Berkas Ferdy Sambo Dinyatakan Lengkap, Ini 4 Saksi Kuncinya

Reporter

Febriyan

Editor

Febriyan

Kamis, 29 September 2022 09:46 WIB

Mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo beserta istri Putri Candrawathi saat mengikuti rekonstruksi terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022. Proses rekonstruksi atau reka ulang pembunuhan terhadap Brigadir J yang melibatkan 5 orang tersangka ini merekaulang sebanyak 74 adegan. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung menyatakan berkas perkara untuk tersangka irjen Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat telah lengkap. Terdapat setidaknya 4 saksi kunci yang bisa menguak kebenaran kasus ini di persidangan.

Sambo dijerat dengan dua sangkaan, yaitu sebagai otak pembunuhan dan juga upaya menghalang-halangi penegakan hukum atau obstruction of justice.

Dalam perkara pembunuhan Brigadir J, Sambo dijerat sebagai tersangka bersama istrinya, Putri Candrawathi, Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. Sementara untuk tindak pidana obstruction of justice, Kejaksaan Agung menyatakan telah menerima berkas Sambo bersama enam orang tersangka lainnya, yaitu: Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman Arifin, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto.

”Kelengkapan formil dan materiil dari hasil penelitian berkas perkara telah terpenuhi sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau KUHAP," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Fadhil Zumhana, saat mengumumkan berkas perkara tersebut lengkap di kantornya, Rabu, 28 September 2022.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, menyatakan akan menyerahkan 11 tersangka dan barang bukti pada Senin mendatang. Fadhil pun memastikan penyusunan surat dakwaan akan dilakukan dengan cepat agar persidangan bisa segera dilaksanakan.

Advertising
Advertising

"Kami membahas surat dakwaan mulai Rabu hingga Jumat. Setelah ini, kami limpahkan ke pengadilan," ujar Fahdil.

Saksi kunci dalam perkara Ferdy Sambo cs

Kasus pembunuhan Brigadir J telah berjalan selama nyaris tiga bulan. Yosua dibunuh di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Penanganan kasus ini pun penuh dengan drama hingga menyeret puluhan anggota polisi yang diduga melakukan pelanggaran kode etik. Misteri latar belakang pembunuhan pun hingga saat ini masih belum terkuak.

Berdasarkan catatan Tempo, setidaknya terdapat empat saksi kunci yang bisa menguak peran Sambo di persidangan. Berikut keempat saksi kunci tersebut:

Berikutnya, saksi kunci untuk mengkuak peran Ferdy Sambo sebagai otak pembunuhan Brigadir J

<!--more-->

1. Bharada E

Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu merupakan orang yang sempat disebut terlibat aksi tembak menembak dengan Yosua. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Richard pun buka suara soal kejadian sebenarnya kasus ini.

Deolipa Yumara, pengacara yang pernah menjadi kuasa hukum Richard, menyatakan bahwa kliennya diperintah Sambo untuk menembak Yosua. Perintah itu diberikan Sambo sesaat setelah mereka tiba di rumah Jalan Saguling III.

Richard mengaku sempat empat kali melepaskan tembakan ke tubuh Yosua sementara dua tembakan ke arah kepala dilepaskan oleh Sambo.

Richard juga mengaku diiming-imingi uang sebesar Rp 1 miliar oleh Sambo dan dijanjikan tak akan diproses secara hukum karena akan dianggap membela diri. Uang itu akan diberikan jika perkara ini dihentikan.

2. Bripka Ricky Rizal

Kesaksian Richard itu diperkuat oleh Bripka Ricky Rizal. Pengacara Ricky, Erman Umar, menyatakan kliennya mengakui ada perintah dari Sambo untuk menembak Yosua.

Awalnya, menurut Erman, perintah itu diberikan kepada Ricky yang kemudian menolaknya karena alasan tidak kuat mental. Setelah Ricky menolak, Sambo memberikan tugas eksekusi itu kepada Richard.

Sama seperti Richard, Ricky juga sempat mendapatkan iming-iming yang dari Sambo sebesar Rp 500 juta. Akan tetapi Erman menyatakan bahwa uang itu sebagai imbalan kepada Ricky karena telah menjaga Putri Candrawathi.

Soal eksekusi, Ricky mengaku tak melihat jelas kejadian itu. Erman menyatakan bahwa saat itu, Ricky berdiri di belakang dan sedang sibuk menjawab panggilan di handie talkie miliknya.

Ferdy Sambo sendiri membantah adanya perintah eksekusi tersebut. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang sempat Tempo lihat, dia mengaku hanya meminta Ricky dan Richard mem-back up dirinya. Dia juga membantah sempat melepaskan tembakan ke arah kepala Yosua seperti keterangan Richard.

Berikutnya, saksi kunci untuk menguak peran Ferdy Sambo dalam perkara obstruction of justice

<!--more-->


3. Brigjen Hendra Kurniawan

Brigjen Hendra Kurniawan terseret kasus pembunuhan Brigadir J lantaran disebut sebagai salah satu orang yang berperan dalam penghilangan alat bukti berupa rekaman kamera keamanan atau CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo. Hendra mengakui mendapatkan perintah untuk mencopot kamera keamnan tersebut dari Sambo sendiri.

Dalam BAP-nya yang sempat dilihat oleh Tempo, Hendra menyatakan perintah itu diberikan Sambo setelah dirinya tiba di tempat kejadian pada Jumat malam, 8 Juli 2022, bersama Brigjen Benny Ali. Dia mengaku diminta untuk mengamankan alat bukti dan saksi-saksi saat itu.

Hendra pun menyatakan sempat membicarakan hal itu kepada Kanit 1 Subdit 3 Dittipidum Bareskrim Polri AKBP Ari Cahya Nugraha yang juga berada di TKP.

Keesokan harinya, Hendra mengaku memerintahkan anak buahnya, Kombes Agus Nurpatria untuk berkoordinasi dengan Ari untuk mengecek CCTV di lokasi kejadian. Ari yang sedang berada di Bali pun menugaskan anak buahnya, AKP Irfan Widyanto.

Mereka lantas mencopot dua CCTV yang terpasang di rumah dinas Kasatreskrim Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit, bersebelahan dengan rumah dinas Sambo, dan yang berada dekat lapangan basket. Selain itu, mereka juga mencopot dekoder CCTV tersebut. Proses itu dilakukan tanpa prosedur yang sesuai.

4. AKBP Arif Rachman Arifin

AKBP Arif Rahman Arifin merupakan salah satu anak buah Hendra Kurniawan yang ikut terjerat perkara ini. Nama Arif sempat disebut dalam BAP Hendra.

Arif disebut sebagai orang yang bertugas untuk mengecek rekaman itu. Dalam keterangannya, Arif mengaku ditemani Hendra saat melaporkan hasil pengecekan rekaman kepada Sambo.

Dia menemukan ada ketidaksesuaian antara hasil rekaman dengan cerita palsu yang dibuat Sambo. Akan tetapi dia mengaku dipaksa untuk mengikuti alur cerita Sambo.

Sambo, menurut cerita Arif, sempat mengancam dirinya tiga anggota polisi lainnya yang sempat melihat rekaman itu untuk tutup mulut. Sambo pun disebut memerintahkan agar rekaman itu dihapus.

Salinan rekaman tersebut akhirnya berhasil ditemukan dalam flash disk milik Kompol Baiquni Wibowo. Dia rupanya sempat membuat salinan rekaman itu sebelum menjalankan perintah Ferdy Sambo untuk menghapusnya.

Berita terkait

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

14 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

10 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

12 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

13 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

13 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

14 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

15 hari lalu

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

Hari ini, setahun lalu atau 12 April 2023, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bacakan putusan banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Selain Sengketa Pilpres 2024, Berikut Perkara yang Juga Ada Amicus Curiae Termasuk Pembunuhan Brigadir J

18 hari lalu

Selain Sengketa Pilpres 2024, Berikut Perkara yang Juga Ada Amicus Curiae Termasuk Pembunuhan Brigadir J

Sejumlah pihak terus mengajukan Amicus Curiae ke MK kasus sengketa Pilpres 2024. berikut beberapa perkara bermuatan amicus curiae. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Robert Bonosusatya yang Terseret Kasus Korupsi PT Timah

26 hari lalu

Sepak Terjang Robert Bonosusatya yang Terseret Kasus Korupsi PT Timah

Nama Robert Bonosusatya juga disebut-sebut dalam pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J dan Konsorsium 303 Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Saat Ferdy Sambo Dirtipidum Bareskrim Pernah Usut Senjata Api Diduga Ilegal Eks Danjen Kopassus Soenarko

40 hari lalu

Saat Ferdy Sambo Dirtipidum Bareskrim Pernah Usut Senjata Api Diduga Ilegal Eks Danjen Kopassus Soenarko

Danjen Kopassus Soenarko pernah diusut Ferdy Sambo soal kepemilikan senjata api yang disebut ilegal,. Ini kilas balik kasusnya.

Baca Selengkapnya