Dewan Pertimbangan Presiden Rekomendasikan Amandemen UUD 1945

Reporter

Editor

Rabu, 18 Maret 2009 14:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dewan Pertimbangan Presiden akan merekomendasikan amandemen ke-lima Undang-Undang Dasar 1945 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung Nasution menyatakan amandemen ke-empat Undang-Undang Dasar 1945 belum sempurna dan masih mengandung kekurangan.

Menurut Buyung, hasil kajian Komisi Konstitusi juga menyebutkan masih ada kelemahan substansi UUD 1945. "Perkembangan sekarang, desakan untuk melanjutkan perubahan konstitusi dengan amandemen ke-5 kembali menguat," kata Adnan Buyung, saat membuka seminar Pembahasan dan Rekomendasi Amandemen UUD 1945 Secara Komprehensip di Kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Rabu(18/3).

Buyung memandang amandemen itu telah menimbulkan problem ketatanegaraan yang cukup serius. Dia mencontohkan Dewan Perwakilan Daerah hanya diberi wewenang yang sempit dan terbatas jika dibandingkan dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Buyung menilai kewenangan DPD perlu diperkuat. DPD harus diberi kewenangan pengawasan setara dengan DPR.

Setelah amandemen, kata Buyung DPR sangat mendominasi fungsi legislasi. Karena itu, dalam amandemen selanjutnya perlu dipikirkan untuk menghapus fungsi legislasi pemerintah dan mengantinya dengan hak veto terhadap undang-undang dari lembaga legislatif.

Dia mengatakan Amandemen itu juga menimbulkan kebingungan, "apakah kita menganut sistem unikameral, bikameral, atau bahkan trikameral," ujarnya. Buyung menyatakan ada usulan sistem semi presidensial.

SUTARTO

Berita terkait

Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya

6 Februari 2023

Isu Penghapusan Jabatan Gubernur, Ketua Komisi II DPR Pertanyakan Urgensinya

Ketua Umum Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia, kritisi wacana penghapusan jabatan Gubernur, menurutnya wacana itu harus menimbang dua hal, yakni urgensinya dan fungsionalnya

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Meloloskan Amendemen Konstitusi untuk Memangkas Kekuasaan Presiden

22 Oktober 2022

Sri Lanka Meloloskan Amendemen Konstitusi untuk Memangkas Kekuasaan Presiden

Perwakilan masyarakat sipil Sri Lanka menilai amendemen hanya mengutak-atik kekuasaan presiden dan tidak menerapkan perubahan signifikan.

Baca Selengkapnya

Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa

17 Agustus 2022

Referendum Tunisia Setujui Konstitusi Baru, Presiden Lebih Berkuasa

Konstitusi baru Tunisia memberi presiden kekuasaan jauh lebih besar, sementara oposisi menilai referendum tidak sah.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo Sebut Konstitusi Seharusnya Diamandemen Oleh Setiap Generasi

22 Mei 2022

Bambang Soesatyo Sebut Konstitusi Seharusnya Diamandemen Oleh Setiap Generasi

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo tetap menilai konsitusi perlu diamandemen untuk menjawab tantangan zaman.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MPR Yakin Konstitusi Batal Diamandemen

15 April 2022

Wakil Ketua MPR Yakin Konstitusi Batal Diamandemen

BP MPR menyepakati untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara melalui undang-undang, bukan amandemen UUD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Konstitusi Spirit Gapai Tujuan Negara

28 Oktober 2021

Bamsoet: Konstitusi Spirit Gapai Tujuan Negara

Konstitusi harus dipahami sebagai ikhtiar dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi yang berkeadilan.

Baca Selengkapnya

Begini Penilaian Rocky Gerung terhadap Rencana Amandemen UUD 1945

15 September 2021

Begini Penilaian Rocky Gerung terhadap Rencana Amandemen UUD 1945

Dari segi asas-asas bernegara, Rocky Gerung memandang sudah terjadi cacat logika karena MPR sibuk sendiri membuat proposal amandemen UUD 1945.

Baca Selengkapnya

Pakar UGM Khawatir Amandemen UUD 1945 Jadi Pintu Masuk Masa Jabatan 3 Periode

15 September 2021

Pakar UGM Khawatir Amandemen UUD 1945 Jadi Pintu Masuk Masa Jabatan 3 Periode

Zainal mengungkapkan ada sejumlah kemungkinan dari adanya amandemen UUD 1945. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Sulit Terjadi

14 September 2021

Bamsoet: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Sulit Terjadi

Rencana MPR RI melakukan amandemen terbatas hanya untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN), bukan yang lain.

Baca Selengkapnya

Sejarah Perubahan UUD di Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Reformasi

30 Agustus 2021

Sejarah Perubahan UUD di Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Reformasi

Indonesia pernah mempunyai dua UUD yang berbeda dengan UUD 1945 yang diberlakukan sehari setelah proklamasi kemerdekaan.

Baca Selengkapnya