BPKH: Kenaikan ONH Harus Dilakukan untuk Hindari Bencana Ibadah Haji

Reporter

M Rosseno Aji

Jumat, 17 Februari 2023 21:23 WIB

Anggota Badan Pelaksana Badab Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Amri Yusuf sesuai diskusi bertajuk Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Berkeadilan dan Berkelanjutan di Gedung PP Muhamadiyah, Jakarta Pusat, pada Jumat, 17 Februari 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pengelola Keuangan Haji menyatakan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 2023 adalah sesuatu yang tak terhindarkan. BPKH menyatakan apabila biaya yang ditanggung oleh peserta haji itu tidak naik, maka bisa mengancam keberlangsungan ibadah haji ke depannya.

"Kalau ini tidak dikoreksi, kami perkirakan tahun 2027 Indonesia bisa mengalami bencana haji,” kata Anggota Badan Pelaksana Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Amri Yusuf di Jakarta, Jumat, 17 Februari 2023.

Amri menjelaskan bencana haji yang dimaksud adalah tekornya dana yang dikelola oleh BPKH untuk mengongkosi para peserta haji. Selama ini, BPKH mengelola dana setoran awal para peserta haji untuk diinvestasikan. Sebagian dari hasil investasi itu atau yang biasa disebut dengan Nilai Manfaat, dipakai untuk membantu membayari ongkos haji setiap peserta yang berangkat tiap tahun.

Masalahnya, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) terus naik dari tahun ke tahun. Tahun 2023, pemerintah memperkirakan bahwa ongkos naik haji setiap peserta mencapai Rp 98 juta. Kenaikan ongkos haji ini tidak dibarengi dengan kenaikan persentase dana yang dibayarkan dengan Nilai Manfaat. Akibatnya, dia khawatir dana haji yang disetorkan oleh peserta yang belum berangkat akan habis untuk mentalangi peserta haji yang berangkat setiap tahun.

5 Tahun Lagi Dikhawatirkan Jemaah Tak Nikmati Nilai Manfaat


Dari kajian internal, kata Amri, BPKH memperkirakan bahwa setiap 5 persen ‘subsidi’ haji yang diberikan oleh lembaganya sama dengan duit sebanyak Rp 1 triliun. Sementara, kemampuan BPKH dalam mengelola investasi setiap tahunnya hanya menghasilkan duit sebanyak Rp 10 triliun.

Dia mengatakan dengan biaya Bipih yang hanya Rp 35 juta untuk setiap orang, maka persentase ‘subsidi’ yang diberikan melalui mekanisme Nilai Manfaat akan tergerus habis hanya dalam waktu 4 tahun ke depan.

Kalau ini terjadi, maka dikhawatirkan calon peserta yang berangkat pada 5 tahun mendatang tidak bisa menikmati Nilai Manfaat. “Padahal setiap peserta haji memiliki hak untuk mendapatkan hasil investasi dari setoran awal yang mereka berikan,” ujar Amri.

Oleh karena itu, dia mengatakan kebijakan pemerintah untuk menekkan persentase penyaluran Nilai Manfaat adalah sesuatu yang harus dilakukan. Sebelumnya, pemerintah dan DPR resmi menetapkan Bipih yang harus dibayarkan setiap peserta haji pada 2023 sebanyak Rp 49,8 juta.

Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang berada di kisaran Rp 39 juta. Dengan angka ini, maka biaya haji yang mesti ditanggung oleh peserta adalah 55 persen dan dana yang diberikan melalui Nilai Manfaat sebanyak 45 persen.

Persentase tersebut merupakan hasil kompromi. Sebab, sebelumnya Kementerian Agama atau Kemenag mengusulkan persentase biaya haji yang ditanggung peserta dan Nilai Manfaat adalah 70 persen berbanding 30 persen.

Baca Juga: Biaya Haji 2023 Naik Jadi Rp 49,8 Juta, Begini Rincian Hitungannya

Advertising
Advertising

Berita terkait

6 Hal yang Dilakukan untuk Tekan Angka Kematian Jamaah Haji

28 menit lalu

6 Hal yang Dilakukan untuk Tekan Angka Kematian Jamaah Haji

Ada beragam upaya yang dicoba lakukan pemerintah untuk menekan angka kematian haji.

Baca Selengkapnya

Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jemaah Haji Saat Berada di Tanah Suci

6 jam lalu

Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jemaah Haji Saat Berada di Tanah Suci

Jemaah haji diwajibkan mematuhi berbagai larangan dan peraturan yang ditetapkan demi menjaga kesucian ibadah dan ketertiban di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Cerita Mbah Harjo, Jemaah Haji Tertua Indonesia Saat Pertama Kali Tiba di Madinah

8 jam lalu

Cerita Mbah Harjo, Jemaah Haji Tertua Indonesia Saat Pertama Kali Tiba di Madinah

Kemenag melaporkan sebanyak 49.850 calon jemaah haji Indonesia telah berada di Madinah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

12 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

1 hari lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

1 hari lalu

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan akan mendapatkan contoh makanan yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji untuk diuji

Baca Selengkapnya

Cek Kesehatan Calon Jemaah Haji, Apa Saja yang Diperiksa?

1 hari lalu

Cek Kesehatan Calon Jemaah Haji, Apa Saja yang Diperiksa?

Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji jadi langkah penting untuk memastikan kelancaran dan keselamatan dalam ibadah haji. Apa saja cek kesehatannya?

Baca Selengkapnya

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

1 hari lalu

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

Kemenag buka pendaftaran uji kompetensi masuk Universitas Al Azhar Mesir pada 14-24 Mei 2024, cek syaratnya.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

2 hari lalu

Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

Pakar meminta jemaah haji dengan riwayat hipertensi rutin minum air putih dan obat selama di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Kisah Perjuangan Bisa Lakukan Ibadah Haji, dari Kuli Panggul dan Penjual Keset hingga Witan Sulaeman

2 hari lalu

Kisah Perjuangan Bisa Lakukan Ibadah Haji, dari Kuli Panggul dan Penjual Keset hingga Witan Sulaeman

Memasuki musim haji, terdapat kisah-kisah keberangkatan ibadah haji yang menarik dari calon jemaah, mulai dari kuli panggul sampai Witan Sulaiman.

Baca Selengkapnya