Hari Kelahiran Rachmawati Soekarnoputri: Rachma dan Megawati, Adik Kakak Kerap Selisih Jalan

Selasa, 27 September 2022 15:45 WIB

Rachmawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam Pembekalan Relawan di Istora Senayan, Jakarta, 22 November 2018. Pasangan Calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar pembekalan relawan dengan tema Bergerak Menjemput Kemenangan yang berisi tentang langkah-langkah dan strategi bagi relawan untuk menjaring suara masyarakat, dengan dihadiri sekitar 3000-an orang relawan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri yang merupakan anak ke tiga dari pasanggan Soekarno dan Fatmawati lahir pada 27 September 1950. Semasa hidupnya, ia dikenal politisi dan aktivis.

Semasa kecil, Rachmawati lebih dekat dengan Soekarno. Hal ini disebabkan karena Fatmawati telah meninggalkan istana sebagai protes atas pernikahan presiden. Saat itu, Rachmawati masih berusia tiga tahun pada 1953. Sejak itu ia lebih dekat dengan ayahnya. Ia diasuh oleh ibu angkatnya, Ibu Hadi, wanita asal Solo, Jawa Tengah.

Itu sebabnya, ia ingin sekali mengabadikan nama Soekarno, presiden pertama RI. Terlebih dalam meneruskan cita-cita Soekarno untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Melansir kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, ia memulai pendidikannya di SD Perguruan Cikini, SMP Perguruan Cikini, dan SMA Santa Ursula Jakarta. Sejak kecil, Rachmawati belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Ia juga menekuni olahraga anggar, renang, dan bulu tangkis.

Cita-cita setelah lulus SMA ialah ingin menjadi dokter, namun ia lebih memilih dan tercatat masuk dalam Fakultas Hukum Universitas Indonesia, namun tidak selesai atau sampai tahun 1969.

Advertising
Advertising

Akhirnya ia melanjutkan kembali pendidikan hukumnya di Universitas Bung Karno pada 2002 dan lulus meraih gelar sarjana. Pada 2017. Kemudian melanjutkan untuk meraih gelar magister hukumnya di kampus yang sama pada tiga tahun kemudian.

Awal mula karirr politiknya bermula ketika mendirikan Partai Pelopor pada tahun 2002. Hal ini merupakan respons dari perbedaan pandangan politik yang berbeda dengan Megawati setelah rezim Ored Baru runtuh.

Lalu ketika masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal dengan SBY, ia diamanahi untuk menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia pada periode tahun 2007-2009.

Dalam perjalanan karirrnya, dirinya menjadi politisi Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra sejak 8 April 2015, khususnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Sebelum akhir hayatnya, ia dikukuhkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina pada 7 September 2020.

Rachmawati Soekarnoputri meninggal pada 3 Juli 2021. Adik Megawati ini wafat pukul 06.45, setelah dirawat di RSPAD. Semasa hidupnya, ibu tiga anak ini berkegiatan, seperti mengurusi organisasi Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Bung Karno, dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), serta pendiri Universitas Bung Karno (UBK) pada 1981.

Selanjutnya: Rachmawati dan Megawati Kerap Selisih Jalan...

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

4 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

5 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

5 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

6 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

9 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

10 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

10 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

13 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

13 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

14 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya