Anggota DPR Fraksi PDIP Akui Bentuk Dewan Kolonel Untuk Dukung Puan Maharani

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Febriyan

Rabu, 21 September 2022 09:38 WIB

Anggota DPR RI Johan Budi menyapa awak media usai mengikuti Sidang Paripurna MPR ke-2 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019. Johan Budi merupakan mantan juru bicara KPK dan Staf Khusus Presiden Joko Widodo bidang Komunikasi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Johan Budi, mengaku sebagai inisiator dibentuknya Dewan Kolonel. Dewan Kolonel merupakan wadah bagi anggota DPR Fraksi PDIP untuk mendukung Puan Maharani maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Johan menjelaskan, Dewan Kolonel dibentuk tiga bulan lalu. Mulanya, kelompok ini terdiri dari 6 orang, di antaranya Johan Budi, Trimedya Panjaitan, Hendrawan Supratikno, Masinton Pasaribu, dan Agustina Wilujeng.

“Kami di fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya Mbak Puan untuk persiapan pemilihan presiden (pilpres). Tentu kita masih nunggu keputusan Ibu Ketua Umum siapa yang dipilih. Tapi kita sudah prepare duluan kalau misalnya nanti Mbak Puan yang ditunjuk, tim ini sudah siap,” kata Johan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 September 2022.

Anggota Dewan Kolonel bertambah dan bisa terus bertambah

Menurut Johan Budi, Dewan Kolonel saat ini berisi 12 orang dan bakal bertambah. Mengingat nama yang digunakan adalah Dewan Kolonel, Johan menyebut terdapat dua jenderal yang didapuk memimpin kelompok ini. Mereka adalah Bambang Wuryanto dan Utut Adianto. Sementara Trimedya Panjaitan ditunjuk sebagai koordinator Dewan Kolonel.

Advertising
Advertising

Kendati begitu, Johan menyebut Dewan Kolonel merupakan inisiasi para penggemar Puan. Ia menolak Dewan Kolonel dikaitkan dengan kepengurusan pusat PDIP.

“Gak ada hubungannya sama Dewan Pengurus Pusat PDIP, ini inisiatif kami sendiri sebagai kader perorangan. Awalnya Mas Utut dan Mas Pacul engga ikut, kami mencari jenderal yaudah kita tunjuk saja,” ujarnya.

Dewan Kolonel disebut tak melanggar aturan partai

Johan turut menilai pembentukan Dewan Kolonel tidak melanggar aturan partai. Menurutnya, kader berhak untuk mendukung Puan Maharani, selama tidak melangkahi apa yang diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.

“Kita gak bermanuver. Boleh dong kader, siapa yang bisa melarang kader mendukung Mbak Puan? Tapi kan kita nggak melangkahi apa yang diputuskan Bu Mega. Apapun keputusannya, kita akan tegak lurus,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, membantah keberadaan Dewan Kolonel. Menurutnya, para kader PDIP semuanya bersepakat dan disiplin bahwa terkait pilpres, hanya sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, yang memutuskan.

“Wah tidak ada itu. Anggota partai berdisiplin bahwa terkait dengan Pilpres, Ibu Mega yang putuskan,” kata dia kepada Tempo, Selasa, 20 Setember 2022.

Hasto menjelaskan, PDIP merupakan partai demokrasi yang tidak menggunakan struktur militer.

“Jadi tidak ada dewan kolonel ataupun apapun namanya terkait capres dan cawapres. Bagaimanapun juga capres dan cawapres kan belum ditetapkan oleh Ibu Ketua Umum,” kata dia.

Hingga saat ini, PDIP memang belum mengumumkan secara resmi siapa calon presiden yang akan mereka usung pada Pilpres 2024. Selain Puan Maharani, partai berlogo banteng itu memiliki Ganjar Pranowo yang disebut sebagai calon potensial. Elektabilitas Ganjar bahkan terus menempati posisi pertama dalam berbagai survei, unggul jauh dari Puan.

Berita terkait

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

1 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

2 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

4 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

4 jam lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

5 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

6 jam lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

19 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya