Kronologi Warga Diduga Ditembak Mati di Dogiyai Papua Tengah Versi Masyarakat

Rabu, 1 Februari 2023 08:08 WIB

Ratusan Warga Mengungsi ke Nabire Imbas Kericuhan di Dogiyai

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah masyarakat Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, mengadu dan melapor ke Komnas HAM atas kasus dugaan penembakan dan pembunuhan di luar hukum oleh anggota polisi yang terjadi di daerah mereka pada 21 Januari 2023. Satu orang menjadi korban tewas dalam kejadian ini, yaitu Yulianus Tebai, 29 tahun, yang dikabarkan berprofesi sebagai anggota honorer di Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP di Dogiyai.

"Kami menuntut Komnas HAM untuk membentuk tim gabungan pencari fakta," kata Talis, koordinator tim pelapor di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin, 30 Januari 2023. Selain itu, Ia mendesak Kapolri dan Kapolda Papua mengungkap aksi penembakan oleh aparat ini.

Berdasarkan versi Kapolres Dogiyai Komisaris Samuel D. Tatiratu, penembakan terhadap Yustinus terjadi akibat adanya aksi pemalakan oleh sekelompok pemuda terhadap truk yang lewat. Namun, keterangan korban dan keluarganya membantah cerita versi polisi ini.

Dalam laporannya ke Komnas HAM, Talis menyertakan kronologi yang telah disusun bersama rekan di lapangan terkait kejadian ini. Berdasarkan versi keluarga korban, ada beberapa rangkaian peristiwa dalam kejadian ini.

Penembakan pertama

Pada 21 Januari 2023, sekitar pukul 11 siang waktu setempat, ada 5 pemuda dari kampung Gopouya, Dogiyai, yang berberjalan kaki. Di depan jalan masuk ke Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Gopouya, kelimanya berdiri di pinggir jalan yang kondisinya sedang rusak.

Advertising
Advertising

Saat itu, datangnya tiga truk dari arah Kabupaten Paniai, yang bersebelahan dengan Dogiyai. Supir truk pertama menjatuhkan uang Rp10 ribu di hadapan pemuda. Lantas, seseorang yang diduga anggota polisi di truk ketiga melepaskan tembakan di udara dan menodong senjata ke arah salah satu pemuda, Yance Dogomo.

Setelah kejadian itu, truk lanjut melaju ke arah Kabupaten Nabire. Salah satu korban membantah kalau mereka sedang mabuk, memalak, atau memalang jalan. Melainkan, mereka hanya ingin membeli minuman.

Tak terima atas kejadian tersebut, para pemuda mengejar tiga truk itu dengan 2 unit sepeda motor untuk menanyakan alasan penembakan. Karena tidak terkejar, para pemuda kembali ke kampung Gopouya.

Selanjutnya: Penembakan Kedua

<!--more-->

Penembakan kedua

Saat para pemuda kembali dan sampai ke kampung Tugomani, mereka melihat beberapa anggota polisi di sana. Mereka mengaku melihat polisi, penumpang, dan supir truk ke mobil Hilux silver yang diduga milik Kapolres Dogiyai Samuel, yang sedang terparkir.

Namun, begitu melihat para pemuda, anggota polisi dari Brimob langsung menembaki mereka lagi. Salah satu pemuda, Vinsen Dogomo, 25 tahun, kena luka tembak dengan peluru tajam di tulang paha dekat lutut.

Setelah Vinsen ditembak, anggota polisi, penumpang, dan seorang supir truk langsung masuk mobil Hilux dan pergi meninggalkan lokasi. Vinsent dibawa teman-temannya ke Puskesmas Bomomani.

Namun, mereka tidak tahu ada korban lain, yaitu Yulianis Tebai. Yulianus tidak masuk dalam rombongan 5 pemuda ini. Mereka hanya melihat sebuah motor terbaring di tanah, kala membawa Vinsen ke Puskesmas.

Selanjutnya: Penembakan Yulianus Tebai

<!--more-->

Penembakan Yulianus Tebai

Tebai, saudari perempuan Yulianus Tebai, juga memberi pengakuan soal kejadian pada 21 Januari 2023, pukul 11 siang, saat lima pemuda dapat penembakan pertama. Kala itu, dia dan Yulianus sedang berkumpul bersama di rumah. Saat itu, M. Tebai dan Yulianus bersiap-siap menuju ke kebunnya di Owaiha, dekat kampung Ugaida.

Saat itulah Yulianus disebut mendengar tembakan senjata api dan bunyi tiang listrik yang dipukul tanda terjadi suatu masalah. Keduanya langsung menuju ke menuju ke lokasi dan mendapai kerumunan orang di depan Gereja Ekago.

Di sana, Yulianus dan saudarinya mendapatkan informasi soal aksi penembakan terhadap para pemuda tersebut. M. Tebai dan Yulianus disebut mengikuti para pemuda mengejar truk dengan tujuan ke kebun mereka sendiri.

Tebai dan Yulianus pun sampai ke Tugomani dan ikut melihat mobil Hilux tersebut. Saat itulah, polisi di dalamnya disebut melepaskan tembakan. M. Tebai melompat dan masuk ke hutan.

Sedangkan Yulianus putar balik dan kabur. Namun, ternyata saat peristiwa inilah Yulianus tertembak. Yulianus pun meninggal dalam perjalanan pulang kembali ke rumah, dipapah oleh M. Tebai dan seorang anak di lokasi.

Peristiwa lanjutan

Rentetan kejadian ini memicu berbagai peristiwa lanjutan. Pertama, yaitu Amandus Dogomo yang tidak terima dengan penembakan terhadap saudaranya, Vinsen Dogomo. Ia mendapat kabar bahwa ada aparat yang dikirim ke Moanemani, ibu kota Dogiyai, untuk meninjau masalah ini.

Amandus berencana melaporkan penembakan terhadap Vinsen ke aparat peninjau. Namun, saat tiba di daerah Degeidimi, mereka justru ditembak. Amandus disebut ikut tertembak di bahu kiri dan tangan kiri.

Kedua, yaitu pukul 1 siang, pasar dan kios di Pasar Mapiadi Dogiyai dibakar usai penembakan ini oleh pelaku yang tak dikenal. Dalam laporan ke Komnas HAM, Talis menyebut pembakaran kios dan pasar dilakukan oleh pihak tertentu yang tak ada hubungan dengan kasus penembakan.

Lanjut pada pukul 4 sore, giliran pemuda bernama Thomas Dogomo yang kena tembakan usai melewati kompleks pasar yang terbakar.

Ketika melewati Koramil, dia diteriaki anggota militer di sana dengan kalimat "Dia juga anggota". Thomas kabur, tapi akhirnya tetap terkena tembakan.

Aparat membawa Thomas, tapi bisa kembali ke rumah setelah dikabarkan dibantu oleh anggota DPRD Dogiyai bernama Bernard Iyai.

Di luar itu, ada lagi Alfons Kegiye, yang tertembak ketika tibadi Degeidimi. Alfons diketahui berprofesi sebagai supir mobil angkutan penumpang Bomomani-Moanemani dan Dogiyai-Nabire.

Selanjutnya: Kronologi Versi Polisi

<!--more-->

Kronologi Versi Polisi

Pada 21 Januari tersebut, Kapolres Dogiyai Samuel melaporkan pihaknya masih menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Yulianus Tebai. Dari laporan yang diterima, Ia menyebut insiden itu berawal dari kasus pemalakan terhadap sebuah truk sekitar pukul 1 siang oleh sekelompok pemuda yang dipengaruhi minuman beralkohol.

"Saat pemalakan tiba-tiba terjadi penembakan yang mengenai korban Yulianus Tebai hingga meninggal," kata Samuel dikutip dari Antara.

Menurut dia, polisi yang mendapat laporan adanya pemalakan kemudian menuju tempat kejadian perkara, tapi setibanya di lokasi, korban ditemukan meninggal.

Polisi, kata Samuel, bernegosiasi dengan keluarga korban yang sudah ada di tempat terjadinya perkara itu untuk membawa Yulianis Tebai ke Puskesmas Bomomami.

Setelah dibawa, di tengah jalan rombongan dicegat dan diserang massa menggunakan batu, kayu, dan alat tajam sehingga, kata Tatirati, anggotanya mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia.

Selain menyerang anggota, massa merusak dua kendaraan jenis truk. Samuel mengatakan, ada dua warga sipil, salah satunya sopir truk yang saat itu melintas menjadi korban penikaman.

Samuel mengatakan, kini jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga dan anggota polisi masih bersiaga guna mengantisipasi terjadinya aksi susulan.

Pada 21 Januari itu, Samuel melaporkan massa menyerang aparat kepolisian dan membakar beberapa kios yang ada di wilayah itu.

"Diduga massa menyerang anggota karena tidak terima adanya warga yang menjadi korban penembakan dan sesaat kemudian terjadi pembakaran di beberapa kios serta pengrusakan terhadap dua kendaraan jenis truk," kata Samuel.

Komandan Korem 173/PVB Brigadir Jenderal Sri Widodo menyebut TNI–Polri masih menyelidiki penembakan yang menewaskan Yulianus Tebai. Setelah aksi penembakan, aksi anarkis pun terjadi dengan dibakarnya Pasar Mapia.

Selanjutnya: Ratusan Warga Mengungsi

<!--more-->

Ratusan Warga Mengungsi

Usai penembakan dan kerusuhan pada 21 Januari, Kapolres Dogiyai Samuel melaporkan 150 warga yang bermukim di Distrik Mapia telah mengungsi ke Nabire menggunakan 16 kendaraan. Mereka telah mengungsi sejak 22 Januari.

"Warga yang tidak mengungsi kalau malam mengamankan diri ke Polsek dan Koramil Mapia," kata Samuel. Samuel pun melaporkan tiga anggota Polres Dogiyai diperiksa Propram Polres Nabire atas insiden tertembaknya warga di Distrik Mapua, Dogiyai tersebut.

Kerusuhan 12 November

Sebelumnya, pada 12 November 2022 lalu, kerusuhan juga terjadi di Dogiyai. Saat itu massa membakar kawasan Pasar Moanemani. Kericuhan terjadi akibat kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang anak berusia lima tahun, yaitu Noldi Goo di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.

Akibat kerusuhan itu, 121 bangunan ludes terbakar termasuk enam kantor milik Pemda Dogiyai, 20 sepeda motor, dua truk, dan satu ekskavator.

Usai kerusuhan, polisi menangkap Ketua Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Dogiyai, yaitu Saugas Goo, yang diduga menjadi dalang kerusuhan. Pada 23 November, Kapolres Dogiyai Samuel mengklarifikasi bahwa Saugas Goo hanya dimintai keterangan oleh pihaknya.

“Setelah kami lakukan pemeriksaan Terkait dengan masalah yang terjadi di Kabupaten Dogiyai maka Saudara Natalis Goo alias Saugas Goo kami kembalikan kepada keluarga yang didampingi langsung oleh LBH Sdr Dani Nawipa dan Beny Goo (tokoh pemuda Kabupaten Dogiyai),” Samuel.

Baca juga: Kasus Penembakan Warga Dogiyai, Papua Tengah, Dilaporkan ke Komnas HAM

Berita terkait

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

4 jam lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

5 jam lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 jam lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

7 jam lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

8 jam lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

9 jam lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

9 jam lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

20 jam lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

1 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya