Kemenkes Umumkan Tiga Anak Positif Virus Polio di Kabupaten Pidie Aceh

Reporter

magang_merdeka

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 26 November 2022 22:05 WIB

Pekerja kesehatan meneteskan vaksin polio di Kabul, Afghanistan, 16 Maret 2015. Kampanye imunisasi datang tak lama setelah Afghanistan melaporkan kasus pertama virus polio untuk tahun 2015, di Helmand, selatan Afghanistan. (Shah Marai/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan RI mengumumkan tiga anak positif virus polio tanpa gejala yang mendadak lumpuh layuh di Kabupaten Pidie, Aceh pada Kamis 24 November 2022.

Sebelumnya, pada awal November 2022 telah ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh dan kasus itu ditetapkan Kejadian Luar Biasa Polio.

Buntut kejadian itu, dilakukan penelusuran epidemiologi di sekitar lokasi kasus polio dengan pemeriksaan tinja melalui Targeted Healthy Stools Sampling sesuai dengan rekomendasi WHO. Terdapat 19 anak kondisi sehat dan tidak terpapar langsung yang berusia di bawah 5 tahun dan diperiksa untuk meninjau apakah sudah terjadi transmisi di lingkungan.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap 19 anak, didapati tiga anak positif virus polio,” ujar Juru bicara Kemenkes dr. Muhammad Syahril di Jakarta pada 24 November 2022.

Baca juga: Tiga Anak Ditemukan Positif Virus Polio di Kabupaten Pidie

Advertising
Advertising

Namun, ketiga anak itu tidak dimasukkan dalam kriteria kasus karena tidak memenuhi kriteria adanya lumpuh layuh mendadak sesuai pedoman WHO.

Dalam keterangan resmi Kemenkes, pihaknya terus mengupayakan pemantauan, termasuk upaya skrining dari rumah ke rumah untuk memastikan tidak ada tambahan kasus lumpuh layuh yang belum terlaporkan.

Kemenkes menilai penyakit polio sangat berbahaya bagi anak karena belum ditemukan obatnya dan meninggalkan dampak permanen seumur hidup serta menyebabkan kelumpuhan. Dalam keterangan resminya, virus itu dapat dicegah melalui imunisasi polio lengkap baik imunisasi tetes bOPV dan imunisasi suntik IPV.

Selain pemberian imunisasi lengkap, pola hidup bersih dan sehat pun menjadi kunci dalam pencegahan polio di lingkungan. Hal tersebut terungkap dari adanya virus polio pada feses tinja ketiga anak yang menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih.

“Virus polio ini menular melalui saluran cerna, sementara aktivitas BAB masyarakat masih dilakukan di sungai bukan di jamban, sehingga ada sirkulasi virus dan potensi penularan di sana,” ujar Syahril.

Baca juga: Virus Polio Muncul Lagi di Aceh, Kemenkes Sebut Karena Lingkungan Kotor

ALFITRIA NEFI PRATIWI

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

7 jam lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

21 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 hari lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

1 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya