Tomy Winata Ikut Dampingi Jokowi Lepas Bantuan Banjir Pakistan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Senin, 26 September 2022 15:51 WIB

Presiden Joko Widodo menempelkan gambar bendera Merah Putih pada barang yang akan disumbangkan kepada korban bencana alam Pakistan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin 26 September 2022. Pemerintah Indonesia memberikan bantuan dana tunai sebesar satu juta Dollar AS serta sejumlah kebutuhan dasar seperti pakaian, tenda, selimut, serta obat obatan kepada korban banjir dan tanah longsor yang terjadi di Pakistan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Dengan mengenakan kemeja biru lengan pendek, taipan yang juga pendiri grup Artha Graha atau Artha Graha Network (AG Network) Tomy Winata berdiri satu meter di belakang Presiden Joko Widodo atau Jokowi di area Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Jokowi hari ini, Senin, 26 September 2022, hadir di sana untuk melepas bantuan resmi dari pemerintah Indonesia untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Pakistan.

"Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan berupa kurang lebih US$ 1 juta bantuan dana tunai dan juga bantuan barang-barang," kata Jokowi.

Tomy Winata berdiri di belakang Jokowi, ketika kepala negara memberikan penjelasan kepada media terkait bantuan yang dikirimkan hari ini. Di samping Jokowi, ada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Tomy hadir dalam acara ini karena Yayasan Artha Graha Peduli, organisasi non-profit yang didirikan AG Network sejak 1990, ikut memberikan bantuan ke Pakistan, bersama dengan yayasan dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Bantuan yang dihimpun dari masyarakat ini akan diberangkatkan belakangan, yaitu pada 3 Oktober mendatang.

Setelah Jokowi meninggalkan lokasi, Muhadjir memberikan keterangan tambahan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto. Barulah kemudian, Tomy yang juga ikut dalam sesi ini memberi penjelasan singkat soal keterlibatan Yayasan Artha Graha Peduli dalam pemberian bantuan ke Pakistan ini.

Advertising
Advertising

Terpanggil Membantu

Selama dalam batas kemampuan, kata Tomy, Yayasan Artha Graha Peduli yang dipimpin oleh Heka Hertanto selalu ingin dan terpanggil untuk berperan aktif bergotong royong, bersama-sama dengan semua masyarakat, pengusaha, maupun yayasan.

"Atas anjuran dan bimbingan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, termasuk bapak Menko PMK dan Kepala BNPB, kami mengucapkan terima kasih Artha Graha Peduli diikutsertakan untuk berpartisipasi," kata Tomy singkat.

Tak banyak penjelasan lain yang diberikan oleh Tomy, termasuk ketika ditanya apakah ada pembicaraan khusus saat bertemu dengan Jokowi.

Suharyanto menjelaskan pemerintah memberi batas waktu sampai 3 Oktober kepada masyarakat yang ingin mengirimkan bantuan ke Pakistan. Sejauh ini, kata dia, sudah ada 24 organisasi massa yang ikut turun tangan.

Gerakan Bantuan ke Pakistan

Selain Yayasan Artha Graha Peduli, ada juga Yayasan BUMN, Laznas, Dompet Dhuafa, dan beberapa organisasi lain. "Semuanya memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan masing-masing dan nanti pemerintah akan memfasilitasi dengan memberangkatkan dengan pesawat yang ketiga," kata dia.

Muhadjir juga meminta ada gerakan di masyarakat untuk memberikan bantuan secara sukarela ke Pakistan. Kalau nanti satu pesawat untuk mengirimkan bantuan khusus dari masyarakat kurang, kata dia, maka pemerintah bisa menambah lagi armadanya. "Dipandang perlu tambah lagi, akan kami tambah," kata dia.

Banjir Pakistan saat ini telah berdampak terhadap ribuan orang, berdasarkan data terbaru yang dilansir Kamis, 15 September 2022. Pihak berwenang berupaya meningkatkan bantuan bagi jutaan orang yang terkena dampak bencana.

Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan dalam rilis terbarunya menyebut jumlah korban tewas mencapai 1.486, termasuk 530 anak-anak. Statistik terbaru ini merupakan yang pertama sejak 9 September 2022, saat 90 orang dilaporkan meninggal pada periode itu.

Adapun dalam catatan Tempo, bukan kali ini saja Tomy Winata ikut terlibat di beberapa kegiatan pemerintah berkaitan dengan misi sosial. Dua tahun lalu, pemerintah mengkarantina WNI yang ada di Kapal Pesiar Diamond Princess ke Pulau Sebaru Kecil pada 2 Maret 2020.

Beberapa hari sebelumnya, WNI di Kapal World Dream dari Hong Kong juga dikarantina di pulau ini pada 27 Februari 2020. Pulau ini diduga memiliki keterkaitan dengan Artha Graha, perusahaan milik taipan Tomy Winata.

Kala itu, pemerintah juga resmi mengucapkan terima kasih kepada taipan Tomy yang telah membantu pemerintah untuk memerangi dan memangkas jalur penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Sebab, Tomy Winata lewat Artha Graha Peduli telah menyediakan Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu sebagai tempat observasi dan karantina WNI yang ada di Kapal Pesiar Diamond Princess dari Jepang.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Tomy Winata sebagai pimpinan Artha Graha Group," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam konferensi pers online pada Kamis, 19 Maret 2020.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

29 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

2 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

3 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

3 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

4 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

4 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

4 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

4 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya