Fakta Terbaru Kasus Gagal Ginjal Akut Anak yang Kembali Mencuat

Kamis, 9 Februari 2023 22:13 WIB

Petugas Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Jakarta Utara Kepala saat menunjukkan barang bukti drum terkait kasus obat batuk sirup yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak di Rupbasan Kelas I Jakarta Utara, Senin, 30 Januari 2023. Bareskrim Polri menetapkan empat tersangka perorangan dan lima tersangka korporasi antara lain PT Afi Farma, CV Samudera Chemical, PT Tirta Buana Kemindo, CV Anugrah Perdana Gemilang, serta PT Fari Jaya dalam kasus gagal ginjal akut. Selain menetapkan tersangka, Bareskrim Polri turut mengamankan barang bukti berupa drum, jerigen berisi cairan Etilen Glicol, pompa manual, timbangan digital dan botol kemasan obat batuk cair. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Baru-baru ini kasus gagal ginjal akut kembali mencuat. Setidaknya terjadi dua kasus yang dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Seorang anak di Jakarta dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit ini pada 1 Februari 2023. Sementara satu lainnya masih dinyatakan suspek. Keduanya disebut mengalami gejala gangguan ginjal akut usai diberi sirop pereda demam.

“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA (Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal), dan satu kasus suspek,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan, M Syahril, pada Senin 6 Februari 2023.

Fakta-fakta Terbaru Kasus Gagal Ginjal Akut

1. Satu kasus suspek di Solo

Selain dua kasus di Jakarta, terdapat satu kasus lainnya di Solo. Kasus ini dilaporkan oleh Direktur RSUD Moewardi Solo Cahyono Hadi. Pihaknya mengungkapkan seorang pasien anak dengan kondisi gagal ginjal saat ini sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Namun, ia menyatakan kasus pasien itu belum termasuk kriteria gagal ginjal akut. Kabar terbaru, kondisi anak tersebut dinyatakan kian membaik setelah sebelumnya mengalami sejumlah gejala.

2. Pemerintah imbau masyarakat hati-hati

Advertising
Advertising

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes sebenarnya telah menyatakan usai terkait kasus ini pada November lalu. Sementara kasus terakhir dilaporkan terjadi pada awal Desember kemarin. Dengan adanya kejadian baru ini, pemerintah mengimbau dinas kesehatan tiap daerah untuk memantau. Terutama terkait gejala GGAPA pada anak. Pihak orang tua juga diminta berhati-hati menangani anak yang sedang demam.

3. Pemerintah pastikan tarik peredaran obat-obatan suspek penyebab gagal ginjal akut

Sementara itu, Kemenkes memastikan obat-obatan yang diduga menjadi penyebab timbulnya kasus baru gagal ginjal akut pada anak telah ditarik dari peredaran. Juru Bicara M. Syahril menyebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat suspek hingga investigasi rampung. Dia menyatakan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien.

“Terkait perintah penghentian sementara dari BPOM, industri farmasi pemegang izin edar obat tersebut telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela),” kata Syahril.

4. Obat sirop Praxion jadi sorotan

Obat sirup Praxion menjadi sorotan usai diduga menjadi penyebab munculnya kasus baru GGAPA. BPOM sempat memasukkan sirop ini ke dalam daftar obat yang aman untuk dikonsumsi. Berdasarkan penelusuran Tempo, BPOM memasukkan Praxion ke dalam daftar obat aman pada 29 Desember 2022. Nama obat ini masuk ke dalam lampiran penjelasan BPOM RI No. HM.01.1.2.12.22.191. Praxion masuk daftar 176 sirup obat yang memenuhi ketentuan berdasarkan data verifikasi hasil pengujian bahan baku.

5. PT Pharos Indonesia tarik produknya secara sukarela

PT Pharos Indonesia menarik produk secara sukarela obat sirop penurun demam, Praxion, dari pasar. Voluntary recall ini dilakukan sebagai tanggung jawab Pharos atas temuan insiden pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut tersebut.

“Sebagai langkah kehati-hatian, PT Pharos Indonesia telah melakukan voluntary recall terhadap produk Praxion dari batch terkait sebagai tanggung jawab industri farmasi,” kata Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia Ida Nurtika, Selasa, 7 Februari 2023.

6. Bareskrim Polri akan turun tangan

Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari BPOM sebelum turun tangan memeriksa produsen Praxion. Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Brigadir Jenderal Pipit Rismanto mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan BPOM apakah Praxion melebih ambang batas kandungan zat berbahaya atau tidak.

“Yang dikonsumsi kan informasi sementara kan, Praxion itu terakhir. Ada sebelumnya, sebelumnya ini lagi ingin kita tahu,” kata Pipit, Selasa, 7 Februari 2023 ihwal kasus gagal ginjal akut pada anak..

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Pilihan editor : Menkes Imbau Dokter Segera Rujuk Pasien Indikasi Gagal Ginjal Akut ke RS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

5 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

20 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

23 jam lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

4 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

5 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya