Panas Dingin PDIP dan Demokrat, Tapi Keduanya Punya Pendapat Sama Soal Ini

Rabu, 21 September 2022 09:40 WIB

Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun, PDIP telah mengutarakan sinyal penolakan ada parpol di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang gabung usai Pilpres 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan antara PDIP dan Demokrat kembali menghangat. Terutama setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato di tengah kadernya, ia menduga bisa terjadi kecurangan pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Dugaan tersebut ia lontarkan dalam forum rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang dilangsungkan di Jakarta pada Kamis, 15 September 2022.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang. Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” ujarnya dalam pidatonya itu.

Menurut Presiden Indonesia ke-6 itu, konon dalam Pemilihan Presiden nanti akan diatur hanya dua pasangan capres dan cawapres saja. Dan informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya.

“Jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat bukan. Pikiran seperti itu bathil, itu bukan hak mereka, Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan dipilih, yang berdaulat juga rakyat,” kata SBY.

SBY dengan tegas menyatakan dugaan akan adanya kecurangan dalam Pemilu 2024, yaitu berupa upaya agar kelak calon presiden dan wakil presiden yang maju hanya dua pasang saja. Berdasarkan informasi yang SBY terima bahwa partai Demokrat tidak akan diberikan kesempatan untuk bisa mengajukan calon presiden pilihannya.

Advertising
Advertising

SBY mengatakan bahwa adanya argumen seperti itu merupakan sebuah kejahatan. Sebab, Pemilu adalah acara di mana rakyat memiliki hak untuk dipilih dan memilih. Adanya pernyataan tersebut sama saja bahwa nantinya Pemilu 2024 tidak berspektif pada rakyat.

Namun, pernyataan SBY tersebut dibantah tegas oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Ia tidak membenarkan yang disebut SBY. Hasto berbalik menuding SBY tentang penyelenggaraan Pemilu 2009 yang penuh dengan kecurangan. Meskipun SBY tidak menyebutkan secara spesifik pihak atau partai mana yang akan melakukan kecurangan tersebut, tetapi Hasto meyakini bahwa pidato SBY ketika Rapimnas ditujukan kepada PDIP dan Presiden Jokowi.

Hasto menyatakan bahwa pada 2009, kenaikan suara partai Demokrat mencapai 30 persen. Kondisi ini merupakan anomali dalam Pemilu.

Menurut Harto, kenaikan drastis yang diperoleh partai Demokrat dan popularitas SBY merupakan imbas dari kebijakan populis SBY mendekati masa Pemilu. Tidak hanya itu saja, Hasto juga sempat menuding bahwa partai Demokrat menggunakan dana bailout Bank Century kala itu. Bailout adalah pemberian bantuan keuangan kepada perusahaan yang berada di ambang kebangkrutan, seperti dikutip The New Yorker.

Demokrat dan PDIP Sepakat Cegah Presiden 3 Priode

Namun, dibalik panasnya hubungan kedua partai selama ini, ternyata PDIP dan Partai Demokrat memiliki pula kesamaan argumen mengenai penolakannya terhadap wacana Presiden RI tiga periode.

Manuver beberapa tokoh dari Istana yang menyetujui wacana presiden tiga periode atau perpanjangan masa jabatan Presiden RI, Jokowi sudah banyak dilaporkan, sebagaimana dikutip dalam Majalah Tempo. Namun, pernyataan tersebut berbeda dengan dua partai politik, yaitu PDIP dan Demokrat. Pasalnya, kedua partai tersebut menolak tegas wacana Presiden RI tiga periode.

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menyatakan dengan tegas bahwa partainya menolak adanya wacana masa jabatan Presiden RI selama tiga periode.

"Wacana tentang masa jabatan presiden yang ditambah menjadi tiga periode jelas sangat jauh dari pandangan dan sikap politik PDIP," kata Ahmad Basarah.

Basarah pun menyatakan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah memiliki pikiran dan sikap untuk menjadi presiden tiga periode. Jokowi memiliki anggapan bahwa orang-orang yang memunculkan wacana tiga periode hanya mau mencari muka sana.

Argumen PDIP tersebut sama dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Herzaky pun menyayangkan adanya wacana masa jabatan Presiden RI selama 3 periode.

"Indonesia tidak hanya Jokowi dan Prabowo sana. Ini terlihat seakan-akan tanpa adanya Jokowi dan Prabowo, Indonesia tidak akan bisa maju dan menjadi lebih baik dari negara lainnya," ujar Herzaky dalam keterangan tertulis pasa Sabtu, 19 Juni 2021.

Sejak 2014, Herzaky mengatakan bahwa kontestasi antara keduanya membuat masyarakat terpecah belah dan memunculkan polarisasi politik. Akibatnya, tidak baik jika hal ini masih dilanjutkan.

Dengan demikian, meskipun PDIP dan Demokrat kerap memanas dan sering saling melontarkan pernyataan pedas satu dan lainnya, tetapi kedua partai tersebut kompak untuk menolak wacana presiden 3 periode.

RACHEL FARAHDIBA R I SDA

Baca: Sejarah Hari Ini 20 September 2004 Pilpres Putaran Kedua SBY Kalahkan Megawati

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

47 menit lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

4 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

15 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

16 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

17 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

18 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

18 jam lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya