Menkes Imbau Dokter Segera Rujuk Pasien Indikasi Gagal Ginjal Akut ke RS
Kamis, 9 Februari 2023 07:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau seluruh dokter, khususnya dokter anak, untuk segera merujuk pasien ke rumah sakit bila menemukan indikasi gagal ginjal akut.
"Khusus untuk teman-teman dokter sudah kami minta untuk mereka memastikan kalau ada gejala-gejala seperti yang dulu itu, segera dirujuk langsung saja ke rumah sakit rujukan," ujar Budi ditemui di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Rabu, 8 Februari 2023.
Budi mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko lambatnya penanganan.
Juru bicara Kemenkes M Syahril sebelumnya mengungkapkan Kemenkes menerima laporan kasus baru gangguan ginjal akut setelah terakhir kali pada awal Desember tahun lalu. “Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA (Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal), dan satu kasus suspek," kata Syahril, Senin, 6 Februari 2023.
Satu kasus konfirmasi pasien gagal ginjal akut itu merupakan anak berusia 1 tahun. Dia mengalami demam pada 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
Pada 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan. Dan pada 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.
Dikarenakan ada gejala gangguan ginjal akut pasien tersebut direncanakan dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa. Pada 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil. Pada 1 Februari itu pula, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi Fomepizole. Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal.
Dari kasus itu, Budi menilai ada keterlambatan penanganan pasien dengan gejala gagal ginjal akut. Menurutnya, bila ditangani segera, pasien bisa langsung diobati dan kemungkinan selamat lebih besar.
Tapi karena proses rujukannya terlampau lama, ujar Budi, sehingga penanganannya agak terlambat. "Kami minta khususnya di sisi Kemenkes, dokter anak melalui IDAI, agar mereka lebih cepat merujuk ke rumah sakit," ujar Budi Gunadi.
Baca: Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Begini Perjalanan Kasusnya