Soal Capres dari KKIR Jika PDIP Bergabung, Muhaimin Iskandar: Tergantung Saya dan Pak Prabowo
Rabu, 14 September 2022 17:19 WIB
TEMPO.CO, Malang - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan menyambut baik jika PDIP mau bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibuat partainya bersama Partai Gerindra. Meskipun demikian, dia menyatakan bahwa urusan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung tergantung pada dirinya dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Muhaimin menyatakan bahwa sejauh ini PDIP belum dipastikan bergabung dengan KKIR. Dia menyatakan bahwa pertemuan antara Prabowo dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu lalu baru sekedar penjajakan.
"Yang jelas baru PKB dan Gerindra yang sudah pasti koalisi. Kalau nanti PDIP bergabung, ya kita lihat. Untuk capres dan cawapres tergantung saya dan Pak Prabowo," ujar pria yang akrab disapa Cak Imim tersebut usai menghadiri Rembuk Tani di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 14 September 2022.
Muhaimin menyatakan bahwa dirinya juga berencana menemui Puan Maharani. Menurut dia, pertemuan itu akan berlangsung pada pekan depan.
"Minggu depan saya akan bertemu dengan Mbak Puan, nanti kita lihat apa yang terjadi," ujarnya.
Puan Maharani menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Ahad, 4 September 2022. Kedua belah pihak sempat menyatakan bahwa mereka membuka peluang untuk menjalin koalisi untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Prabowo pun sempat menyatakan bahwa koalisi Gerindra dan PKB tak akan terganggu jika nantinya PDIP bergabung. Menurut dia, koalisi tersebut akan semakin baik jika semakin banyak partai yang mau bergabung.
PKB dan Gerindra sebelumnya telah memastikan berkoalisi untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024. Kedua partai telah menandatangani kontrak kerjasama politik pada acara Rapimnas Gerindra pertengahan Agustus lalu.
Koalisi PKB dan Gerindra disebut sebagai salah satu yang telah mengantongi tiket untuk mengajukan calon presiden. Pasalnya, gabungan kursi kedua partai telah memenuhi persyaratan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen dari kursi DPR RI.
Meskipun demikian, mereka belum memastikan siapa calon presiden yang akan diusung. Baik Muhaimin Iskandar maupun Prabowo Subianto telah ditetapkan oleh partai masing-masing sebagai calon presiden.