LPSK Ungkap Awal Keraguan Soal Laporan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Editor

Febriyan

Jumat, 13 Januari 2023 17:39 WIB

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo (kanan) menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022. Di antara 35 barang bukti tersebut, terdapat foto dan video Brigadir Yosua, Bharada Richard Eliezer dan ajudan lainnya dan tangkapan rekaman CCTV. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi Pasaribu mengungkapkan awal kecurigaannya terhadap laporan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Irjen Ferdy Sambo, dan istrinya, Putri Candrawathi, ke lembaganya pada pertengahan 2022. Menurut dia, dalam laporan Sambo, semua tampak mengarah kepada Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang justru menjadi korban tewas.

Edwin menyatakan, berdasarkan analisis mereka, terdapat tiga peristiwa dalam kematian Brigadir Yosua. Akan tetapi, dari tiga peristiwa itu hanya dua yang dilaporkan ke polisi.

"Pertama peristiwa perbuatan asusila, kedua peristiwa tembak menembak atau percobaan pembunuhan, dan ada satu lagi, ada orang yang mati yaitu Yosua. Jadi ada tiga peristiwa, tapi cuma ada dua laporan polisi," kata Edwin di Gedung LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 13 Januari 2023.

Sambo dan Pyutri terlalu membebankan semuanya ke Brigadir Yosua

Edwin menyebut mencurigai kasus ini karena baik Sambo dan Putri membebankan semuanya kepada Brigadir Yosua. Padahal, Edwin menyebut Brigadir Yosua saat itu tewas akibat pembunuhan, tapi tidak ada laporan pembunuhan.

"Jadi kami ragu untuk meyakini bahwa Yosua adalah pelaku dari pelecehan seksual dan pelaku tembak-menembak. Ditambah lagi yang katanya korban adalah istri jenderal, pelakunya anak buah, ajudan, perbuatannya di rumahnya jenderal, jadi bagaimana mungkin?" kata Edwin.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Edwin menyebut sebelum pihak kepolisian mengumumkan letak luka tembak Yosua, saat itu LPSK telah lebih dulu mendapat informasi soal luka tembak di bagian belakang kepala yang menjadi penyebab kematiannya. Luka itu dirasa Edwin tak mungkin terjadi jika benar Yosua tewas dalam peristiwa tembak menembak dengan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

"Soal luka tembakan di belakang kepala waktu itu belum terungkap, tapi LPSK tidak bisa menyampaikan sebelum polisi. Kenapa tembak menembak tapi, kok, lukanya di belakang kepala? Itu yang membuat kami paling ragu dalam laporan percobaan pembunuhan ini," kata Edwin.

Selanjutnya, kronologi kasus kematian Brigadir Yosua

<!--more-->

Brigadir Yosua tewas di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022. Awalnya, Sambo membuat skenario ajudannya itu tewas setelah terlibat baku tembak dengan Richard Eliezer, ajudannya yang lain.

Yosua disebut sempat melecehkan Putri Candrawathi yang kemudian berteriak. Teriakan Putri terdengar oleh RIchard Eliezer yang berada di lantai dua. Turun ke lantai satu, menurut skenario palsu itu, Richard lantas disambut tembakan oleh Yosua yang keluar dari kamar Putri. Yosua pun tewas setelah terlibat baku tembak.

Pihak Sambo sempat membuat pengaduan ke LPSK terkait tudingan pelecehan seksual terhadap Putri. Mereka meminta LPSK agar melindungi Putri sebagai korban.

Akan tetapi, Putri disebut terus menolak asesmen yang dilakukan oleh LPSK. Mereka pun akhirnya menolak permohonan tersebut setelah skenario palsu Sambo terungkap melalui pengakuan Richard.

Richard sempat mengaku bahwa dirinya menembak Yosua atas perintah Ferdy Sambo. Dia juga menyatakan bahwa Sambo sempat melepaskan satu tembakan ke arah kepala Brigadir Yosua.

Putri ungkap alasan menolak asesmen oleh LPSK

Dalam persidangan Rabu kemarin, 11 Januari 2022, Putri Candrawathi mengungkapkan alasan kenapa dia menolak asesmen oleh LPSK. Menurut dia, saat itu, psikolog yang dibawa oleh LPSK langsung menanyakan soal apakah dirinya memiliki hubungan khusus dengan Brigadir Yosua.

Soal hubungan khusus Putri Candrawathi dengan Brigadir Yosua tersebut juga sempat diungkap dalam sidang dengan saksi ahli poligraf. Putri disebut sempat ditanya soal apakah dia berselinguh dengan Yosua pada 7 Juli 2022 di Magelang. Saat itu, Putri menjawab tidak dan dinyatakan berbohong.

M JULNIS FIRMANSYAH I EKA YUDHA SAPUTRA

Berita terkait

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

4 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

5 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

7 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

7 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

BAP di KPK Bocor, Mantan Sespri Sekjen Kementan Merasa Dapat Tekanan Psikis dari SYL

9 hari lalu

BAP di KPK Bocor, Mantan Sespri Sekjen Kementan Merasa Dapat Tekanan Psikis dari SYL

Mantan Sespri Sekjen Kementan Merdian mengaku tertekan saat BAP di KPK dalam kasus SYL bocor. Ia merasa mendapat tekanan psikis.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

17 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

19 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

20 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

20 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

20 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya