TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, dan sejumlah pimpinan organisasi tersebut, menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta. PBNU mengundang Jokowi hadir di rangkaian kegiatan peringatan Harlah Satu Abad NU.

"Alhamdulillah beliau telah menyampaikan persetujuan prinsip untuk bisa hadir, terutama untuk tanggal 7, 9, dan 22," kata Gus Yahya, sapaannya, pada Senin, 2 Januari 2023.

Gus Yahya datang dengan sejumlah petinggi NU. Menteri BUMN Erick Thohir pun juga ikut menghadap Jokowi. Menurut Gus Yahya, Erick jadi ketua steering committee dalam acara ini. Sejak November 2021, Erick diketahui telah jadi anggota kehormatan Banser, organisasi di bawah PBNU.

Gus Yahya kemudian menjelaskan ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Paling utama yaitu puncak peringatan pada 7 Februari di Sidoarjo, Jawa Timur.

Resepsi besar pada tanggal tersebut, kata Yahya, rencananya akan dihadiri kurang lebih satu juta jemaah NU, kiai-kiai NU, hingga ulama dari berbagai negara. Sementara, beberapa acara lain digelar menjelang puncak peringatan ini.

Di antaranya, Festival Seni Tradisi Islam Nusantara pada 9 Januari di Banyuwangi, Jawa Timur. Porseni NU di Solo, Jawa Tengah, dari 15 sampai 21 Januari. Lalu jalan sehat pada 22 Januari.

Terakhir, Gus Yahya menyebut bahwa Jokowi berpesan agar NU terus melakukan konsolidasi sampai ke basis. "Untuk membantu persiapkan masyarakat kita dalam menghadapi berbagai tantangan besar yang kemungkinan akan datang," kata mantan juru bicara mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.