Jual Kanal Telegram Menyerupai Bjorka, Pria Madiun: Saya Mengaku Bersalah

Sabtu, 17 September 2022 14:45 WIB

Bjorka. Istimewa

TEMPO.CO, Madiun - Pria Madiun yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peretasan Bjorka tidak ditahan polisi atau dengan status dilepaskan.

Pemuda bernama Muhammad Agung Hidayatullah atau MAH itu hanya dikenakan wajib lapor dan dalam pengawasan polisi selama berada di rumahnya di Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Pemuda 21 tahun itu tiba di rumahnya pada Jumat pagi, 16 September 2022. Setelah tiba, ia langsung istirahat hingga siang. “Saya kemudian ke Mapolsek Dagangan untuk mengambil HP yang diberi pak polisi. Permintaan itu disampaikan melalui HP milik kakak saya,” kata dia ditemui di kediamannya, Sabtu, 17 September 2022.

Mendapat perintah itu, MAH pergi ke kantor polisi dengan mengendarai sepeda motor. Ia juga berpamitan kepada orang tuanya sebelum berangkat. “Saya dikasih HP, katanya biar nanti kalau ada apa-apa mudah dihubungi (polisi),” ujar dia.

Setelah itu, MAH pergi ke rumah teman dekatnya di wilayah Madiun. Tujuannya untuk menenangkan diri setelah ditangkap di tempat kerjanya di lapak minuman teh waralaba di kawasan Pasar Dagangan pada Rabu sore, 14 September 2022.

Dibawa ke Mabes Polri

Advertising
Advertising

Dari situ, ia dibawa ke Mapolsek Dagangan untuk diinterogasi hingga malam. Saat itu, pihak polisi sudah menetapkan MAH sebagai tersangka dalam kasus peretasan Bjorka. “Saya sempat dibawa pulang untuk mengambil sarung dan sajadah. Kemudian, dibawa ke Mabes Polri pada Rabu malam,” ujar dia.

Di Jakarta, MAH dimintai pertanggungjawaban tentang data dari handphone miliknya yang telah dibeli seseorang dengan harga Rp 5 juta. Padahal ketika baru, smartphone itu dibelinya dengan harga Rp 3,5 juta.

“Awalnya saya tidak mau. Tapi, orang yang mengaku dari Korem (Komando Resor Militer) mengancam, kalau tidak mau menjual HP maka saya akan dibawa ke polisi,” ujar pria yang saban hari berjualan es waralaba itu.

Penjualan handphone itu berlangsung Selasa, 13 September 2022 atau sehari sebelum MAH ditangkap polisi. “Saya mengaku bersalah karena membuat channel Telegram yang menyerupai Bjorka. Lalu, saya copas kata-kata dan saya post di grup privat Bjorka,” ujarnya.

Channel Telegram yang menyerupai Bjorka itu bernama Bjorkanism. Adapun pernyataan Bjorka yang di salin dan ditautkan di kanal Telegram itu ada tiga pada waktu yang berbeda. Pertama pada 8 Setember 2022, ia mengunggah kalimat “Stop Being Idiot”. Kemudian pada 9 September, MAH mengunggah “the next leaks will come from the President of Indonesia”.

Lalu unggahan ketiga pada 10 September, ia mengunggah “to support people who are struggiling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil. I will publish MyPertamina database soon.”

Baca juga: Tersangka Kasus Bjorka Dipulangkan ke Madiun, Keluarga Gelar Selamatan

Berita terkait

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

3 hari lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

8 hari lalu

Mengenal Jenis-jenis Spyware dan Cara Mencegahnya Menyusup ke Perangkat

Spyware dapat melekat pada sistem operasi perangkat dan dapat berjalan di latar belakang sebagai "program residen memori".

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

16 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

17 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

36 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

36 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

51 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

53 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

57 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya