Nama Terpidana Mati Narkoba Freddy Budiman Muncul Kembali karena Teddy Minahasa, Ada Apa?

Senin, 17 Oktober 2022 16:35 WIB

Terpidana mati Freddy Budiman (kanan) saat gelar perkara pabrik narkoba di Ruko Taman Palem, Jakarta Barat, 14 April 2015. Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menggelar rilis terkait kasus terbongkarnya sindikat narkoba yang diatur oleh gembong narkoba Freddy Budiman dari dalam lapas. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Nama terpidana mati narkoba Freddy Budiman yang dieksekusi pada 29 Juli 2016 lalu di Lapangan Tembak Panaluan, Nusakambangan, kembali mencuat di media sosial.

Bahasan ini bermula dari cuitan salah seorang pengguna Twitter dengan akun @anandabadudu. Akun ini mengunggah tangkapan layar dari tajuk berita berjudul “Curhat Freddy Budiman Sebelum Dieksekusi: Pernah Suap Personil BNN dan Polri”. Pada unggahan foto ini, @anandabadudu turut menambahkan takarir berbunyi “Jadi ngerti kenapa Freddy Budiman dibikin mati”

Pendiri Lokataru Haris Azhar pun angkat bicara soal kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang melibatkan Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa. Haris mengatakan, bisnis narkoba yang melibatkan penegak hukum adalah modus lama yang terus berulang.

"Sudah menjadi modus atau peluang kejahatan yang dilakukan penegak hukum sejak lama dan terus berulang," katanya kepada Tempo melalui pesan singkat pada Minggu, 16 Oktober 2022.

"Orang-orang yang saya telepon itu semuanya nitip (menitip harga)," kata Freddy kepada Haris seperti tertulis dalam pernyataannya.

Advertising
Advertising

Siapa Freddy Budiman?

Berdasarkan catatan Tempo, Freddy merupakan Warga Negara Indonesia yang berulang kali tertangkap dan dijebloskan ke penjara akibat persoalan pengedaran narkoba. Pada 1997, ia terlibat kasus narkoba pertama dan dibui di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang.

Kemudian, pada 2009, Freddy kedapatan kembali menyimpan 500 gram sabu-sabu sehingga divonis hingga 3 tahun 4 bulan penjara. Berselang dua tahun, pada 2011, Freddy tidak jera dan mengulangi lagi perbuatannya sehingga tertangkap basah memiliki ratusan gram sabu-sabu dan ekstasi.

Alhasil, pada 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhi vonis mati kepada Freddy Budiman karena kembali kedapatan mengimpor 1,4 juta butir pil esktasi dari Tiongkok. Belakangan, diketahui tindakan Freddy tersebut dioperasikan saat dirinya masih berada dalam penjara.

Bahkan, pada 2013, Freddy masih tercatat aktif dalam mengedarkan narkoba hingga mampu membuat pabrik sabu sendiri dari dalam lapas. Akibat serangkaian ulahnya yang tak kunjung jera, Freddy akhirnya dieksekusi mati pada 29 Juli 2016.

Ancaman Hukuman Mati Menunggu Teddy Minahasa?

Kasus pengedaran narkoba hingga penjatuhan vonis mati atas tindakan Freddy Budiman inilah yang dipadankan oleh warganet terhadap kasus Teddy Minahasa.

Perlu diketahui, Teddy Minahasa adalah eks Kapolda Sumatera Barat yang hendak dimutasi sebagai Kapolda Jawa Timur, tetapi segera dibatalkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo sebab Teddy diduga terlibat dalam kasus peredaran narkoba.

Kabar ini pun diumumkan langsung oleh Kapolri pada Jumat, 14 Oktober 2022 lalu. “Atas dasar hal tersebut (pengembangan penyelidikan kasus peredaran narkoba), saya minta tadi pagi Kadiv Propam untuk menjemput dan memeriksa Irjen TM" kata Listyo dalam keterangan resmi.

Sebelumnya, Teddy Minahasa hanya diperiksa sebagai saksi, tetapi di hari yang sama statusnya dinaikkan menjadi tersangka. "Sudah ditetapkan, Bapak TM jadi tersangka," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Apabila merujuk Pasal 114 Ayat 2, subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Teddy Minahasa terancam dijatuhi hukuman mati.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Kasus Teddy Minahasa, Haris Azhar Ungkit Bisnis Narkoba Freddy Budiman

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

3 jam lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar Ditangkap karena Kasus Narkoba Bersama Sesama Pemain Preman Pensiun

1 hari lalu

Epy Kusnandar Ditangkap karena Kasus Narkoba Bersama Sesama Pemain Preman Pensiun

Epy Kusnandar dan pemain sinetron Preman Pensiun lainnya ditangkap polisi terkait dugaan penyalahgunaan narkoba

Baca Selengkapnya

Epy Kusnandar dan 1 Pemain Sinetron Preman Pensiun Ditangkap karena Kasus Narkoba

1 hari lalu

Epy Kusnandar dan 1 Pemain Sinetron Preman Pensiun Ditangkap karena Kasus Narkoba

Aktor Epy Kusnandar ditangkap bersama rekannya sesama pemain sinteron Preman Pensiun.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

1 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Paket Sabu di Cirebon Diedarkan dalam Kemasan Coran Semen

1 hari lalu

Paket Sabu di Cirebon Diedarkan dalam Kemasan Coran Semen

Paket sabu itu dimasukkan dalam coran semen hingga menyerupai batu.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

1 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

1 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

1 hari lalu

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Aan Suhanan, meninjau kesiapan pengamanan dan pengawalan upacara HUT RI ke-79, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

1 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

1 hari lalu

Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

Bali akan menjadi tuan rumah acara World Water Forum pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya