Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Reporter

Tika Ayu

Editor

Febriyan

Minggu, 19 Februari 2023 15:26 WIB

Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya membeberkan beberapa alasan penting di balik Partai Ummat mendukung Anies Baswedan maju Pilpres 2024 mendatang, Sabtu, 18 Februari 2023. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengakui pihaknya belum berkomunikasi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan. Partai Ummat sebelumnya telah mendeklarasikan dukungannya tersebut pada Kamis, 15 Februari 2023.

Mustofa menyatakan mereka belum melakukan komunikasi karena faktor waktu. Sebagai partai baru, dia menyatakan mereka sempat disibukkan soal administrasi untuk menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Belum lagi masalah mereka sempat dinyatakan tak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu, menurut Mustofa, membuat energi Partai Ummat terkuras.

"Meski kami sudah memenangkan pertarungan di tahap awal, namun beberapa elemen masyarakat sipil, masih menggugat penyelenggara Pemilu ke pihak berwajib. Akibatnya, kami menjadi partai baru yang mesti bekerja paling keras dibanding Parpol baru lainnya," kata Mustofa saat dihubungi, Ahad, 19 Februari 2023.

"Pekerjaan ini, benar-benar telah menguras tenaga Partai Ummat yang tak dirasakan Partai Lain," ujarnya.

Harus menyerap aspirasi pasca urusan di KPU dan Bawaslu kelar

Advertising
Advertising

Usai mengurus masalah administrasi tersebut, menurut Mustofa, pihaknya kemudian disibukkan dengan penyerapan aspirasi dari masyarakat. Meskipun mengetahui bahwa Anies Baswedan sebagai salah satu kandidat kuat, Mustofa menyatakan mereka tetap ingin menetapkan Capres melalui prosedur itu.

Hal itu, menurut dia, menjadi salah satu yang ditekankan oleh Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais. Dalam penyerapan aspirasi, menurut dia, sempat muncul tiga nama yang populer. Selain Anies Baswedan, ada juga nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

"Meski kita tahu Anies jadi kandidat favorit, namun suara di bawah memang beragam dan harus di dengar. Maka, semua nama kandidat yang namanya disebut di arus bawah, kita putuskan untuk diundang ke Rakernas guna didengar pandangan-pandangannya dan gagasan-gagasannya untuk Indonesia masa depan," kata dia.

Setelah melakukan penyerapan aspirasi, menurut dia, Partai Ummat pun langsung mempersiapkan gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertama yang diselenggarakan pada pekan lalu. Dari Rakernas itu lah kemudian terpilih Anies Baswedan sebagai Capres mereka.

"Jadi, di penutupan Rakernas, Pak Amien langsung deklarasikan pencapresan Pak Anies karena memang saat itulah momen yang tepat," kata dia.

Selanjutnya, sudah berkomunikasi secara informal

<!--more-->

Rentetan agenda yang padat itulah yang menurut Mustofa membuat mereka kemudian belum memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan tiga partai politik anggota Koalisi Perubahan: Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.

Meskipun demikian, dia mengaku beberapa petinggi partainya telah berkomunikasi dengan Partai NasDem secara informal. Meskipun komunikasi itu belum secara formal, dia meyakini NasDem dan anggota Koalisi Perubahan lainnya memahami dukungan Partai Ummat dilakukan secara alamiah.

Mustofa juga mengklaim bahwa NasDem tak mempermasalahkan identitas yang telah mereka sebutkan: Jawa, Indonesia, dan Islam yang taat.

"Secara ideologis, sudah. Misalnya, soal ungkapan Politik Identitas Partai Ummat, elit Nasdem sudah mulai membuka diri," kata dia.

Hal itu, menurut Mustofa, terlihat dari ucapan Ketua DPP Partai Nasdem, Effendy Choiri yang membuka diri mereka bergabung dalam Koalisi Perubahan.

"Gus Choi juga mempersilahkan Partai Ummat jika mau bergabung dengan Koalisi Perubahan," kata Mustofa.

"Dukungan ini adalah dukungan politik sejujur-jujurnya dan tak ada tarik ulur secara internal," ujarnya.

Komunikasi formal dalam waktu dekat

Usai melaksanakan deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan, menurut dia, DPP Partai Ummat akan melakukan sosialisasi keputusan. Dia pun berharap mereka akan segera bisa bersilaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan dalam waktu dekat.

"Setelah ini mudah-mudahan bisa bersilaturrahim ke Koalisi Perubahan," kata dia.

Koalisi Perubahan sendiri hingga saat ini belum terbentuk secara resmi. Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS disebut baru akan melakukan deklarasi bersama pada akhir bulan ini untuk memberikan kepastian bahwa mereka akan mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

7 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

8 jam lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

9 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

9 jam lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

10 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

10 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

13 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Gugatan PDIP ke KPU di PTUN dan Prediksi Pakar

15 jam lalu

Perjalanan Gugatan PDIP ke KPU di PTUN dan Prediksi Pakar

Berikut perjalanan gugatan PDIP ke KPU di PTUN terkait pencalonan Gibran. Lantas, apa prediksi pakar terkait gugatan PDIP tersebut?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

17 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya