Tragedi Kanjuruhan, Polri Periksa 18 Anggota yang Jadi Operator Pelontar Gas Air Mata

Senin, 3 Oktober 2022 15:57 WIB

Polisi berusaha menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Polda Jatim mencatat jumlah korban jiwa dalam kerusuhan tersebut sementara sebanyak 127 orang. REUTERS TV melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tim pemeriksa Bareskrim Polri secara internal yang terdiri atas Tim Penelitian Khusus dan Divisi Profesi dan Pengamanan telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang terlibat langsung dalam pengamanan saat tragedi Kanjuruhan pecah di Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

"Sudah diperiksa 18 anggota yang bertanggung jawab sebagai operator senjata pelontar (gas air mata). Dimintai keterangan Litsus dan Propam," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo kepada wartawan di Malang, Senin, 3 Oktober 2022.

Menurut Dedi, penyidik juga tengah mendalami keterangan manajer pengamanan dari pangkat perwira sampai perwira menengah.

Lebih lanjut, jenderal polisi bintang dua itu menambahkan tim Laboratorium Forensik Polri juga telah bekerja mendalami dan menganalisa sebanyak 32 titik kamera pengawas CCTV yang ada di sekitar Stadion Kanjuruhan dan beberapa lokasi.

Labfor Polri juga menganalisa sejumlah telepon seluler yang diidentifikasi milik korban tragedi Kanjuruhan.

Advertising
Advertising

Sementara tim Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) bekerja sama dengan tim Disaster Victim Investigation (DVI) telah mengidentifikasi sebanyak 125 jenazah korban tragedi Kanjuruhan.

"Kemudian tim Inafis juga nanti kerja sama dengan Labfor karena setelah berhasil analisis semua CCTV, tim DVI akan lakukan identifikasi terkait terduga pelaku perusakan, baik di dalam stadion maupun luar stadion," katanya.

Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Arema FC versus Persebaya usai di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tuan rumah Arema kalah dalam pertandingan itu dengan skor 2-3.

Dari sejumlah rekaman video amatir yang tersebar di media sosial, terlihat aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk mengendalikan ribuan suporter. Akibatnya, para suporter berlarian menyelamatkan diri menuju pintu keluar yang sempit hingga terjadi desak-desakan dan jatuhnya korban jiwa.

Dalam kejadian itu, para suporter juga melakukan perusakan dan pembakaran sejumlah kendaraan milik kepolisian yang berada di dalam dan luar Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Kekerasan Aparat TNI di Stadion Kanjuruhan, Jenderal Andika Perkasa: Penyelidikan Tuntas Besok

ANTARA/HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL

Berita terkait

Hasil Liga 1: Barito Putera vs Arema FC 1-3, Tim Singo Edan Naik ke Peringkat Ketujuh Klasemen Sementara

3 hari lalu

Hasil Liga 1: Barito Putera vs Arema FC 1-3, Tim Singo Edan Naik ke Peringkat Ketujuh Klasemen Sementara

Arema FC mencatatkan kemenangan keempat di LIga 1 2024-2025 setelah mengalahkan Barito Putera dengan skor 3-1 pada Jumat, 1 November.

Baca Selengkapnya

Prediksi Barito Putera vs Arema FC di Pekan Ke-10 Liga 1, Jumat 1 November 2024: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain

4 hari lalu

Prediksi Barito Putera vs Arema FC di Pekan Ke-10 Liga 1, Jumat 1 November 2024: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain

Pertandingan Barito Putera vs Arema FC akan hadir pada pekan ke-10 Liga 1 2024-2025 di Bantul, Jumat, 1 November 2024. Simak prediksinya.

Baca Selengkapnya

Liga 1: Arema FC vs Persija Jakarta 1-2, Simak Komentar Carlos Pena dan Joel Cornelli

9 hari lalu

Liga 1: Arema FC vs Persija Jakarta 1-2, Simak Komentar Carlos Pena dan Joel Cornelli

Persija Jakarta berhasil mengalahkan Arema FC dengan skor 2-1 dalam pertandingan Liga 1 pekan kesembilan. Simak komentar kedua pelatih.

Baca Selengkapnya

Prediksi Arema FC vs Persija Jakarta di Pekan Kesembilan Liga 1 Sabtu 26 Oktober 2024: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain

10 hari lalu

Prediksi Arema FC vs Persija Jakarta di Pekan Kesembilan Liga 1 Sabtu 26 Oktober 2024: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain

Jadwal Liga 1 pekan kesembilan pada Sabtu, 26 Oktober 2024, akan menampilkan laga besar Arema FC vs Persija Jakarta. Simak prediksinya.

Baca Selengkapnya

Raffi Ahmad dan Gus Miftah Menjadi Utusan Khusus Presiden Prabowo, Apa Regulasi yang Mengaturnya?

11 hari lalu

Raffi Ahmad dan Gus Miftah Menjadi Utusan Khusus Presiden Prabowo, Apa Regulasi yang Mengaturnya?

Prabowo melantik tujuh tokoh Utusan Khusus Presiden, termasuk Raffi Ahmad dan Gus Miftah. Bagaimana ketentuannya?

Baca Selengkapnya

Klasemen Liga 1 Pekan Kedelapan: Persis Solo vs Borneo FC 3-2, Arema FC vs Malut United 3-1

16 hari lalu

Klasemen Liga 1 Pekan Kedelapan: Persis Solo vs Borneo FC 3-2, Arema FC vs Malut United 3-1

Persis Solo meraih kemenangan 3-2 atas Borneo FC pada pekan kedelapan Liga 1 2024-2025. Arema FC juga mengalahkan Malut United 3-1.

Baca Selengkapnya

Jadwal Live dan Prediksi Arema FC vs Malut United di Pekan Kedelapan Liga 1 Sabtu Sore 19 Oktober 2024

17 hari lalu

Jadwal Live dan Prediksi Arema FC vs Malut United di Pekan Kedelapan Liga 1 Sabtu Sore 19 Oktober 2024

Jadwal pekan kedelapan Liga 1 2024-2025 pada Sabtu sore, 19 Oktober 2024, akan menampilkan pertandingan Arema FC vs Malut United. Simak prediksinya.

Baca Selengkapnya

20 Kontingen Berpartisipasi dalam Porsenigama ke-41 UGM

20 hari lalu

20 Kontingen Berpartisipasi dalam Porsenigama ke-41 UGM

Apa itu Porsenigama dan bagaimana penyelenggaraannya? Koordinator Forkom UKM UGM mengajak mengingat tragedi Kanjuruhan yang terjadi 2 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Pelaku Intelektual Diseret ke Pengadilan

32 hari lalu

Aksi Kamisan, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Pelaku Intelektual Diseret ke Pengadilan

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengikuti aksi Kamisan yang digelar di depan Balai Kota Malang. Mereka tetap menuntut keadilan.

Baca Selengkapnya

2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Belum Mendapatkan Keadilan

34 hari lalu

2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Belum Mendapatkan Keadilan

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan merasa belum mendapat keadilan meskipun peristiwa itu sudah berlangsung dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya