Ketum PP Muhammadiyah: Wacana Penundaan Pemilu 2024 Harus Diakhiri

Kamis, 29 Desember 2022 15:48 WIB

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terpilih 2022-2027 Haedar Nashir (kanan) dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah terpilih 2022-2027 Abdul Mu'ti (kiri) melambaikan tangan usai memberikan keterangan kepada wartawan pada acara penetapan Ketum Muhammadiyah dalam Muktamar ke-48 di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 November 2022. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mendesak agar wacana penundaan pemilu 2024 segera dihentikan.

Desakan itu disuarakan Muhammadiyah menyusul masih adanya suara-suara yang mewacanakan penundaan pemilu yang asalnya termasuk dari pihak yang semestinya memberikan kepastian ajang demokrasi itu.

"Bersamaan tutup buku di akhir tahun 2022 ini, isu penundaan pemilu ini harus diakhiri," kata Haedar dalam forum diskusi akhir tahun di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta Kamis 29 Desember 2022.

Haedar berharap, tidak ada lagi ada wacana ataupun suara yang mengambangkan pelaksanaan pemilu 2024.

Pemilu sebagai ajang demokrasi Indonesia, ujar Haedar, pelaksanaannya setiap lima tahun sekali perlu menjadi komitmen semua pihak sesuai konstitusi bangsa.

Advertising
Advertising

Dari sisi internal, hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 lalu juga menyorot kepastian pelaksanaan Pemilu 2024.

"Ajang demokrasi yang terjaga secara prosedural melalui pemilu ini akan menjadi modal besar bagi Indonesia menjadi negara yang demokratis," kata Haedar.

"Sehingga Pemilu 2024 harus dipastikan terlaksana sesuai jadwal sebagaimana yang telah disepakati oleh pemerintah, DPR, dan semua elit bangsa dan partai politik," kata Haedar.

Tolak segala bentuk pembelahan di masyarakat

Haedar mengingatkan adanya kepastian sistem politik, akan menciptakan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilu masuk dalam bagian sistem politik yang musti dijaga kepastian pelaksanaannya.

"Elemen bangsa harus bersama berkomitmen memastikan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan sesuai jadwal dan prosedural jika menghendaki persatuan bangsa terus terwujud, jangan lagi ada gerakan spekulatif seperti penundaan," kata Haedar.

Haedar juga mengatakan, di akhir tahun 2022 ini, segala bentuk pembelahan kelompok masyarakat yang bersumber dari gerakan politik seperti pemilu-pemilu sebelumnya juga harus diakhiri.

“Hidupkan kesadaran bahwa perbedaan pilihan politik hal biasa dan alamiah, jangan sampai berujung membuat warga bangsa terbelah karena menempatkan pemilu sebagai pertarungan ideologi," kata dia.

Muhammadiyah mendorong para elit bangsa lebih rajin memproduksi narasi dan relasi yang menciptakan bahwa momentum politik sepanjang 2023-2024 Indonesia tetap satu bangsa yang toleran dalam segala perbedaan khususnya pilihan politik.

“Tak masalah siapapun yang berkontestasi pada Pemilu 2024, asal semua memegang aturan yang berlaku," kata Haedar.

"Silahkan berkontestasi sebagai rival atau perang kata seperti Piala Dunia, namun tetap dalam kerangka aturan yang fair," Haedar menegaskan.

PRIBADI WICAKSONO

Baca: Tolak Wacana Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode, Projo: Isu Ini Berbahaya bagi Jokowi

Berita terkait

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

53 menit lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

2 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

10 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

12 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

12 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

12 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

13 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

13 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

14 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya