Tragedi Kanjuruhan, Indosiar Sebut Tidak Ada Klausul Penalti jika Jadwal Main Diubah

Kamis, 13 Oktober 2022 19:00 WIB

Pertandingan pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022 antara Persipura Jayapura kontra Madura United FC, batal digelar lantaran Persipura tidak datang. Cuplikan dari Indosiar

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Progamming Indosiar Harsiwi Achmad mengatakan pihaknya tidak pernah mengenakan penalti bila ada perubahan jadwal pertandingan selama bekerja sama dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejak 2018-2022.

“Tadi juga ditanyakan (oleh Komnas HAM) apakah ada penalti, tidak ada penalti, tidak pernah. Kami bekerjasama dgn LIB dari tahun 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, dan setiap tahun selalu ada perubahan sekitar 20 persen perubahan jadwal tayang dan kami tidak pernah mengenakan penalti,” kata Harsiwi setelah diperiksa oleh Komnas HAM di Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022.

Harsiwi mengungkapkan setiap tahun selalu ada perubahan sekitar 20 persen jadwal tayang dan Indosiar tidak pernah mengenakan pinalti. Pun di dalam kontrak ia mengatakan tidak ada klausul khusus yang menyatakan penalti jika jadwal diubah. Harsiwi tidak mengungkapkan berapa nilai kontrak dengan PT LIB.

Lebih lanjut ia mengatakan penyelengaraan Liga 1 adalah tanggung jawab PT LIB. Indosiar, kata dia, hanya sebagai official broadcaster. Seluruh perizinan, kata dia, termasuk yang berhubungan dengan klub atau liga, adalah kewenangan PT LIB. "Kami yang menayangkan Liga 1, sementara seluruh penyelenggaraan baik itu perizinan, berhubungan dengan klub, berhubungan dengan liga, itu bukan wewenang kami. Jadi kami adalah stasiun penayang. Itu yang perlu saya klarifikasi,” ujar Harsiwi.

Indosiar Klaim Hanya Menyiarkan

Menurut Harsiwi otoritas final jadwal pertandingan sepenuhnya berada di tangan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1. Semua stakeholder, kata dia, mengikuti keputusan final yang didiskusikan bersama PT LIB. Setelah jadwal ditentukan PT LIB, selanjutnya akan disampaikan kepada broadcaster sampai dilakukan diskusi untuk mencapai solusi.

Dalam diskusi tersebut akan memperhatikan berbagai aspek dan akhirnya mencapai solusi sesuai kesepakatan dengan PT LIB, sebab otoritas final berada di LIB. “Kemudian kami semua termasuk broadcaster dan semua stakeholders mengikuti jadwal final yang dikeluarkan oleh LIB,” kata Harsiwi.

Harsiwi membantah jadwal tidak diubah karena Indosiar tidak mau memajukan jam pertandingan. Ia mengatakan jam pertandingan sudah ditentukan melalui draf yang disusun oleh LIB dalam setahun. Kemudian, draf itu dibagikan ke broadcaster untuk selanjutnya didiskusikan bersama.

Advertising
Advertising

Komnas HAM sebelumnya membeberkan temuannya tentang Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi Ferli Hidayat yang sempat meminta penyelenggara mengubah jadwal pertandingan dari semula pukul 20.00 WIB menjadi 15.30 WIB.

Namun permintaan tersebut ditolak PT LIB sehingga jadwal tetap pukul 20.00 WIB. “Kamu tahu apa yang terjadi, termasuk kenapa jadwal tidak bisa diubah meski alasan perubahan karena keamanan,” tutur Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Pihak Indosiar Penuhi Undangan Komnas HAM

Berita terkait

Jadwal Leg 2 Semifinal Liga 1 Malam Ini: Simak Perkiraan Susunan Pemain Persib Bandung vs Bali United

2 jam lalu

Jadwal Leg 2 Semifinal Liga 1 Malam Ini: Simak Perkiraan Susunan Pemain Persib Bandung vs Bali United

Laga Persib Bandung vs Bali United akan hadir pada leg kedua semifinal babak Championship Series Liga 1 malam ini. Simak perkiraan susunan pemainnya.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

4 hari lalu

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

Kenaikan biaya kuliah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan menimbulkan reaksi keras dari mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

4 hari lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Rumor Liga 1 2024-2025 Terapkan Kuota 8 Pemain Asing, Ini Respons PSSI

6 hari lalu

Soal Rumor Liga 1 2024-2025 Terapkan Kuota 8 Pemain Asing, Ini Respons PSSI

Anggota Komite Executive (Exco) Arya Sinulingga mengatakan pihaknya selalu terbuka dengan peluang adanya regulasi baru untuk Liga 1, termasuk penambahan kuota pemain asing.

Baca Selengkapnya

PT LIB Siapkan 12 Unit VAR Mobile untuk Championship Series Liga 1 2023-2024

7 hari lalu

PT LIB Siapkan 12 Unit VAR Mobile untuk Championship Series Liga 1 2023-2024

Direktur Operasional LIB Asep Saputra mengungkapkan jika perangkat VAR Mobile sudah siap luncurkan untuk laga Championship Series Liga 1.

Baca Selengkapnya

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

9 hari lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

13 hari lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

14 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

15 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

15 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya