Lima Kiat Siapkan Keuangan di Masa Sulit

Jumat, 25 November 2022 18:30 WIB

INFO NASIONAL - Masyarakat Indonesia pernah mengalami masa sulit pada tahun 1998 dan tahun 2008. Krisis yang paling berdampak adalah krisis 98 karena perubahan harga bensin serta bahan kebutuhan pokok meningkat drastis.

Tidak hanya faktor ekonomi negara saja, masa sulit bisa dialami setiap orang ketika negara sedang baik-baik saja. Contoh, ketika Anda berbisnis tiba-tiba penjualan menurun selama berbulan-bulan, atau Anda terkena PHK secara tiba-tiba.

Masa sulit yang merepotkan kondisi keuangan memang tidak ada di kalender. Bisa terjadi kapan saja dan ke siapa saja. Oleh karena itu, hal yang bisa dilakukan hanyalah mempersiapkan kondisi keuangan ketika Anda berada di masa sulit.

Bagaimana caranya? Berikut lima kiat yang patut diperhatikan.

1. Cek kondisi keuangan

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendiagnosa kondisi keuangan. Bandingkan berapa banyak pengeluaran serta pemasukan yang didapatkan setiap bulan. Jika pengeluaran sudah lebih dari 70 persen, Anda perlu melakukan evaluasi keuangan secara menyeluruh. Selain itu, jika Anda ingin mengajukan cicilan dan pinjaman, maka Anda wajib mempertimbangkan besaran cicilan dan pinjaman tersebut. Jangan sampai melebihi sepertiga penghasilan.

Advertising
Advertising

Jika pendapatan Anda Rp10 juta per bulan, pastikan cicilan tidak lebih dari Rp3 juta per bulan, agar Anda bisa mengalokasikan dana untuk keperluan bulanan, belanja, tabungan, hingga persiapan dana masa depan.

2. Disiplin dan komitmen dengan perencanaan

Jika Anda sudah memiliki perencanaan keuangan, pastikan untuk mematuhi perencanaan yang sudah dibuat, sehingga pada saat akhir bulan tidak perlu menombok jika pengeluaran melebihi dari bujet yang sudah direncanakan.

Terkadang hal yang paling sulit dalam mengatur keuangan adalah memegang komitmen sendiri. Umumnya banyak yang melanggar perencanaan keuangan sehingga pada akhirnya memberikan toleransi terus menerus pada diri sendiri. Akibatnya, arus keuangan sering kali tersendat dan meronta di akhir bulan.

3. Segera lunasi utang dengan bunga tinggi

Jika Anda memiliki cicilan dan pinjaman yang bisa dilunasi lebih awal, segeralah untuk melunasinya. Terutama jika utang tersebut memiliki bunga yang tinggi. Gunakan aset atau tabungan jika terpaksa harus melunasi lebih awal, asalkan tidak menambah beban di masa depan.

Cara terbaik untuk bisa menyeimbangkan neraca keuangan adalah dengan melunasi utang atau menambah pendapatan. Jika tidak bisa melunasi utang dengan segera, maka Anda perlu mencari sumber pendapatan baru sehingga dana cadangan menjadi lebih banyak terutama dalam mempersiapkan kondisi yang tidak diharapkan di masa depan.

4. Siapkan dana darurat

Dalam kondisi apa pun, dana darurat tetap harus dipersiapkan. Dana darurat yang ideal bisa memenuhi kebutuhan pokok hingga enam bulan ke depan. Namun, jika Anda sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan, maka dana darurat yang idealnya disiapkan adalah bisa memenuhi kebutuhan pokok dalam satu tahun ke depan.

Jika terpaksa sekali memerlukan dana darurat disaat tidak ada sumber penghasilan lain, Anda bisa memanfaatkan cicilan dan pinjaman dari Kredivo untuk kepentingan dana darurat. Bunganya ringan, hanya 2.6 persen per bulan untuk pinjaman tunai.

Selain itu, apabila Anda memerlukan dana darurat berupa kebutuhan sehari-hari yang bisa dibeli di e-commerce, Anda bisa menggunakan metode pembayaran paylater dari Kredivo, dengan bunga 0 persen saja untuk pembayaran 30 hari, serta cicilan 3 bulan. Jika ingin tenor lebih panjang lagi, akan dikenakan bunga rendah 2,6 persen per bulan, dengan pilihan tenor 6 dan 12 bulan.

Limit pinjaman juga mencapai Rp30 juta bagi member Premium yang memenuhi syarat. Namun, patut diingat bahwa semakin besar plafon yang diberikan makin tinggi juga standar kondisi finansial calon debitur.

5. Pastikan punya asuransi kesehatan

Kondisi pandemi membuat masyarakat makin sadar betapa pentingnya kesehatan. Selain itu, biaya kesehatan juga tidak murah. Pastinya Anda tidak mau ada kejadiaan di waktu sulit, lalu dihadapi oleh keluarga yang sakit, dan tidak memiliki asuransi sama sekali karena dapat memberatkan kondisi keuangan.

Karena itu, pastikan setiap keluarga punya perlindungan asuransi kesehatan untuk seluruh keluarga, minimal sudah tercover oleh BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. (*)

Berita terkait

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

16 jam lalu

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepatuhan dan peran aktif mitra Ditjen PKRL dalam penyelenggaraan KKPRL sekaligus sebagai wujud nyata dukungan terhadap keberlanjutan pemanfaatan ruang laut.

Baca Selengkapnya

Safari Silaturahmi, Golkar Banten Bertemu Empat Parpol

16 jam lalu

Safari Silaturahmi, Golkar Banten Bertemu Empat Parpol

Golkar Banten diperintahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) agar melakukan silaturahmi dengan seluruh parpol di Banten.

Baca Selengkapnya

NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu

17 jam lalu

NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu

Nikson Nababan merupakan simbol perubahan. Selain itu, sebagai perwujudan dari konsep pluralisme Sumatera Utara. Dia juga dipandang sebagai pemimpin yang berasal dari kalangan rakyat dan mengalami proses dari bawah.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

1 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

1 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

1 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

1 hari lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

1 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya