Gaet Suara Anak Muda, PKB Bakal Perjuangkan Kebijakan Larangan Plastik

Editor

Amirullah

Selasa, 7 Februari 2023 03:03 WIB

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) menghadiri Ijtima Ulama Jakarta di Jakarta, Kamis 2 Februari 2023. PKB menggelar Ijtima Ulama Jakarta dengan mengusung tema "Ulama Solid Menjaga Masa Depan Jakarta". ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mikhael Benyamin, menyatakan partainya bakal memperjuangkan kebijakan larangan penggunaan plastik sekali pakai di masyarakat. Saat ini, larangan tersebut cuma berada di kota besar seperti Jabodetabek dan belum terlalu meluas di daerah.

"Anggota DPR kami di Komisi IV DPR akan memperjuangankan, mungkin pelan-pelan beberapa daerah dulu dan akan semakin luas (soal larangan plastik sekali pakai)," ujar Michael dalam diskusi di kantor PKB, Jakarta Pusat, pada Senin, 6 Februari 2023.

Dengan adanya perjuangan dari kader PKB di DPR, Michael berharap larangan penggunaan plastik sekali pakai ini bakal semakin masif. "Harapan kami paling tidak 50 persen wilayah di Indonesia akan menerapkan kebijakan ini," ujar Mikhael.

Dalam diskusi yang bertujuan mengajak anak muda berpartisipasi aktif dalam politik, turut hadir seorang remaja bernama Aeshnina Azzahra Aqilani alias Nina, 16 tahun, yang merupakan aktivis remaja yang konsen terhadap isu lingkungan remaja. Nina yang pernah diundang ke Belanda karena usahanya mengurangi sampah plastik, menyebut sampai saat ini belum ada aturan yang tegas soal larangan ini.

"Kalau anak muda diam saja, generasi sekarang nanti malah seenaknya dan para produsen terus membanjiri produk-produk yang sekali pakai yang akan kita rasakan dampaknya," ujar Nina dalam acara diskusi tersebut.

Advertising
Advertising

Impor Sampah Plastik dari Luar Negeri

Nina menyebut sampai saat ini masih berlangsung pengiriman sampah plastik ke Indonesia. Sampah-sampah asal negara Eropa hingga Amerika Serikat tersebut dimasukan ke dalam peti kontainer dan dikirim ke Indonesia. Negara Eropa sengaja mengekspor sampah plastik ke Indonesia dibanding mengolahnya, karena ongkosnya yang lebih murah.

Melihat hal tersebut, Nina memberanikan diri mengirim surat ke Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hingga Joe Biden. Surat yang berisi permohonan agar ada larangan penggunaan plastik juga dikirim ke Kanselir Jerman, perdana Menteri Australia, Kanada, Belanda, dan juga ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca: Undang Semua Partai Politik ke Puncak Harlah 1 Abad NU, Ini Alasan Yenny Wahid

Berita terkait

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

1 hari lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Setelah Berkoalisi di Pilpres, PKS Siap Bekerja Sama dengan PKB di Pilkada 2024

1 hari lalu

Setelah Berkoalisi di Pilpres, PKS Siap Bekerja Sama dengan PKB di Pilkada 2024

PKS dan Golkar semakin intens membangun koalisi di Pilkada 2024 Kota Depok.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

2 hari lalu

Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

PDIP belum menentukan sikap apakah oposisi atau koalisi hingga saat ini. Apakah Prabowo dan Gibran bakal mengajak PDIP merapat?

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

2 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Begini respons PKS soal PKB dan NasDem yang merapat ke Prabowo-Gibran. Padahal sebelumnya, mereka sama-sama berada di Koalisi Perubahan.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

2 hari lalu

Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

Partai NasDem dan PKB menyatakan kerja sama dengan pemerintahan yang baru, yakni Prabowo-Gibran. Akankah PDIP ikut menyusul?

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

2 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya