Para Tokoh Apresiasi Upaya Gubernur Ali Mazi Mendorong Pengesahan RUU Daerah Kepulauan

Jumat, 6 Januari 2023 06:19 WIB

Ketua Badan Kerja Sama Provinsi Kepulauan H. Ali Mazi, SH, yang juga Gubernur Sulawesi Tenggara, saat menjadi pembicara dalam Working Group Discussion di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Kamis, 3 November 2022. TEMPO | Andi Aryadi

JAKARTA - Sejumlah tokoh mengapresiasi upaya Ketua Badan Kerja Sama (BKS) Provinsi Kepulauan Ali Mazi dalam mendorong pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Kepulauan. Ali Mazi yang juga Gubernur Sulawesi Tenggara, satu dari delapan provinsi kepulauan, menggandeng berbagai pihak agar isu krusial di daerah kepulauan menjadi perhatian pemerintah pusat dan masyarakat.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Nono Sampono mengatakan Ali Mazi adalah salah seorang kepala daerah yang konsisten memperjuangkan RUU Daerah Kepulauan. "Saya mengapresiasi upaya Ketua BKS Provinsi Kepulauan Ali Mazi yang mengingatkan kembali bahwa daerah berciri kepulauan telah bersepakat untuk RUU Daerah Kepulauan ini," kata Nono Sampono di Jakarta.

RUU Daerah Kepulauan, menurut dia, penting sebagai sebuah desain hukum untuk menghadirkan negara agar daerah berciri kepulauan menjadi sejahtera. "Yang kami mau adalah negara hadir untuk menyelesaikan masalah yang menjadi tanggung jawabnya," ucap Nono.

Senada dengan Nono Sampono, Anggota DPD RI Amirul Tamim yang menjadi anggota Panitia Khusus RUU Daerah Kepulauan dalam masa kerja DPR periode 2014-2019 menyampaikan, Ali Mazi adalah orang yang tahu betul apa saja isu-isu di daerah kepulauan. "Bapak Ali Mazi concern betul (terhadap RUU Daerah Kepulauan) karena dia lahir, besar, dan mengabdi untuk daerah kepulauan. Jadi tahu sekali," ujarnya.

Amirul Tamim melanjutkan, RUU Daerah Kepulauan mandek karena banyak orang yang belum memahami urgensi rancangan undang-undang ini. Pentingnya RUU Daerah Kepulauan, menurut dia, bukan hanya untuk masyarakat yang tinggal di sana, melainkan juga bagi Indonesia yang bercita-cita menjadi poros maritim dunia.

Advertising
Advertising

Ahli Ilmu Kelautan dan Perikanan dari IPB, Rokhmin Dahuri mengatakan, Gubernur Ali Mazi menggugah kesadaran bahwa sentuhan pembangunan di daerah kepulauan berbeda dengan daerah berciri daratan. "Platform pembangunan nasional berbasis daratan atau kontinental, sementara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan wilayah laut sekitar 77 persen total luas NKRI," katanya.

Oleh sebab itu, Rokhmin Dahuri mengatakan, RUU Daerah Kepulauan sudah semestinya menjadi UU Daerah Kepulauan pada 2023. "Lebih dari 90 persen isi RUU Daerah Kepulauan ini sudah benar. Tinggal bagaimana political will-nya," ucap dia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Apeksindo) Andi Fajar Asti mengatakan, Ali Mazi adalah sosok yang berani bicara tentang kondisi masyarakat di daerah berciri kepulauan. "Kalau RUU Daerah Kepulauan ini tidak segera disahkan, gubernur mana lagi yang bisa lantang bicara tentang masyarakat daerah kepulauan?" ujarnya.

Menurut Andi Fajar, tak sedikit kepala daerah yang belum bergerak untuk mendorong pengesahan RUU Daerah Kepulauan karena merasa bukan urusan mereka. Padahal, dia melanjutkan, butuh dukungan semua pihak agar RUU ini segera diketok, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku, Samuel E. Huwae menganalogikan masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan sebagai orang-orang yang gelisah dan terus berjuang untuk perlakuan yang sama dari pemerintah pusat. "Saya percaya, tangan dingin Bapak Ketua BKS (Ali Mazi) bisa mendorong pengesahan RUU Daerah Kepulauan," katanya.

Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura, Alex Retraubun menyatakan, Ketua BKS Provinsi Kepulauan Ali Mazi membutuhkan dukungan yang kuat agar RUU Daerah Kepulauan segera diketok. "Kita siapkan 'peluru' untuk Ketua BKS supaya argumentasinya kuat," ujarnya.

Anggota DPR RI Mardani Ali Sera mendorong agar pemerintah daerah berciri kepulauan dan BKS Provinsi Kepulauan jangan lelah memperjuangkan RUU Daerah Kepulauan. "Karena sejatinya negara kita adalah negara kepulauan. Sehingga, yang seharusnya paling maju adalah daerah kepulauan," ucapnya.

Mengenai RUU Daerah Kepulauan, Ali Mazi menegaskan bahwa daerah berciri kepulauan tidak meminta otonomi daerah, melainkan perlakuan yang sama antara provinsi kepulauan dengan provinsi berciri daratan. Sudah hampir 20 tahun memperjuangkan RUU Daerah Kepulauan, menurut dia, sudah saatnya masyarakat mendapatkan keadilan.

"Saya selaku Gubernur Sulawesi Tenggara kembali menegaskan, sejak awal sebagai Ketua BKS Provinsi Kepulauan hingga hari ini tetap berjuang dan memiliki sebuah keyakinan besar bahwa RUU Daerah Kepulauan dapat segera disahkan," kata Ali Mazi. "Kami berharap RUU ini segera disahkan, sehingga bisa menjawab persoalan pembangunan di daerah kepulauan, termasuk wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, dan pulau-pulau terluar yang selama ini masih sangat tertinggal dari daerah-daerah lain."

(*)

Berita terkait

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

8 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

37 hari lalu

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

57 hari lalu

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Berikan Pendidikan Antikorupsi untuk Mahasiswa di Bombana Sulawesi Tenggara

26 Februari 2024

Mabes Polri Berikan Pendidikan Antikorupsi untuk Mahasiswa di Bombana Sulawesi Tenggara

Mabes Polri memberikan pembekalan berupa pendidikan antikorupsi bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi Sektor Publik (ASP), Politeknik Bombana, Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Berhasil Memberdayakan UMKM, PNM Kendari Raih Penghargaan

21 Februari 2024

Berhasil Memberdayakan UMKM, PNM Kendari Raih Penghargaan

PNM Kendari terus berkolaborasi dengan banyak pihak sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan nasabah

Baca Selengkapnya

Perempuan Terkena Peluru Nyasar Polisi Saat Penangkapan Pengedar Narkoba di Sulawesi Tenggara

1 Februari 2024

Perempuan Terkena Peluru Nyasar Polisi Saat Penangkapan Pengedar Narkoba di Sulawesi Tenggara

Polisi menyatakan akan menanggung biaya pengobatan perempuan yang terkena peluru nyasar saat penangkapan pengedar narkoba.

Baca Selengkapnya

Kaghati Kolope, Kisah Layang-Layang Tertua dari Suku Muna Ribuan Tahun Usianya

16 Januari 2024

Kaghati Kolope, Kisah Layang-Layang Tertua dari Suku Muna Ribuan Tahun Usianya

Kaghati kolope menjadi layang-layang tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 4.000 tahun dari Suku Muna, Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Sebut Siap Menasionalisasi Penggunaan Aspal Buton, Apa Keistimewaan Aspal Ini?

4 Desember 2023

Ganjar Pranowo Sebut Siap Menasionalisasi Penggunaan Aspal Buton, Apa Keistimewaan Aspal Ini?

Keistimewaan Aspal Buton dan janji revolusioner Ganjar Pranowo untuk mengubah pengaspalan jalan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kampanye di Kendari, Ganjar Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Mandonga

4 Desember 2023

Kampanye di Kendari, Ganjar Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Mandonga

Di pasar itu, Ganjar mengecek harga bahan pokok, seperti beras, telur, minyak, cabai, dan sayur-mayur yang di sana mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya