Ferdy Sambo Diduga Salah Pakai Tangan Yosua untuk Tembakkan Pistol HS-9 ke Dinding

Kamis, 5 Januari 2023 14:32 WIB

Terdakwa Bharada Richard Eliezer menyapa penggemarnya saat menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Rabu, 28 Desember 2022. Ibu-ibu yang mengaku penggemar dari Bharada E itu menyiarkan langsung melalui media sosial sebagai bentuk dukungan. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu mengatakan Ferdy Sambo meletakkan pistol HS-9 di tangan kiri Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J setelah menembak dinding.

Hal ini disampaikan oleh Richard Eliezer saat diperiksa sebagai terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2023. Awalnya, jaksa penuntut umum menanyakan ke Richard apakah Yosua kidal atau tidak.

“Saudara kan akrab dengan Yosua, saudara tahu kebiasaan dia, apakah Yosua kidal?” tanya Yosua.

“Tidak, kanan,” jawab Richard

“Pada waktu saudara melihat posisi Pak Ferdy Sambo yang menembakan ke arah TV itu di sebelah mananya korban?”

Advertising
Advertising

“Maksudnya bagaimana Bapak?”

“Ini kan korban tertelungkup pada waktu dipegangkan”

“Tangan kiri, Bapak,” kata dia.

“Dan diletakan di?”

“Di samping kiri,” jawab Richard.

“Di dekat tangga?” tanya jaksa.

“Di dekat tangan,” jawab Richard

“Makanya tadi saya tanyakan apakah korban kidal?”

“Tidak,” jawab Richard.

Ferdy Sambo disebut kokang senjata dua kali

Selama pemeriksaan, Richard Eliezer mengaku melihat dan mendengar Ferdy Sambo mengokang senjatanya dua kali setelah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brugadir J tersungkur di ruang tengah rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan, pada 8 Juli lalu.

Richard mengatakan setelah ia menembak Yosua dan tersungkur, Ferdy Sambo maju ke arah Richard dan mendengarnya dua kali mengokang senjata api. Kokangan pertama ketika ia maju ke arah Yosua dan menembaknya. Kemudian kokangan kedua ketika ia menembak ke atas TV.

“Dua kali kokang. Sekali pistol yg waktu maju pertama. Yang kedua pada saat menembak ke atas TV, dikokang lagi,” kata Richard.

Richard mengatakan kokangan pertama terjadi tidak lama setelah ia menembak. Adapun kokangan kedua ketika ia melihat Ferdy Sambo memegang pistol HS-9 dan menembak ke arah dinding di atas TV.

Sebelumnya, Ferdy Sambo mengaku ia sempat menggunakan tangan Yosua untuk menembakkan senjata HS-9 dari pinggang Yosua yang tersungkur. Hal itu disampaikan Sambo saat menjadi saksi mahkota untuk terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 7 Desember 2022.

Saat itu Ferdy Sambo menceritakan menit-menit eksekusi Yosua alias Brigadir J versinya. Ia mengatakan hanya menyuruh Richard menghajar dan bukan menembak. Ketika Yosua ditembak dan tersungkur, Ferdy mengaku panik. Ia pun mengaku sempat meminta Richard berhenti menembak.

Selanjutnya: Ferdy Sambo cari akal...

Berita terkait

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

5 hari lalu

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal

Baca Selengkapnya

Wali Kota Austria Tewas Ditembak Gara-gara Ribut Soal Berburu

6 hari lalu

Wali Kota Austria Tewas Ditembak Gara-gara Ribut Soal Berburu

Seorang wali kota di Austria ditembak hingga tewas oleh pemburu.

Baca Selengkapnya

Penembakan Eks Presiden Bolivia Evo Morales, Mobilnya Diberondong 14 Peluru

7 hari lalu

Penembakan Eks Presiden Bolivia Evo Morales, Mobilnya Diberondong 14 Peluru

Mantan Presiden Bolivia Evo Morales menjadi sasaran penembakan pada Ahad. Sebanyak 14 peluru menerjang mobil yang ia kendarai.

Baca Selengkapnya

Hendak Dijemput Paksa Propam Polda NTT, Rudy Soik Takut Alami Nasib Seperti Brigadir Yosua

13 hari lalu

Hendak Dijemput Paksa Propam Polda NTT, Rudy Soik Takut Alami Nasib Seperti Brigadir Yosua

Rudy Soik menegaskan siap mengikuti prosedur hukum yang benar, tetapi menolak penjemputan yang ia sebut sebagai tindakan arogansi

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Dua Anggota TPNPB-OPM di Puncak Jaya

27 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Dua Anggota TPNPB-OPM di Puncak Jaya

Dua anggota TPNPB-OPM itu diduga kerap terlibat dalam serangkaian penembakan di Puncak Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Ledakan dan Penembakan Terjadi di Sekitar Kedutaan Besar Israel di Swedia dan Denmark

33 hari lalu

Ledakan dan Penembakan Terjadi di Sekitar Kedutaan Besar Israel di Swedia dan Denmark

Polisi di Denmark dan Swedia menyelidiki ledakan dan tembakan di sekitar kedutaan besar Israel di ibu kota mereka.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Birmingham Tewaskan 4 Orang, Berikut Kejadian Penembakan Massal di Amerika Serikat

41 hari lalu

Penembakan di Birmingham Tewaskan 4 Orang, Berikut Kejadian Penembakan Massal di Amerika Serikat

Tragedi penembakan di Birmingham, Alabama menyebabkan 4 orang tewas. Berikut beberapa peristiwa penembakan massal di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kompolnas: Tak Ada Kejanggalan pada Proses Kembalinya Bharada E Jadi Polisi

45 hari lalu

Kompolnas: Tak Ada Kejanggalan pada Proses Kembalinya Bharada E Jadi Polisi

Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E divonis bersalah dalam pembunuhan Brigadir J yang melibatkan atasannya, Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Bharada E Kembali Berdinas dan Naik Pangkat, IPW: Karena Perannya di Kasus Sambo

45 hari lalu

Bharada E Kembali Berdinas dan Naik Pangkat, IPW: Karena Perannya di Kasus Sambo

Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E telah aktif berdinas sebagai anggota Polri setelah dihukum karena terlibat pembunuhan Brigadir J

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

47 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya