Profil Gunung Merapi, Salah Satu Gunung Paling Aktif di Dunia

Rabu, 30 November 2022 09:13 WIB

Kondisi truk yang terjebak lahar hujan di aliran sungai Senowo kawasan lereng Gunung Merapi Dusun Trono, Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 2 Desember 2021. Hujan lebat pada Rabu (1/12) mengakibatkan banjir lahar hujan di sejumlah sungai yang berhulu di Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai negara yang terletak di wilayah lingkaran api atau ring of fire atau lingkaran api pasifik, rangkaian gunung berapi sepanjang 40 ribu kilometer, Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif, terutama di Pulau Jawa. Salah satu yang paling populer adalah Gunung Merapi.

Dikutip dari publikasi Lintasan Sejarah Erupsi gunung Merapi oleh litbang.pertanian.go.id, Gunung Merapi terletak 25 kilometer di Utara Kota Yogyakarta adalah salah satu gunung api teraktif di dunia dengan periode letusan antara 3-6 tahun atau 9-12 tahun untuk letusan dengan skala yang besar. Pada setiap letusannya, dapat dikeluarkan jutaan meter kubik material panas berupa lahar dan lava, yang terdiri dari batu, kerikil, pasir, dan abu.

Baca : Puluhan Truk Terjebak Banjir Lahar Merapi Dievakuasi, Kaliurang Tenggelam

Menurut artikel Belajar dari Gunung Merapi pada laman Universitas Katolik Parahyangan, Gunung Merapi terletak pada 7° 32,5′ Lintang Selatan 110° 26,5′ Bujur Timur dengan ketinggian puncak 2.980 meter diatas permukaan laut. Sekitar kurang lebih 40 ribu jiwa bermukim di sekitar Gunung Merapi yang menjadikannya salah satu gunung api aktif dan sering meletus. Tetapi menjadi daerah kawasan rawan bencana letusan gunung api padat dengan pemukiman dan aktivitas penduduk.

Gunung Merapi mempunyai karakter letusan yang khas, dan diakui satu-satunya di dunia. Ilmuwan menamakannya letusan tipe Merapi. Suatu letusan dengan ciri-ciri munculnya kubah lava dan diikuti awan panas dan guguran lava.

Advertising
Advertising

Dilansir dari laman Pusat Visiologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, berdasarkan tatanan tektoniknya, gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia menunjam di bawah Lempeng Eurasia yang mengontrol vulkanisme di area Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Gunung Merapi muncul di bagian selatan dari bentang jajaran gunung berapi Jawa Tengah mulai dari utara ke selatan yaitu Ungaran-Telomoyo-Merbabu-Merapi dengan arah N165 E. Bentangan lurus ini merupakan sebuah patahan retakan akibat aktivitas tektonik di masa lampau. Aktivitas vulkanisme ini bergeser dari arah utara ke selatan, dimana Gunung Merapi muncul paling muda.

Selain itu, aktivitas Gunung Merapi juga menjadi terekam dalam peradaban masa lampau. Berdasarkan publikasi Sejarah Erupsi Gunung Merapi Dan Dampaknya Terhadap Kawasan Borobudur, klaim ini dibuktikan oleh candi-candi peninggalan yang bisa disaksikan hingga kini seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sambisari dan sebagainya. Pada masa itu, dimana candi-candi tersebut sedang dibangun, aktivitas Gunung Merapi juga sedang dalam intensitas yang tinggi. Aktivitas erupsi Gunung Merapi paling intensif terjadi pada abad ke-12 sampai dengan abad ke-14. Namun, hal ini tidak memiliki cukup bukti tertulis yang menjelaskan rangkaian sejarah erupsi tersebut.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : Truk Penambang Pasir Terjebak Banjir Lahar di Kaki Gunung Merapi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengevakuasi 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

14 hari lalu

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

Penurunan status ini hanya mengurangi batas area yang harus dikosongkan di sekitar Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

16 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

16 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

17 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

17 hari lalu

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Naik jadi Awas, Masyarakat Harus Mengungsi dalam Radius 6 Kilometer

18 hari lalu

Status Gunung Ruang Naik jadi Awas, Masyarakat Harus Mengungsi dalam Radius 6 Kilometer

PVMBG menaikkan status Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara menjadi level IV, dan merekomendasikan tak ada aktivitas masyarakat dalam radius 6 kilometer.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

19 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya