Hendra Kurniawan Sebut Tak Ada Nama Irfan Widyanto dalam Surat Perintah Penyelidikan Kematian Brigadir J

Jumat, 16 Desember 2022 21:58 WIB

Ajun komisaris polisi Irfan Widyanto (tengah) berbincang dengan kuasa hukum dalam persidangan di PN Jakarta Selatan sebagai tersangka tindak pidana atas upaya menghalangi penyidikan "obstruction of justice" kasus pembunuhan Brigadir J, Rabu, 19 Oktober 2022. Menurut Jaksa, tindakan Irfan itu tanpa dilengkapi surat tugas maupun berita acara penyitaan. TEMPO/Magang/Aqsa Hamka

TEMPO.CO, Jakarta -Terdakwa kasus perintangan penyidikan, Hendra Kurniawan, mengatakan bahwa tidak ada nama terdakwa Irfan Widyanto dalam surat perintah penyelidikan pembunuhan Brigadir J. Hendra mengungkapkan hal ini karena ia telah memiliki surat perintah penyelidikan kasus tersebut.

Hal itu disampaikan Hendra saat menjadi saksi dalam persidangan lanjutan dengan terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat 16 Desember 2022. Pernyataan Hendra berawal saat jaksa penuntut bertanya soal adanya surat perintah tentang mengamankan CCTV di Rumah Dinas Polri Duren Tiga.

Hendra menjawab bahwa surat perintah tersebut tidak menyoal perintah mengenai penyelidikan secara spesifik. "Soal administrasi kan harus ada surat perintah, ada dikeluarkan surat perintah untuk mengamankan CCTV itu?" tanya jaksa.

"Untuk mengamankan CCTV tidak, surat perintah itu bersifat menyeluruh, menyeluruh dalam artian di situ dibunyikan untuk melakukan penyelidikan, pulbaket, klarifikasi kemudian melakukan dengan instansi terkait itu artinya umum," jawab Hendra.

Selanjutnya, jaksa kembali bertanya mengenai apakah dalam surat perintah tersebut ditujukan kepada seseorang untuk melakukan penyelidikan. "Di dalam surat perintah penyelidikan, ada tidak surat perintah ditujukan ke si A si B untuk melaksanakan surat perintah itu?"

"Di lampirannya ada nama-namanya, Pak," jawab Hendra.

Jaksa pun menanyakan apakah ada nama terdakwa Irfan Widyanto dalam surat perintah tersebut. Hendra menyebut bahwa tidak ada nama Irfan. "Ada nama-nama, apakah Saudara ingat ada nama Irfan di situ?"

"Nama Irfan tidak ada," jawab Hendra.

Irfan Widyanto tak Terima Surat Perintah

Sebelumnya, Mantan Kasubnit I Subdit III Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Irfan Widyanto mengaku tidak mengantongi surat perintah (sprin) saat mengambil DVR CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang merupakan TKP pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal itu disampaikan Irfan saat dicecar jaksa penuntut umum soal perintah mengamankan CCTV, yang ia klaim dari pejabat Biro Paminal Divisi Propam Polri. Ia mengaku baru mengetahui ada kejadian tembak-menembak antaranggota polisi di rumah dinas Ferdy Sambo pada 9 Juli 2022. Ia mendapat perintah untuk mengamankan CCTV. Namun saat itu ia mengira pengamanan DVR CCTV untuk kepentingan hukum.

"Saudara mengambil itu kan ada prosedur. Ya diawali ini kan bukan seketika sudah ada jeda waktu. Sudah ada perintah kepada Saudara dari Bareskrim?” tanya jaksa.

"Saya saat itu datang ke Duren Tiga atas perintah Kanit (Ari Cahya) saya langsung,” jawab Irfan.

Ajun Komisaris Besar Ari Cahya Nugraha alias Acay saat itu menjabat Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, yang merupakan atasan Irfan. “Saya tanya ada surat perintah tertulis dari Bareskrim?” kata jaksa.

"Saya tidak tahu,” jawab Irfan.

"Saudara ada memegang surat perintah dari Bareskrim untuk melaksanakan tugas itu?” kejar jaksa.

“Tidak ada,” kata Irfan dengan suara mengecil.

Irfan saat itu terdengar gugup menjawab dirinya tidak memegang sprin tertulis. Jaksa pun mengatakan sprin itu penting untuk melaksanakan perintah penyitaan. “Itu yang penting, penting sekali,” kata jaksa.

“Karena itu kewenangan Kanit saya,” kata Irfan memotong ucapan jaksa.

“Iya. Kan setiap ada tindakan hukum kan harus ada surat peringah. Oke, tidak ada surat perintah. Setelah kejadian ada tidak surat perintah menyusul kepada Saudara setelah saudara ambil (DVR). Adakah surat perintah? Ada tidak?” tanya jaksa.

"Tidak ada," jawab Irfan.

Baca Juga: Irfan Widyanto Mengira Perintah Ambil DVR CCTV Duren Tiga untuk Kepentingan Hukum

Berita terkait

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

2 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

4 hari lalu

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

Anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewa dalam mobil Alphard. Apa penyebab kematiannya? Berikut kronologi tewasnya Brigadir RA?

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

4 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

6 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

6 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Membuat Ponsel Pintar Lama Menjadi CCTV

16 hari lalu

Cara Mudah Membuat Ponsel Pintar Lama Menjadi CCTV

Dengan menggunakan smartphone yang sudah tidak terpakai, CCTV dapat mudah dibuat dengan menggunakan sebuah aplikasi.

Baca Selengkapnya

Daftar Link dan Aplikasi CCTV untuk Pantau Arus Balik Lebaran 2024

18 hari lalu

Daftar Link dan Aplikasi CCTV untuk Pantau Arus Balik Lebaran 2024

Berikut ini daftar link dan aplikasi CCTV untuk pantau arus balik mudik Lebaran 2024 di jalan arteri dan jalan tol seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

18 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya