Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Begini Perjalanan Kasusnya

Editor

Amirullah

image-gnews
Dari kiri: Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Ahmad Ramadhan bersama Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Brigjen Pol Pipit Rismanto dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Marselina Budiningsih menunjukkan barang bukti terkait kasus obat batuk sirup yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak di Rupbasan Kelas I Jakarta Utara, Senin, 30 Januari 2023.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Dari kiri: Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Ahmad Ramadhan bersama Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Brigjen Pol Pipit Rismanto dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Marselina Budiningsih menunjukkan barang bukti terkait kasus obat batuk sirup yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak di Rupbasan Kelas I Jakarta Utara, Senin, 30 Januari 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak kembali mencuat. Kementerian Kesehatan mengungkapkan ada dua kasus baru di Jakarta, satu diantaranya meninggal dunia beberapa hari lalu. Diketahui kedua korban mengonsumsi obat sirup. 

Adapun kasus gagal ginjal akut ini telah terjadi di Tanah Air sejak November tahun lalu. Berikut perjalanan kasus gagal ginjal akut yang telah memakan korban hingga ratusan anak.

1. Temuan di DKI Jakarta

Pada Oktober 2022, Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta masyarakat mewaspadai penyakit ini. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan pihaknya menerima puluhan laporan kasus gagal ginjal akut pada anak usia di bawah 6 tahun sejak Januari 2022. 

Ia pun meminta masyarakat mewaspadai penyakit itu dan jangan menunda waktu untuk segera berobat jika menemukan gejala penyakit misterius tersebut. Gejala awal gangguan ginjal akut misterius itu, antara lain demam, diare, muntah, serta batuk dan pilek. Gejala lanjutan adalah penurunan jumlah urine dan frekuensi buang air kecil. Badan mengalami pembengkakan dan terjadi penurunan kesadaran serta sesak nafas. 

Saat itu belum diketahui penyebab gangguan ginjal akut itu karena masih dalam investigasi. Namun, ia mencatat sejak 1 Januari hingga 13 Oktober 2022, Dinas Kesehatan DKI mencatat 42 laporan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta. Dari 42 kasus itu, 29 ditemukan pada laki-laki, dan 13 kasus perempuan. Sebanyak 37 kasus ditemukan pada balita dan lima kasus pada pasien usia 5-18 tahun. Selama perawatan, 25 pasien meninggal, 7 masih rawat inap dan 10 kasus sembuh.

2. Obat sirup jadi penyebab

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan kasus gagal ginjal akut pada anak disebabkan cemaran zat kimia Etilen Glikol (EG ), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) pada obat Sirup yang melebihi batas aman. Menurut Budi, kepastian ini dikeluarkan setelah Kementerian Kesehatan melakukan penelitian cukup panjang. 

"Hasilnya kita simpulkan penyebabnya adalah obat-obat kimia yang merupakan cemaran dari pelarut obat itu," ujar Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 24 Oktober 2022. 

Jumlah pasien gagal ginjal akut kemudian mengalami lonjakan pada September 2022, yakni mencapai 78 orang. Pada awal bulan tersebut, jumlah pasen pun bertambah menjadi 141 orang. Budi mengatakan sebagian besar pasien yang mengalami gagal ginjal berusia di bawah lima tahun. 

3. Dalih BPOM

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Penny K Lukito mengatakan BPOM tidak bisa mengawasi produk dengan senyawa EG dan DEG, karena belum ada standar internasional yang dijadikan patokan pengawasan. 

“Kami tidak bisa melakukan pengawasan produk jadinya dengan kandungan cemaran, karena belum ada standar internasional yang ada,” kata Penny dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR, Selasa, 2 November 2022.

Oleh sebab itu, Penny menyebut BPOM mengembangkan metodologi sendiri untuk menguji cemaran pada bahan baku farmasi. Hasilnya, kata dia, obat dengan kandungan pelarut EG dan DEG diduga ada cemarannya.

4. Impor bahan baku obat tak terawasi

Penny berujar impor bahan baku obat berupa polyethylene glycol (PEG), propylene glycol (PG) maupun etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) tidak melalui surat keterangan impor (SKI) BPOM. Ia menyatakan bahan baku obat itu masuk lewat Kementerian Perdagangan (Kemendag), sehingga penggunaannya tidak bisa diawasi BPOM.

Penny menyebutkan bahan baku obat sirop itu masuk dari luar negeri secara umum sebagaimana bahan kimia lainnya. Padahal bahan baku tambahan dalam proses produksi obat itu seharusnya masuk dalam jangkauan pharmaceutical grade. "Artinya BPOM tidak bisa melakukan pengawasan," kata Penny saat rapat kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 2 November 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Kemendag akui belum diatur

Pada 4 November 2023, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Didi Sumedi mengatakan importasi bahan kimia Propilen Glikol (PG) dan Polietilen Glikol (PEG) yang digunakan sebagai bahan baku obat tidak termasuk dalam kategori larangan terbatas (lartas). Karena itu, komoditas tersebut tidak termasuk dalam importasi yang diatur oleh Kemendag. 

Adapun aturan importasi untuk beberapa bahan kimia lainya juga belum diatur oleh Kemendag, yaitu Sorbitol (HS Code 29054400), Gliserin/Gliserol (HS Code 29054500), Etilen Glikol (EG) (HS Code 29053100), Etilen Glikol (EG) (HS Code 29053100), Dietilen Glikol (DEG) (HS Code 29094100).

6. Peredaran obat sirup disetop

Pada 9 November 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menarik 69 izin edar obat sirup yang diproduksi oleh tiga industri farmasi. Ketiga pabrik farmasi itu adalah PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma. 

69 obat sirup ditarik setelah ketiga perusahaan farmasi tersebut terbukti menggunakan bahan baku pelarut berupa propilen glikol dalam kegiatan produksinya. Bahan pelarut tersebut yang kemudian menyebabkan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada berbagai obat sirop.

7. Lima perusahaan jadi tersangka

Bareskrim Polri hingga kini telah menetapkan tersangka dalam kasus gagal ginjal akut pada anak, yakni PT Afi Farma, CV Samudra Chemical, PT Tirta Buana Kemindo, CV Anugrah Perdana Gemilang, serta PT Fari Jaya Pratama. 

Diketahui PT Afi Farma merupakan produsen obat sirop dengan kadar EG dan DEG melebihi ambang. Sementara itu, CV Samudra Chemical merupakan pemasok bahan baku bagi PT Afi Farma tersebut. Sementara tiga perusahaan lainnya merupakan distributor bahan baku bukan penjual obat jadi dan sebutan mereka adalah pedagang besar farmasi atau PBF.

8. Ditemukan dua kasus baru di DKI Jakarta

Pada Senin, 6 Februari 2023, Kemenkes mengaku kembali mendapatkan laporan baru gagal ginjal akut. Terdapat dua kasus yang dilaporkan ke Kemenkes, satu kasus sudah dinyatakan terkonfirmasi sementara satu lainnya masih berstatus suspek.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan M. Syahrul mengatakan kedua kasus baru itu ditemukan di DKI Jakarta. Korban terkofirmasi adalah anak berusia satu tahun yang meninggal pada 1 Februari 2023. Korban disebut sempat mengonsumsi obat sirup penurun demam dengan merk Praxion. 

Sementara satu korban suspek adalah anak berusia 7 tahun yang hingga saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Korban juga disebut sempat mengonsumsi obat sirup penurun demam, namun Syahril tak menyebutkan merk obatnya. 

RIANI SANUSI PUTRI | M JULNIS FIRMANSYAH

Baca juga: 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Satu Pasien Meninggal Usai Konsumsi Praxion

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Saran Kemenkes untuk Jemaah Haji 2024: Perbanyak Istirahat dan Rutin Olahraga Ringan

2 hari lalu

Jemaah haji Indonesia kloter pertama tiba di Madinah, Arab Saudi, Rabu, 24 Mei 2023. Sumber: KBRI RIYADH
Saran Kemenkes untuk Jemaah Haji 2024: Perbanyak Istirahat dan Rutin Olahraga Ringan

Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

3 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D saat menghadiri peresmian kerja sama antara laboratorium klinik Prodia dan IHH Healthcare Malaysia di Jakarta, Kamis 28 Juli 2022/Prodia
Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.


BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

7 hari lalu

BPOM Provinsi Yogyakarta memusnahkan barang sitaan mie berformalin hasil dari operasi pengawasan makanan selama bulan puasa di lima titik pusat jajanan kota Yogyakarta dan sekitarnya, 3 Juli 2015. Sebanyak 255kg mie positif mengandung formalin dan rondamin B dimusnahkan. TEMPO/Pius Erlangga
BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

13 hari lalu

Petugas bea dan cukai menunjukkan contoh jastip saat memberikan penjelasan kepada wartawan terkait Jasa Titip (JASTIP) di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat, 27 September 2019. Bea dan Cukai telah melakukan penindakan sebanyak 422 dengan total hak negara yang berhasil diselamatkan sekitar Rp.4 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.


Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

14 hari lalu

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, memusnahkan  2.564 boks olahan pangan milk bun  hasil sitaan petugas. ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.


Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

14 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) musnahkan 2.564 buah (1 ton) olahan pangan viral, roti milk bun asal Thailand. BPOM
Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.