Database Akurat Pertanian Digital

Rabu, 1 Maret 2023 21:51 WIB

INFO NASIONAL - Cuaca di Desa Cibluk Kidul, Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Sleman, Yogyakarta, cukup cerah pada Sabtu pagi, 25 Februari 2023. Wartono dan dua petani lainnya sibuk di area persawahan.

Pria 55 tahun itu berjalan ke tengah sawah, mengecek kapan tanaman padinya siap dipanen. Sementara dua rekannya memberi pupuk tanaman cabai. "Sebentar lagi panen ini, paling puasa sudah bisa dipanen," kata Wartono yang sudah menjadi petani sejak 1998.

Wartono menggarap lahan seluas 1,3 hektar. Dari luas lahan tersebut sekitar 1.500 meter persegi ditanami cabai. "Satu hektar bisa panen rata-rata enam ton beras, kalau musim kemarau bisa lebih," ujarnya.

Tak berapa lama, seorang perempuan menghampirinya. Dia adalah Pity Pertiwi Murni, petugas penyuluh lapangan Kelurahan Margoluwih dari Dinas Pertanian, Pangan dan Pertanian Kabupaten Sleman.

Perempuan berusia 42 tahun ini bertugas mendata kelompok petani, komoditas yang ditanam, kapan waktu tanam, jenis varietas benih hingga pasca panen. Tapi, ada yang berbeda, Pity tidak memegang kertas ataupun alat tulis.

Advertising
Advertising

Dia hanya menggunakan telepon seluler untuk melakukan pendataan di lahan Wartono. "Sekarang sudah digital, jadi masuk aplikasi data collection platform (DCP), datanya sudah langsung masuk,” ujar Pity yang mengaku sudah 15 tahun menjadi penyuluh pertanian.

Pity bercerita, dahulu ia melakukan pendataan manual dengan mendatangi petani ke lahannya dan menyiapkan formulir pengisian sendiri. "Saat itu saya mengerjakan one by one, satu formulir, satu petani,” ucapnya.

Baginya, kini pekerjaan rutin ke lapangan menjadi lebih mudah sejak menggunakan DCP pada 2022. Ia juga bisa menyelesaikan tugas dengan cepat. “Platform ini memudahkan sekali, karena kerja lebih efektif dan bisa mengatur jadwal dengan mudah dengan kelompok tani untuk pendataan,” tutur Pity. “Saya melakukan wawancara menggunakan aplikasi, waktunya menjadi lebih singkat”.

Tak hanya Pity, Wartono mengaku terbantu penggunaan DCP. Sebab, terdapat sistem early warning yang merupakan sistem pendataan profil lahan yang dapat membantu memonitor kondisi yang terjadi di lahan pertanian. Sistem monitoring itu dapat memberitahukan kepada para petani jika ada bencana yang mengancam lahan pertaniannya. "Alhamdulillah dengan DCP itu sekarang lebih memudahkan untuk petani, pengumpulan data di PPL juga lebih singkat," ujarnya.

Badan Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) bersama dengan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian menginisiasi strategi nasional e-agriculture. Pengunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengatasi beragam tantangan di sektor pertanian.

Sasaran program strategi nasional e-agriculture adalah membantu mengenali, merancang dan mengembangun beragam solusi digital berkelanjutan. "Strategi ini adalah solusi digital untuk pertanian, salah satu program utamanya adalah dengan membuat database petani, lahan pertanian dan segala aktivitasnya melalui data collection platform," kata FAO Representative/Country Director for Indonesia and Timor Leste, Rajendra Aryal.

FAO melibatkan Kementerian Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam pengembangan aplikasi pertanian digital. Project Manager DCP yang juga Operations Manager Desa Apps UGM, Nurul Trya Wulandari, mengatakan pengembangan DCP menjadi platform untuk mendapatkan data real-time di lapangan khususnya untuk sektor pertanian.

Hasil pengembangan platform tersebut kemudian diserahkan kepada Kementerian Pertanian. "Karena di Kementan sudah tersedia big datanya, agriculture war room," kata Nurul.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Jawa Tengah, Suparmono, menyatakan apresiasinya karena Sleman menjadi pilot project data collection platfrom oleh FAO. "Secara kedinasan kami butuh platform yang bisa mengoleksi data secara real-time yang bisa dimanfaatkan untuk mengambil keputusan,” ujarnya.

Dia berharap kerja sama tidak berhenti pada proyek percontohan pengumpulan data digital. "Semoga Kementerian Pertanian bisa menindaklanjuti atau melanjutkan supaya sistem ini bisa berkembang dan bisa digunakan di sektor pertanian secara luas," ujarnya.

Dalam peluncuran Strategi Nasional e-Agriculture di Yogyakarta 27 Februari lalu, Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dalam sambutannya mengatakan, Kementan mengapresiasi hadirnya Strategi Nasional E-Agriculture. “Kementan saat ini sedang menggodok peraturan yang dapat membuat strategi nasional E agriculture ini dapat diaplikasikan secara luas," ucapnya. (*)

Berita terkait

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

1 jam lalu

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Mensos menjelaskan, timnya dari Kemensos akan mencarikan sumber air bersih terdekat.

Baca Selengkapnya

Andika Komitmen Lanjutkan Program Sukses Pemkab Serang

1 jam lalu

Andika Komitmen Lanjutkan Program Sukses Pemkab Serang

Terobosan yang dilakukan Pemkab Serang dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa kedokteran dengan sistem ikatan dinas, akan terus dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

16 jam lalu

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

16 jam lalu

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

16 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

17 jam lalu

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 tahun memimpin Taput dengan prinsip clean government, Nikson Nababan berniat maju hanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

17 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

17 jam lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

17 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

17 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya