DVR CCTV di Sekitar Rumah Dinas Ferdy Sambo Disebut Dimatikan Secara Tidak Normal

Editor

Febriyan

Kamis, 1 Desember 2022 19:40 WIB

Terdakwa dugaan kasus Obstruction of Justice atau penghalangan penyidikan kematian Nofriyansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria bersiap menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 1 Desember 2022. Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saksi yang dihadirkan yakni dua anggota Propam Polri bernama Radite Hernawa dan Agus Syariful Hidayat. Selain Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria, Arif Rahman Arifin, Baiquni Wibowo, Irfan Widyanto dan Chuck Putranto juga menjalani persidangan dugaan kasus Obstruction of Justice pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri Hery Priyanto mengatakan DVR CCTV di sekitar rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan, Irjen Ferdy Sambo, rusak akibat dimatikan secara tidak normal. DVR CCTV itu menyimpan rekaman yang menjadi barang bukti kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua.

Hery menyatakan hal itu saat menjadi saksi dalam sidang kasus penghalangan penyidikan atau obstruction of justice dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 1 Desember 2022. Dia menyatakan DVR itu dimatikan secara tidak normal atau abnormal shutdown antara 8-13 Juli 2022.

“Kami temukan jejak digital berupa abnormal shutdown. Pada tanggal 13 juli 2022 sebanyak 17 kali, 12 juli 2022 sebanyak 7 kali, 10 juli sebanyak satu kali, dan 8 juli sebanyak satu kali,” kata Hery.

Puslabfor memeriksa DVR CCTV yang sudah dalam kondisi rusak

Puslabfor, menurut Hery, mendapatkan barang bukti satu unit hard disk warna hitam dengan kapasitas 1 Tera Bita, DVR CCTV, dan laptop Microsoft Sureface hitam yang rusak. Adapun DVR yang diperiksa adalah barang bukti yang diserahkan oleh Polres Jakarta Selatan.

Berdasarkan pemeriksaan ahli forensik, menurut Hery, satu unit DVR yang mereka periksa memiliki hard disk yang tak terdeteksi. Puslabfor lantas melakukan pemeriksaan lebih mendalam dan kembali harddisk tersebut tidak dikenali sebagai file sistem atau tidak terdapat file apapun.

Penyebab DVR CCTV rusak

Advertising
Advertising

Selanjutnya, Puslabfor menganalisa jejak data pada DVR dengan mengambil sampling dari 8-13 Juli. Hasilnya, mereka menemukan jejak digital berupa abnormal shutdown atau dimatikan secara tidak wajar sebanyak 26 kali.

Hery mengatakan tindakan abnormal dari hasil analisa jejak data, ternyata DVR dimatikan secara tidak normal. Apabila dimatikan secara normal, menurut dia, maka akan ada jejak penghidupan dan pematian DVR tersebut. Sedangkan, jika menemukan log file abnormal shutdown maka ada upaya mematikan secara paksa atau tidak prosedural, seperti mati listrik atau dicabut.

“Efeknya bisa berpengaruh kepada sistem penyimpanan yang ada di DVR tersebut,” kata Hery.

“Hilang?” tanya Hakim Ketua Ahmad Suhel.

“Bisa Yang Mulia, atau tidak terdeketsi. Karena ketika DVR kita nyalakan seperti sebuah komputer, memiliki sistem harddisk yang mana merekam kegiatan ketika berputar. Ketika kita matikan secara tidak normal, mati paksa, maka akan terkunci. Namun ada beberapa kali, dua kali sampai tiga kali, maka akan timbul dari beberapa kasus harddisk tersebut tidak terbaca dan akan rusak. Harddisk tersebut akan rusak di dalamnya,” tutur Hery.

Hery mengatakan dia menjadi anggota Puslabfor Polri sejak 2005. Keahliannya merupakan Digital Forensik dan Komputer Forensik. Ia mengaku mengenal Hendra Kurniawan sebelumnya.

Hery mengatakan ia pernah menjadi saksi ahli di sidang Djoko Tjandra dan Muhammad Kace. Dalam perkara obstruction of justice kasus Brigadir J, ia ditugaskan untuk memeriksa barang bukti digital.

“Berdasarkan nota dinas Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, saya ditugaskan untuk pemeriksaan barang bukti digital dalam kasus pembunuhan Brigadir J,” kata Hery.

Perusakan DVR CCTV dan dakwaan obstruction of justice

Rekaman dalam DVR CCTV itu dianggap penting dalam membongkar kejanggalan kematian Brigadir Yosua. Hendra Kurniawan dan para tersangka kasus obstruction of justice lainnya didakwa menghilangkan rekaman tersebut.

Dalam dakwaan jaksa, Hendra cs menghilangkan rekaman itu atas perintah Ferdy Sambo. Hal itu berawal ketika Hendra mendapatkan perintah dari Sambo untuk melihat seluruh rekaman CCTV di sekitar rumah dinasnya yang menjadi lokasi pembunuhan Brigadir Yosua.

Hendra lantas meneruskan perintah itu kepada Agus Nurpatria yang kemudian mencopot DVR CCTV itu dari pos satpam di Komplek Polri Duren Tiga bersama Irfan Widyanto.

Setelah dicopot, Agus menyerahkan DVR CCTV itu kepada Arif Rahman Hakim untuk diperiksa. Berdasarkan pemeriksaan Arif itulah diketahui bahwa cerita Sambo bohong. Pasalnya, menurut Arif yang menonton rekaman itu bersama Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo, Yosua tampak masih hidup saat Sambo tiba di sana. Padahal, Sambo sebelumnya menceritakan dirinya tiba saat Yosua telah tewas akibat tembak menembak dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Arif pun melaporkan hal itu kepada Ferdy Sambo dengan ditemani oleh Hendra Kurniawan. Namun Sambo justru memerintahkan Arif untuk menghapus rekaman tersebut. Arif, menurut dakwaan jaksa, mematahkan laptop milik Baiquni Wibowo yang digunakan untuk menyimpan rekaman tersebut. Akan tetapi, Baiquni sempat menyalin rekaman itu dalam sebuah flashdisk yang kemudian ditemukan oleh Timsus Polri.

Berita terkait

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

3 jam lalu

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

Almarhum Fadil Zumhana akan dimakamkan pada hari ini di TPU Poncol-Bekasi.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

1 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

10 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

11 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

11 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

12 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

12 hari lalu

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

Anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewa dalam mobil Alphard. Apa penyebab kematiannya? Berikut kronologi tewasnya Brigadir RA?

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

12 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

14 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

14 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya