3 Fakta Menarik Pulau Pasir yang Terletak Lebih Dekat NTT Dibanding Australia

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 26 Oktober 2022 08:00 WIB

Ilustrasi Bendera Indonesia dan Bendera Australia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pernah mendengar nama Pulau Pasir yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT)? Pulau yang lebih dikenal masyarakat Australia dengan sebutan Ashmore Reef itu memang masih asing didengar.

Perlu ini terletak di antara kedua wilayah, yaitu Laut Timor dan perairan utara Australia. Namun secara geografis, jarak pulau ini lebih dekat kepada Pulau Rote di NTT dibandingkan Pulau Broome yang berada di daratan Australia.

Dikutip dari Antara, gugusan Pulau Pasir di Laut Timor terletak 320 kilometer dari pantai Barat-Utara Australia, meski hanya 140 kilometer di selatan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia atau Kemenlu, Abdul Kadir menegaskan bahwa Pulau Pasir tersebut adalah milik Australia.

“Pulau Pasir merupakan pulau yang dimiliki Australia berdasarkan warisan dari Inggris,” ujar Jaelani yang dikutip dari akun Twitter miliknya @akjailani pada Senin, 24 Oktober 2022.

Advertising
Advertising

Hal ini diperkuat oleh Ashmore and Cartier Acceptance Act pada 1933 yang menyatakan bahwa pulau ini masih milik Inggris. Sementara itu, Australia juga secara tegas menyatakan bahwa pulau tersebut termasuk dalam wilayah Ashmore dan Cartier Islands.

Tak hanya itu, proters pun dilayangkan dari pihak Pemegang Mandat Hak Ulayat Masyarakat Adat Laut Timor, Ferdi Tanoni. Ia menyampaikan bahwa akan membawa gugatan tersebut ke dalam Pengadilan Commonwealth Australia di Canberra.

Alasan pihaknya menggugat karena Pemerintah Australia mengklaim sepihak Pulau Gugusan Pasir. Padahal, kata Ferdi, Gugusan Pulau Pasir itu masuk wilayah NTT. Ia bahkan menyebutkan, klaim Australia atas Pulau Pasir yang berjarak sekitar 120 kilometer dari Pulau Rote, NTT, itu memicu banyak reaksi dari masyarakat di Indonesia.

Fakta Menarik di Pulau Pasir

Lantas mengapa pulau ini sangat diperebutkan oleh beberapa negara? Apakah ada fakta menarik yang terdapat di dalamnya? Berikut sejumlah fakta mengenai Pulau Pasir:

1. Banyak Fauna dan Flora yang Jarang Ditemukan

Dikutip dari parksaustralia.gov.au, pulau ini berisikan laguna, dataran pasir, dataran terumbu, dan padang lamun yang luas. Adapun keberagaman flora dan faunanya yang jarang ditemukan di wilayah lainnya.

Salah satunya adalah penyu hijau yang menemukan ruang bebas untuk menjadi sarangnya di pulau ini. Dengan demikian penyu memiliki area untuk bertelur. Selain itu, hidup juga berbagai reptile laut yang ditemukan perairan pantai dangkal di daerah tropis. Sayangnya, 1998, populasi ular laut semakin berkurang.

Adapun hewan yang hidup bebas di udara Pulau Pasir yaitu burung laut. Setidaknya tercatat sekitar 100.000 burung laut berkembang biak di pulau ini. Beberapa jenis burung tersebut adalah burung laut jambul, burung tropis ekor putih, burung frigate yang lebih besar. Puluhan ribu burung pantai yang bermigrasi juga muncul untuk mencari makan.

2. Adanya Situs Ramsar

Fakta lainnya dalam pulau ini ialah terdapatnya Situs Ramsar. Tempat ini merupakan salah satu perjanjian konservasi lahan basah internasional. Namanya diambil langsung berdasarkan kota di Iran di mana ia ditandatangani pada 2 Februari 1971.

Situs Ramsar memang ditujukan untuk melindungi lahan basah yang penting secara internasional. Hal ini dilakukan karena melihat banyak spesies yang bergantung padanya.

Untuk tempatnya sendiri, Situs Ramsar terletak sepenuhnya di dalam Ashmore Reef Marine Park. Hal ini pun sekaligus menjadi salah satu dari 65 situs Ramsar di Australia. Taman Laut Australia lainnya dengan situs Ramsar di dekatnya adalah Taman Laut Pantai Eighty Mile dan Taman Laut Teluk Roebuck.

3. Memancing untuk Rekreasi

Selanjutnya yang menarik di Pulau Pasir diperbolehkannya pengunjung untuk mengakses taman ini, khususnya juga melakukan aktivitas memancing di wilayah ini. Namun untuk melindungi terumbu karang yang sensitif, pengunjung harus menggunakan tambatan. Lalu jika sudah terisi semua, maka disediakan jangkar ynag sudah ada di pasir.

Aktivitas ini diperbolehkan selama pengunjung menggunakan Zona Penggunaan Rekreasi sesuai dengan Aturan Penangkapan Ikan Rekreasi Pemerintah. Ada beberapa spesies yang masih dilindungi dan tidak diiizinkan untuk ditangkap.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Kemlu RI Sebut Pulau Pasir Sah Punya Australia, Tak Pernah Masuk NTT

Berita terkait

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

23 jam lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

4 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

5 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

7 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya