Selain Tembak Yosua, Ini Perintah Ferdy Sambo ke Richard Eliezer Lainnya
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Febriyan
Kamis, 5 Januari 2023 12:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Richard Eliezer Pudihang Lumiu membeberkan perintah yang diberikan Ferdy Sambo kepadanya selain untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Dia menyatakan hal itu dalam sidang pemeriksaannya sebagai terdakwa kasus pembunuhan Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari ini, Kamis, 5 Januari 2023.
Perintah untuk mengambil senjata api Yosua
Richard awalnya menjawab pertanyaan hakim soal apa yang terjadi di rumah Jalan Saguling 3 setelah Sambo memberikan perintah untuk menembak Brigadir Yosua. Dia mengatakan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu sempat menanyakan di mana senjata api Yosua dan memerintahkannya untuk mengambil senjata tersebut.
“Terus ditanya ke saya senpinya Yosua mana. Saya bilang ‘siap!’ karena seingat saya kan Bang Ricky simpan di dashbord mobil Lexus. Saya bilang ‘siap ada di mobil Lexus Bapak’. ‘Nanti habis ini kau turun ke bawah ambil senpinya, bawa naik lagi ke sini’. ‘Siap Bapak!’ kata Richard menirukan perintah Ferdy Sambo.
Richard Eliezer mengatakan hanya ia dan Ricky Rizal yang mengetahui jika pistol HS-9 milik Yosua diamankan di dalam dashboard mobil Lexus yang membawa rombongan Putri Candrawathi dari Magelang ke rumah Saguling.
Perintah untuk menjawab soal kepindahan mereka dari rumah Saguling ke rumah Komplek Duren Tiga
Saat akan mengambil mengambil senjata Yosua, Richard mengaku mendapatkan perintah lagi dari Ferdy Sambo. Dia menyatakan Sambo memerintahkannya untuk menjawab bahwa mereka akan melakukan isolasi mandiri jika ada orang yang bertanya soal kepindahan dari rumah Saguling ke rumah Komplek Duren Tiga.
“Terus sudah selesai saya mau berdiri, Pak Sambo diam, lanjut nangis. Saya izin ke bawah untuk ambil senpi. Pas berdiri Pak Sambo bilang ‘Chad nanti kalau ada yang tanya bilang aja mau isolasi’. ‘Siap bapak’ saya langsung turun,” kata Richard.
Selanjutnya, cerita Richard soal perintah penembakan Yosua
<!--more-->
Sebelumnya, Richard Eliezer menceritakan soal perintah Sambo untuk menembak Yosua. Dia mengaku diminta menghadap Sambo di lantai tiga rumah Saguling oleh Ricky Rizal.
Sesampainya di lantai tiga, menurut Richard, Sambo sempat menanyakan soal peristiwa yang terjadi di rumah Magelang sehari sebelumnya. Richard mengaku tak tahu karena saat itu sedang berada di luar rumah bersama Ricky.
Richard menyatakan Ferdy Sambo lalu menceritakan bahwa Yosua telah melecehkan istrinya, Putri Candrawathi. Setelah itu, Sambo pun memberikan perintah agar dia menembak Yosua.
Sambo juga menyampaikan detail skenario palsu yang telah dia susun agar kematian Yosua terkesan akibat upaya bela diri oleh Richard Eliezer. Dalam skenario itu, menurut Richard, Sambo telah menyebut peristiwa itu terjadi di rumah Komplek Duren Tiga.
“Jadi gini Chad, lokasinya di 46 (nomor rumah dinas). Nanti di 46 itu Ibu dilecehkan oleh Yosua, terus Ibu teriak kamu respons, terus Yosua ketahuan. Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang meninggal,” kata Richard menirukan skenario palsu yang dipersiapkan Sambo.
Richard mengatakan atasannya itu menyampaikan secara jelas perintahnya. Perintah itu, menurut dia, juga didengar oleh Putri yang ikut dalam pembicaraan tersebut. Kemudian Sambo menjelaskan kembali skenarionya dan menguatkan Richard.
“Sudah kamu enggak usah takut karena posisinya itu pertama kamu bela Ibu. Yang kedua kamu bela diri karena dia nembak duluan,” kata Richard mengulangi omongan Ferdy Sambo.
Richard mengaku Putri Candrawathi saat itu sempat berbicara dengan Sambo. Meski terdengar samar, Richard mengaku mendengar Putri menyinggung soal CCTV dan sarung tangan.
Richard Eliezer bahkan melihat Ferdy Sambo sudah mengenakan sarung tangan hitam dan memberikannya sekotak amunisi 9 milimeter, serta memerintahkannya mengisi amunisi pistol Glock-17 miliknya.