Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Pori Panggil Kepala BPOM

Editor

Febriyan

Senin, 21 November 2022 16:28 WIB

Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers penerbitan izin penggunaan darurat atau UEA vaksin Covid-19 Inavac di Jakarta, Jum'at, 4 November 2022. Vaksin primer InaVac disetujui untuk menstimulasi imunitas tubuh terhadap SARS-CoV-2 untuk pencegahan COVID-19 pada orang berusia 18 tahun ke atas. TEMPO/Magang/Aqsa Hamka

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri memanggil Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito, untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus gagal ginjal akut pada anak. Penny rencananya akan diperiksa pada hari ini, Senin, 21 November 2022.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Ahmad Ramadhan, menyatakan pemanggilan terhadap Penny telah dilayangkan sejak pekan lalu. Dia menyatakan Penny akan ditanya mengenai pengetahuannya terkait kasus gagal ginjal akut tersebut.

"Kami telah mengirimkan surat pertanggal Jum'at 18 November 2022 kepada Kepala BPOM agar hadir untuk memberi keterangan terhadap kasus gagal ginjal anak," kata Ramadhan dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Senin, 21 November 2022.

Sebelumnya Bareskrim Polri telah menetapkan dua perusahaan sebagai tersangka dalam kasus gagal ginjal akut ini. Mereka adalah PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical.

PT Afi Farma disebut sebagai produsen obat sirup yang mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG). Dua bahan kimia itu disebut Kementerian Kesehatan sebagai penyebab utama munculnya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Sementara CV Samudra Chemical disebut sebagai pemasok bahan baku Propilen Glikol (PG) yang digunakan PT Afi Farma. PG inilah yang disebut memiliki kandungan EG dan DEG melebihi ambang batas aman.

Advertising
Advertising

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen, Pipit Rismanto, menyatakan pemilik CV Samudra Chemical berinisial E sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, E kini disebut telah melarikan diri.

Selain dua perusahaan itu, terdapat pula dua perusahaan lain yang kasusnya ditangani oleh BPOM. Kedua perusahaan itu adalah PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries. Sama seperti PT Afi Farma, kedua perusahaan itu disebut sebagai produsen obat sirup yang mengandung EG dan DEG di atas ambang batas aman.

Hingga saat berita ini diturunkan, tak ada keterangan apakah Kepala BPOM Penny Lukito menghadiri pemeriksaan tersebut atau tidak. BPOM belum memberikan klarifikasinya terkait pemanggilan ini.

Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa tak ada penambahan kasus gagal ginjal akut sejak akhir Oktober lalu. Per 1 November 2022, tercatat terdapat 325 kasus dengan 178 orang diantaranya meninggal dunia.

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

11 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

12 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

12 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

12 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

15 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

18 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

22 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya