Jokowi Cerita Kebingungannya di Awal Pandemi Covid-19 hingga Tolak Lockdown

Editor

Amirullah

Rabu, 1 Februari 2023 13:10 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2023 di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu 29 Januari 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak masyarakat untuk bersyukur bahwa masa kritis pandemi Covid-19 telah terlewati. Bahkan kini, kata Jokowi, pemerintah telah mencabut PPKM sebagai tanda kondisi Covid-19 telah terkendali.

Jokowi bercerita untuk sampai pada titik ini, pemerintah telah melakukan banyak hal yang tidak mudah. Ia bahkan mengaku sempat kebingungan di awal merebaknya virus tersebut.

"Saat awal dunia enggak pernah ada yang memiliki pengalaman terkena pandemi seperti ini. Jadi mau belajar ke siapa enggak ada, pakemnya, standarnya, enggak ada. Semuanya gugup," kata Jokowi di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Februari 2023.

Jokowi menyebut akibat kegagapan menangani pandemi, terjadi turbulensi ekonomi dan membuat pertumbuhan ekonomi jatuh. Jokowi mengaku saat itu dihadapkan pada pilihan mengendalikan kesehatan atau ekonomi. "Pandemi vs ekonomi bukan hal yang mudah, mengurusi pandemi saja enggak pernah tidur kita," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyebut pemerintah mengalami kebingungan mengatasi kelangkaan APD, masker, ventilator, hingga oksigen. Bahkan pada saat itu, Jokowi menyebut semua negara juga mengalami persoalan serupa sehingga Indonesia kesulitan mendapatkan bantuan.

Advertising
Advertising

Tantangan lainnya, kata Jokowi, adalah proses mendapatkan dan pemberian vaksin Covid-19 untuk meredam lonjakan kasus. Jokowi menyebut di awal pemerintah hanya berhasil mendapatkan 1-2 juta vaksin, sementara jumlah masyarakat Indonesia mencapai 280 juta orang.

"Dan sampai hari ini kita telah menyuntikan 450.051.000 vaksin kepada masyarakat. Jumlah yang termasuk 5 besar dunia. Bayangkan Bapak, Ibu, kita harus suntik masyarakat kita di atas gunung nyebrang sungai untuk suntikkan masyarakat di pulau-pulau terluar," kata Jokowi.

Tantangan lainnya dalam penanganan Covid-19, kata Jokowi, saat dirinya harus memutuskan untuk mengambil kebijakan lockdown atau tidak. Jokowi menyebut mayoritas pejabat dan menteri memintanya melakukan isolasi total agar pertumbuhan kasus Covid-19 bisa diredam.

Namun, Jokowi menyebut tak mau mengambil keputusan itu karena memikirkan nasib masyarakat kelas bawah. "Begitu kita lockdown di hitungan saya, saat itu enggak ada 3 minggu pasti rusuh, karena stok mereka enggak akan bisa lebih dari itu," kata Jokowi.

Meski mengaku sempat gagap, Jokowi mengaku akhirnya bisa berpikir jernih dan memutuskan tidak melakukan lockdown. Hal itu diklaim Jokowi sebagai keputusan yang tepat karena pandemi dapat tertangani dan kondisi ekonomi tidak terlalu anjlok.

Baca: Tak Mau Ikut Campur di Pencapresan Anies, Jokowi: Jangan Dikit-Dikit Istana

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

36 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

2 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

3 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

3 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

4 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

4 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

4 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

4 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya