Kerajaan Sanggau Pemelihara Tradisi Kerukunan Beragama

Jumat, 16 Desember 2022 11:20 WIB

INFO NASIONAL - Kerajaan Sanggau merupakan kerajaan di Kalimantan Barat yang masih eksis menjalankan tradisi hingga sekarang. Pembentukan kerajaan yang kini bercorak Melayu Sanggau-Islam ditetapkan pada 1310 Masehi.

Kesepakatan tahun berdirinya Kerajaan Sanggau berdasarkan hasil pertemuan tiga etnis yang terdapat di Sanggau, yaitu Melayu, Dayak, dan Tionghoa pada 26 Juli 2009. Sejarah kerajaan ini memang melibatkan tiga etnis tersebut sehingga pertalian kerukunan di Sanggau terus terjalin turun temurun.

Kerajaan Sanggau didirikan oleh seorang putri bangsawan Kerajaan Sukadana bernama Dara Nantedari Puak Melayu yang menikah dengan pria Dayak setempat bernama Babai Cinga pada abad ke-14. Kemudian dalam perjalanannya, Kerajaan Sanggau bertransformasi menjadi Kesultanan Sanggau yang bercorak Islam.

Untuk memperingati berdirinya Kerajaan Sanggau, setiap tahun digelar Festival Paradje' yakni sebuah tradisi adat yang telah dilakukan masyarakat Melayu di Sanggau sejak dulu. Paradje' kini menjadi acara budaya tahunan Pemerintah Kabupaten Sanggau. Tradisi ini bertujuan untuk menangkal dan menolak bala bencana, serta membersihkan wilayah dari hal-hal yang dianggap dapat membawa kesialan.

Tiap tahun, ribuan masyarakat Sanggau lintas etnis turut memeriahkan kegiatan ini. Rangkaian acara dimulai dari pawai jalan kaki dari pusat kota Sanggau menuju Keraton Surya Negara. Arak-arakan warga membawa sejumlah benda pusaka, sesaji dan panji keraton, disertai dengan pembacaan doa dan salawat. Adapula atraksi tari-tarian.

Advertising
Advertising

Berikutnya digelar ritual adat Melayu Sanggau berupa tolak ajong dan tepung tawar. Sebelumnya juga digelar ziarah ke makam raja-raja dan leluhur kerajaan. Turut berziarah pula para tokoh-tokoh adat suku lain, sebagai tanda hormat kepada pendiri kerajaan.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi, dalam Festival Paradje' Istana Surya Negara Sanggau, September 2022 lalu, memuji Kerajaan Sanggau dan masyarakat Melayu Sanggau yang mampu menjaga adat-istiadat dan jasa leluhurnya. Hebatnya, hal tersebut tak membuat kadar toleransi dan kebersamaan masyarakat berkurang.

“Kami di Sanggau ini beranekaragam suku, bangsa dan agama tetapi punya satu cita yang sama. Dari dulu, orang Sanggau itu bisa bersahabat, bisa bergaul dengan siapa saja, bisa bergotong royong, dan bisa menjadi saudara, supaya kita bisa unggul,” ujar Bupati dari etnis Dayak ini.

“Di Sanggau, adat dan budaya semua etnis dan suku bangsa dilestarikan dan dikembangkan semaksimal mungkin. Meskipun kami berada di kota kecil, tapi ada sembilan kegiatan budaya dari etnis yang berbeda-beda yang tiap tahun diselenggarakan secara bergiliran.”

Sementara itu, Raja Sanggau Pangeran Ratu Surya Negara Gusti Arman menyampaikan bahwa Festival Ke-14 Paradje' Pesaka Negeri merupakan tradisi budaya leluhur yang ada di Kabupaten Sanggau dan telah diakui secara nasional sebagai warisan tak benda dan Sanggau sebagai kota budaya. (*)

Berita terkait

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

1 hari lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Pendaftarkan Sertifikat Halal Sampai 17 Oktober 2024, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

1 hari lalu

Pendaftarkan Sertifikat Halal Sampai 17 Oktober 2024, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi pelaku usaha untuk mendaftar sertifikat halal usaha kecil.

Baca Selengkapnya

Wajib Dimiliki Pelaku Usaha, Begini Syarat dan Cara Membuat Sertifikat Halal

2 hari lalu

Wajib Dimiliki Pelaku Usaha, Begini Syarat dan Cara Membuat Sertifikat Halal

Kementerian Agama akan melarang izin edar produk yang tidak memiliki sertifikat halal.

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

3 hari lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

3 hari lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

11 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

20 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

21 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

32 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

33 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya