Haedar Kenang Alasan Soekarno Jadi Anggota Muhammadiyah di Hadapan Megawati

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Febriyan

Rabu, 22 Februari 2023 14:49 WIB

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terpilih 2022-2027 Haedar Nashir (kiri) berjabat tangan dengan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah terpilih 2022-2027 Abdul Mu'ti (kedua kanan) didampingi anggota PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas (kanan) saat acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 November 2022. Haedar Nashir kembali terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 dalam sidang Muktamar ke-48 Muhammadiyah. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri yang hadir di acara Muktamar ke-18 Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu, 22 Februari 2023. Haedar mengingatkan kembali bahwa Megawati bukanlah orang lain dan telah menjadi bagian dari keluarga besar organisasi Islam kedua terbesar di Indonesia tersebut.

"Kalian tahu ayahandanya adalah Bung Karno, ibunya Ibu Fatmawati, Bung Karno adalah anggota resmi Muhammadiyah," kata Haedar dalam sambutannya.

"Tahun 1938-1942 sewaktu di Bengkulu, beliau (Bung Karno atau Soekarno) resmi menjadi pimpinan Majelis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah." Rangkaian memori yang disampaikan Haedar membuat Megawati yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampak mengangguk-anggukan kepalanya bersemangat.

Tahun 1962, Haedar bercerita bahwa Soekarno juga menutup Muktamar Setengah Abad Muhammadiyah. Soekarno kala itu, kata Haedar, menyampaikan bahwa dirinya semakin lama semakin cinta dengan Muhammadiyah.

"Bahkan dia menyampaikan, yang saya sesalkan kenapa setelah saya jadi presiden, saya tidak pernah ditarik iuran anggota Muhammadiyah," kata Haedar menirukan pidato Soekarno saat itu.

Singgung pertemuan Soekarno dengan pendiri Muhammadiyah

Soekarno kala itu, masih menurut Haedar, juga bercerita soal pertemuannya dengan Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, di rumah pimpinan Sarekat Islam H.O.S. Tjokroaminoto di Surabaya, Jawa Timur. Ahmad Dahlan disebut sebagai sosok yang mengajarkan agama Islam kepada Soekarno muda, saat itu masih berusia 18 tahun.

Advertising
Advertising

"Sampai dia mengatakan saya masuk Muhammadiyah karena sesuai alam pikiran saya, yaitu Islam Progresif, Islam Berkemajuan," ucap Haedar, menirukan kata-kata Soekarno.

Selain ke Megawati, Haedar juta berterima kasih ke Jokowi yang sudah menaruh perhatian khusus pada Pemuda Muhammadiyah.

"Pak Presiden termasuk presiden yang paling sering menghadiri acara Muhammadiyah dan berkunjung ke Menteng Raya 62 (Kantor Muhammadiyah di Jakarta)," ujar Haedar.

Haedar lalu mengutip lagi pujian Jokowi ke Muhammadiyah saat Milad ke-108.

"Beliau (Jokowi) mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah anugerah Tuhan untuk bangsa Indonesia," kata dia.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

12 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

16 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

18 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

19 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

22 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

22 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya