TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berkukuh menyodorkan nama Wakil Ketua Majelis Syura sekaligus bekas Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher, sebagai pendamping Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden 2024. Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyebut pengusulan nama Aher merupakan amanah partai.

“Ya, tetap itu (Aher). Karena itu kan sebagai amanah saya untuk mengusung kader ya. Tapi nanti secara fair kita akan uji dalam survei ya,” kata Syaikhu saat ditemui di Kantor KPU, Rabu, 14 Desember 2022.

Adapun PKS tengah menjalin rencana koalisi bersama Partai NasDem dan Partai Demokrat. Dari ketiga partai tersebut, hanya Partai NasDem yang sudah mendeklarasikan calon presiden, yakni Anies Baswedan. NasDem menyebut Demokrat dan PKS sudah satu suara untuk mengusung bekas Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Kendati demikian, penentuan sosok pendamping Anies disebut-sebut menjadi bahasan alot dalam rencana koalisi ini. Partai Demokrat mengajukan nama Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, sementara PKS mengusulkan nama Aher.

Penentuan sosok pasangan calon presiden dan calon wakil presiden serta koalisi diputuskan dalam Musyawarah Majelis Syura PKS. Syaikhu menyebut musyawarah ini kemungkinan digelar pada akhir tahun 2022.

Pembentukan koalisi menemui titik terang

Dia mengatakan komunikasi partainya dengan NasDem dan Demokrat berjalan baik. Menurut Syaikhu, tim kecil ketiga partai masih rutin bertemu untuk mematangkan sejumlah pembahasan.

“Masih kita tajamkan di tim-tim kecil masih terus berjalan. Insya Allah, makin mantap (pembentukan koalisi),” ujarnya.

Syaikhu hakulyakin rencana pembentukan koalisi ini bakal menemui titik terang. Pasalnya, capres usungan Partai NasDem, Anies Baswedan, memang sudah dekat dengan PKS.

“Ya selama ini kan Pak Anies dengan PKS, jadi ngga ada masalah dengan Pak Anies. Insya Allah kita bisa makin mengerucut gitu ya,” kata dia.

Baca: Presiden PKS Sebut Makin Mantap Koalisi dengan NasDem dan Demokrat