Korban G30S di Yogyakarta, Hari-hari Terakhir Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Sabtu, 1 Oktober 2022 09:25 WIB

Brigjen Katamso. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam peristiwa kelam G30S pada 30 September 1965, putra-putra terbaik Indonesia gugur. Di Jakarta, 7 pahlawan revolusi menjadi korban operasi gelap itu, dann di Yogyakarta Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono pun menjadi korban rangkaian G30S.

Mayat Brigjen Katamso Darmokusumo salah satunya yang ditemukan dalam lubang yang sama dengan Kolonel Sugiyono 21 hari usai kematiannya.

Dilansir dari dpad.jogjaprov.go.id, pada 1 Oktober 1965 di Yogyakarta, terjadi upaya kudeta oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan penculikan para jenderal di Jakarta. PKI pun berhasil menguasai RRI Yogyakarta, Markas Korem 072 dan mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi.

Kemudian sore harinya PKI menculik Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan Kepala Staf Korem Letnan Kolonel Sugiyono dan membawanya ke daerah Kentungan. Keduanya dipukul dengan kunci mortar dan tubuhnya dilemparkan ke dalam sebuah lubang empat persegi panjang yang hanya berukuran 3x4 meter yang telah dipersiapkan. Kolonel Katamso yang telah kehilangan nyawanya dimasukkan terlebih dahulu, disusul dengan Letkol Sugiyono.

Jenazah keduanya baru ditemukan pada 21 Oktober 1965 setelah dilakukan pencarian besar-besaran. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan yang telah rusak dan membusuk dimakan waktu. Keesokan harinya mayat Katamso dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta.

Profil Brigjen Katamso

Advertising
Advertising

Dikutip dari arpus.sragenkab.go.id, Katamso Dharmokusumo lahir pada 5 Februari 1923 di Sragen, Surakarta, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Katamso bernama Ki Sasrosudarmo, yang mempunyai latar belakang sosial sebagai golongan menengah.

Pendidikan umum tertinggi ditempuh Katamso pada Meer liigebreid Lager Onderwijs (MULO) atau kini disebut SMP. la tak sempat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, sebab setelah selesai dari MULO, Jepang telah menduduki Indonesia.

Saat zaman penjajahan Jepang Katamso mengikuti pendidikan Pembela Tanah Air (PETA). Usai menyelesaikan pendidikannya ini, ia diangkat menjadi Budanco atau komandan regu pada Batalyon 2 di Sala. Setahun kemudian Desember 1944 pangkatnya dinaikkan menjadi komandan peleton. Ia tetap berkedudukan di Sala.

Ia membangun bahtera rumah tangga dengan seorang perempuan bernama RR. Sriwulan Murni. Dari kehidupan pernikahannya melahirkan tujuh anak yang dua di antaranya wanita, yaitu Endang Murtaningsih dan Murni Ediyanti. Lima anak laki-lakinya adalah Putut Kusdarmanto, Teguh Murtamso, Heru Sutoko, Ery Murwanto, dan Tamso Muryanto.

Usai proklamasi kemerdekaan, ia mengikuti TKR yang perlahan lahan berubah menjadi TNI. Selama masa agresi militer belanda, pasukan yang dipimpinnya sering bertempur untuk mengusir Belanda dari Indonesia. Sesudah pengakuan Kedaulatan, beliau diserahi tugas untuk menumpas pemberontakan Batalyon 426 di Jawa Tengah.

Saat terjadinya kudeta oleh PKI pada 1 Oktober 1965 di Yogyakarta dengan penculikan para jenderal di Jakarta. PKI akhirnya berhasil menguasai RRI Jogjakarta, Markas Korem 072 dan mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi.

Kemudian PKI menculik Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan Kepala Staf Korem Letnan Kolonel Sugiono pada 2 Oktober 1965 dini hari dan membawanya ke daerah Kentungan. Ia tewas setelah kepalanya dipukul dengan kunci mortal besar. Jenazahnya baru ditemukan pada 21 Oktober 1965 dan dikebumikan keesokan harinya di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Kolonel Katamso ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Brigadir Jenderal Katamso yang meninggalkan seorang isteri dan tujuh orang anak ini, memiliki pula 10 tanda kehormatan sebagai penghargaan terhadap tugas yang dijalankannya.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: G30S: Brigjen Katamso Lawan Agresi Belanda Dikhianati Prajurit Sendiri

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

34 hari lalu

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan peringatan Hari Film Nasional setiap 30 Maret

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

37 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

37 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

51 hari lalu

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

52 hari lalu

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

52 hari lalu

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

53 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

53 hari lalu

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.

Baca Selengkapnya

58 Tahun Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, Apa Isinya?

53 hari lalu

58 Tahun Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, Apa Isinya?

Bagaimana isi Supersemar yang diberikan Sukarno kepada Soeharto 11 Maret 1966?

Baca Selengkapnya

Ramadan di Masjid Jogokariyan, Ini Profil Masjid yang dikenal Melalui KRJ

54 hari lalu

Ramadan di Masjid Jogokariyan, Ini Profil Masjid yang dikenal Melalui KRJ

Bagaimana sejarah dan proses pembangunan Masjid Jogokariyan yang populer ini? Apa pula KRJ yang diadakan setiap Ramadan?

Baca Selengkapnya