11 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

13 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

22 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

23 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya