5 Fakta Pemanggilan Pati Polri ke Istana, Setelah Kasus Sambo, Tragedi Kanjuruhan, Teddy Minahasa

Sabtu, 15 Oktober 2022 18:02 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebelum menyampaikan pengarahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 14 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada 559 pejabat Polri yang terdiri dari Pati Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan Perwira Tinggi alias Pati Polri dari Kapolres hingga Kapolda dipanggil untuk menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat 14 Oktober 2022, .

Belakangan, diketahui bahwa pemanggilan tersebut berisi pengarahan untuk memperbaiki segala aspek kepolisian guna meningkatkan kepercayaan publik. “Termasuk juga tentunya pemberantasan judi online, pemberantasan narkoba, dan pemberantasan hal-hal yang tentunya sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan arahan Jokowi dalam konferensi pers.

Berdasarkan catatan Tempo, pemanggilan seluruh Petinggi Polri ini merupakan tindakan pertama kali selama kepemimpinan Jokowi sebagai presiden. Lantas, apa sajak fakta-fakta dari pemanggilan ini?

Baca: 5 Kisah Teladan Polisi Jenderal Hoegeng, Pesannya: Anggota Polri Jangan Sampai Dibeli

Fakta Pemanggilan Pati Polri oleh Presiden Jokowi

1. Ratusan Petinggi Polri Datang Bersamaan dengan Bus

Advertising
Advertising

Merujuk hasil pantauan Tempo, ratusan perwira yang dipanggil ini turun secara ramai-ramai dari bus di ujung Jalan Veteran III di samping kompleks Istana Kepresidenan. Kemudian, para petinggi ini berjalan bersama menuju Gedung Krida Bhakti. Sementara itu, sesi pengarahan diketahui mulai pukul 14.00 WIB.

2. Perwira Tinggi Dilarang Membawa Ponsel dan Ajudan

Pemandangan menarik dalam pantauan tersebut adalah ratusan Petinggi Polri tersebut dilarang untuk membawa ponsel dan ajudan. Terlebih lagi, mereka yang hadir tidak tampak mengenakan tongkat, topi, ataupun pernak-pernik yang menunjukkan jabatan tinggi.

Larangan ini pun dikonfirmasi langsung oleh salah seorang kapolres. "Iya enggak bawa handphone," kata Kapolres Sumbawa AKBP Henry Novika Chandra kepada Tempo.

3. Di Hari yang Sama, Irjen Pol Teddy Minahasa Ditangkap soal Narkoba

Di hari yang sama, Jumat pagi, 14 Oktober 2022, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dari Markas Besar Polri diketahui melakukan penangkapan terhadap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Teddy Minahasa atas dugaan keterlibatan pengedaran narkoba.

Kemudian, pada sore hari, Kapolri Listyo Sigit Prabowo membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut bahwa penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari keterangan sejumlah pengedar narkoba yang didapat oleh Polda Metro Jaya.

Atas dasar hal tersebut (keterangan para pengedar narkoba), saya minta tadi pagi Kadiv Propam untuk menjemput dan memeriksa Irjen TM (Teddy Minahasa)” kata Listyo Sigit dalam keterangan resminya.

4. Pemanggilan Dilakukan 2 Minggu Usai Tragedi Kanjuruhan

Sebelum pemanggilan ratusan perwira tinggi oleh presiden berlangsung, publik memang diresahkan oleh sejumlah tindakan polisi belakangan ini. Secara kronologis, pemanggilan ini terjadi sekitar dua minggu usai Tragedi Kanjuruhan menewaskan lebih dari 127 penonton sepak bola.

Dalam peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu, sejumlah pihak menilai Polri perlu bertanggung jawab karena telah menembakkan gas air mata sehingga menyebabkan penonton panik, berhamburan, dan saling dorong hingga terinjak-injak dan meninggal dunia.

5. Kompolnas Benny Mamoto Bantah Presiden Jokowi Marah

Walaupun momen pemanggilan ini bertepatan dengan penurunan kepercayaan publik kepada institusi Polri, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional alias Kompolnas Benny Mamoto membantah bahwa Presiden Jokowi marah-marah dalam sesi pengarahan tersebut.

"Enggak (marah). Hanya stressing (menekankan) supaya cepat naik (kepercayaan publik terhadap polri)," kata Benny Mamoto. Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta polisi agar tidak lagi melakukan sejumlah pelanggaran dan melayani publik dengan lebih baik.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Kejadian Beruntun di Tubuh Polri, Setahun Lalu Kapolri Listyo Sigit Katakan Soal Ikan Busuk

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

2 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

3 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

3 hari lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya